TEMPO.CO, Jakarta - Poco akhirnya meluncurkan seri Poco F6 dan F6 Pro untuk pasar global, termasuk Indonesia. Lini baru ponsel gaming ini hadir dengan sederet peningkatan, khususnya dari segi RAM dan penyimpanan internalnya.
Dirilis pada Kamis, 23 Mei 2024. Poco F6 dan F6 Pro disebut sebagai varian terbaru dari Redmi Turbo 3 dan Redmi K70 Pro yang hanya tersedia di Cina. Meski sudah menjadi brand mandiri, Poco tetap terafilasi dengan Xiaomi untuk pengembangan beberapa produk gawai.
Dikutip dari Gizmochina, Poco F6 dan F6 Pro diperkuat chip Snapdragon 8s Generasi 3 dan memori acak alias RAM 1 Terabyte (TB). Kapasitas itu tergolong besar, mengingat tampungan smartphone umumnya mentok di kisaran 512 Ggigabyte (GB).
Sistem pendingin pada kedua seri baru itu turut ditingkatkan. Poco F6 dan F6 Pro didukung baterai berkapasitas 5.000 mA. Kemampuan fast-charging keduanya juga tak main-main, masing-masing 90 watt untuk Poco F6 dan 120 watt untuk Poco F6 Pro. Perangkat lunaknya sama-sama memakai HyperOS berbasis Android 14.
Pakai Sensor Kamera Sony
Seperti kebanyakan ponsel Cina Poco menyematkan sensor Sony LYT-600 pada Poco F6 dan F6 Pro. Kamera utama yang resolusinya mencapai 50 Megapixel (MP) itu sudah mendukung fitur optical stabilization image (IOS). Ada juga lensa ultrawide 8 MP dan selfie 20 MP. Pengguna bakal mendapat fitur kecerdasan buatan atau AI untuk menghapus objek pada foto.
Poco F6 dan F6 Pro memakai layar Oled berukuran 6,67 inci, dengan refresh rate 120 Hz yang terintegrasi dengan pemindai sidik jari. Layar itu dilindungi oleh gorilla glass victus.
Sedikit berbeda, Poco F6 memiliki resolusi 1,5K dan kecerahan puncak 2.400 nits, sedangkan resolusi Poco F6 Pro mencapai 2K dengan kecerahan 4.000 nits. Ada bingkai data dan lubang kamera menonjol di bagian depan ponsel ini.
Poco menyediakan varian warna titanium glow, classic black, dan everland green untuk kedua gawai gaming tersebut. Di pasar global, termasuk Indonesia, Poco 6 dibanderol mulai US$ 379 atau Rp 6,1 juta. Adapun harga Poco F6 Pro dimulai dari US$ 499 atau Rp 8 juta.
Pilihan Editor: Sepasang Drone Buatan Profesor UGM Ini Cocok untuk Pantauan Bencana, Ada yang Punya Telemetri Satelit
