Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Ubur-ubur Api yang Mematikan

image-gnews
Ubur-ubur (Medusozoa). (Popular Science)
Ubur-ubur (Medusozoa). (Popular Science)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sering ditemukan di perairan tropis Samudera Pasifik, tak terkecuali Indonesia, ubur-ubur api memiliki kemampuan fotosintesis yang berbeda dengan jenis lainnya. Dengan nama ilmiah mastigias papua, ubur-ubur ini menjadi rumah bagi alga simbiosis yang disebut zooxanthellae. Walaupun memiliki bentuk yang indah, ubur-ubur api memiliki zat penyengat. 

Dilansir dari jurnal berjudul Aspek Biologis Ubur-ubur Api (2020), diungkapkan bahwa pada 2019 terjadi 612 kasus serangan ubur-ubur api hanya untuk sebagian wilayah pesisir selatan Gunung Kidul Yogyakarta. Sementara, ubur-ubur api sendiri tersebar hampir di sepanjang pesisir selatan Jawa dan beberapa lokasi di perairan Sumatera.

Ubur-ubur api dikenal sebagai salah satu anggota filum cnidaria yang paling berbahaya di laut. Filum ini dikenali dari ciri khasnya, yaitu memiliki sel cnidocyte atau knidosit pada tubuhnya. Knidosit sendiri ialah sel penyengat yang digunakan untuk menangkap mangsa atau melindungi diri dari musuh.

Sengatan ubur-ubur api dapat menyebabkan beberapa gangguan fisiologis seperti hemolitik, sitolitik, dan kardiotorasik. Orang yang tersengat ubur-ubur api dapat mengalami rasa terbakar pada kulit, eritema, sesak napas, kejang-kejang, dan gagal jantung bahkan berpotensi menyebabkan kematian.

Ubur-ubur api memiliki bentuk menarik seperti balon transparan berwarna biru, merah muda atau ungu dengan tentakel yang memanjang di bagian bawahnya. Struktur balon pada ubur- ubur api disebut pneumatophore dan berperan sebagai pelampung sekaligus layar yang membantu hewan ini untuk mengapung dan bergerak di laut. 

Masyarakat Indonesia mengenal ubur-ubur api dengan beberapa sebutan daerah, seperti krawe, leteh, atau impes. Sementara di Australia, menyebutnya dengan the bluebottle. Secara ilmiah, ubur-ubur api pertama kali dideskripsikan dan dipublikasikan oleh Linnaeus pada 1758 dengan nama binomial physalia physalis.

Ubur-ubur api sendiri dikelompokkan ke dalam kelas Hidrozoa karena memiliki karakteristik khas yaitu melepas medusae dari tunas. Ubur-ubur api masuk dalam kelompok sub kelas Siphonophorae

Struktur Tubuh Ubur-ubur Api

1.Pneumatophore

Pneumatophore berperan sebagai pelampung sekaligus layar yang membuat ubur-ubur api dapat mengapung dan bergerak dengan memanfaatkan angin. Selain itu, pneumatophore juga membantu ubur-ubur api untuk mempertahankan tentakelnya yang panjang agar tetap terbentang di dalam air. Pneumatophore memiliki bentuk seperti balon berbentuk triangular asimetris dan terbuat dari semacam membran tipis dan transparan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Gastrozooid

Gastrozooid berperan untuk mencerna mangsa. Saat menyentuh mangsa yang dibawa tentakel, gastrozooid akan langsung menyelimuti mangsanya. Setelah menyelubungi mangsanya,gastrozooid akan mengeluarkan enzim pencernaan yang dapat mengurai tubuh mangsanya menjadi senyawa-senyawa organik sederhana seperti karbohidrat, lemak, dan protein.

3. Gonozooid

Gonozooid menjalankan fungsi reproduksi dan terletak air di bawah pneumatophore. Gonozooid dapat berkembang menjadi koloni medusa, yaitu struktur reproduksi yang terdiri dari banyak individu ubur-ubur kecil. Koloni medusa ini memungkinkan ubur-ubur untuk menghasilkan lebih banyak keturunan dalam waktu singkat.

4. Dactylozooid atau Tentakel

Dactylozooid berperan untuk menjebak dan menangkap mangsa. Dactylozooid berbentuk tentakel dengan panjang bervariasi, tergantung usia ubur-ubur api, tetapi saat dewasa panjangnya dapat mencapai 30–50 meter. Mekanisme mengkerut pada tentakel berperan untuk membawa mangsa ke gastrozooid.

RESEARCH GATE
Pilihan editor: Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sampah Plastik di Laut, Jenis Jamur Ini Terbukti Mampu Mengurai Polyethylene

6 hari lalu

Partikel plastik (merah) yang dikolonisasi jamur laut Parengyodontium album. NIOZ
Sampah Plastik di Laut, Jenis Jamur Ini Terbukti Mampu Mengurai Polyethylene

Eksperimen di laboratorium menunjukkan proses pencernaan sampah plastik jenis polyethylene oleh jenis jamur itu melepaskan karbon dioksida (CO2).


60 Menit Berharga Bagi Pasien Serangan Jantung

6 hari lalu

Ilustrasi gagal jantung. shutterstock.com
60 Menit Berharga Bagi Pasien Serangan Jantung

Apa yang bisa dilakukan dalam 60 menit bagi para penderita penyakit jantung?


Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

34 hari lalu

Asap mengepul dari api di tengah kerusuhan menentang rencana untuk mengizinkan lebih banyak orang mengambil bagian dalam pemilihan lokal di wilayah yang dikuasai Prancis, yang ditolak oleh pengunjuk rasa penduduk asli Kanak, di Noumea, Kaledonia Baru 14 Mei 2024. Djelyna Lebonwacalie/via REUTERS
Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.


Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

35 hari lalu

Ubur-ubur bluebottle yang banyak terdampar di Pantai Pariaman, Sumbar, mempunyai bisa yang bisa mencederai kulit manusia, Oktober 2019. (ANTARA/ Aadiyat MS)
Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

sebagian besar ubur-ubur memiliki zat penyengat di tentakelnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenal jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu.


Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

36 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul


Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

38 hari lalu

Petugas pantai di Gunungkidul mengobati wisatawan tersengat ubur-ubur. Dok.istimewa
Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.


Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

57 hari lalu

ilustrasi air dingin (pixabay.com)
Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

22 April 2024

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

17 April 2024

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

10 April 2024

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.