Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Besar yang Mengejutkan di Mahakam Ulu, BMKG Tak Catat Hujan Ekstrem

image-gnews
Sungai Mahakam di Mahakam Ulu. wikipedia.org
Sungai Mahakam di Mahakam Ulu. wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak banyak data curah hujan yang didapat dari BMKG menjelang peristiwa banjir besar di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu, mulai 13 Mei 2024. Padahal banjir yang terjadi terbilang mencengangkan karena terjadi di hulu Sungai Mahakam dan tak pernah terjadi sebelumnya--setidaknya hingga yang setinggi lima meter.

Hanya ada data dari dua pos pengamatan hujan di Mahulu yang disodorkan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Itu pun, seperti dituturkan Kukuh Ribudiyanto, kepala stasiun meteorologi itu, keduanya berposisi lebih cenderung di Mahakam Ulu bagian timur.  

Keduanya tepatnya berada di Long Melaham dan Long Bagun Ilir. Berdasarkan data di kedua lokasi, curah hujan tertinggi sebesar 108 mm per hari yang dicatat di Long Melaham pada 15 Mei lalu. Angka itu masih tergolong hujan sangat lebat--belum ekstrem di atas 150 mm per hari.

Mundur dua hari juga terjadi hujan 52 dan 78 mm per hari di Long Melaham. Lalu nihil hujan empat hari ke belakangnya lagi. Di Long Bagun Ilir, data intensitas hujannya lebih rendah yakni 37, 50, dan 10,5 mm per hari pada 12-14 Mei lalu. 

Kukuh mengakui tak ada data hujan untuk Mahulu bagian barat yang berupa hutan pegunungan. Bisa saja di sana turun hujan yang lebih lebat lagi sehingga banjir parah terjadi. "Kalau hujannya relatif lebih luas dan terjadi beberapa hari ya mungkin saja karena tanah sudah jenuh lalu hujan terus terjadi," katanya pada Rabu, 22 Mei 2024.

Sayangnya data hujan yang ada tak cukup representatif karena sebaran stasiun pemantau yang diakui Kukuh belum rapat. "Faktor penutupan lahan juga masih harus dicek ke lokasi," katanya menambahkan.

Sebelumnya, peneliti dinamika Sungai Mahakam dari Universitas Sriwijaya yang kini sedang menjalani studi doktoral di Institut Teknologi Bandung (ITB), Stevanus Nalendra Jati, mengungkap sejumlah kontradiksi dalam bencana banjir besar Mahulu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu dengan lima kecamatan dan 37 desa yang terdampak. ANTARA/HO-Basarnas Kaltim

Pertama, daerah topografinya yang berupa pegunungan yang selama ini justru menjadi daerah tangkapan air untuk Sungai Mahakam. "Ini ibarat Bogor-Puncak yang banjir besar, bukannya Jakarta," kata dia. 

Kedua, aliran Sungai Mahakam di wilayah Mahakam Ulu juga disebutnya relatif lurus dan tegas, yang kecil kemungkinan untuk daerah sekitarnya terdampak banjir karena luapan sungai itu. Berbeda kalau alirannya berkelok-kelok, seperti di bagian hilir. 

"Dinding sungainya atau bantarannya di hulu juga relatif lebih tinggi sehingga normally kejadian banjir kecil kemungkinannya," kata Nalendra menambahkan catatan ketiganya.

Pilihan Editor: Pengamat Beberkan Keuntungan yang Dibawa Internet Starlink, termasuk Kecepatan yang Tak Pilih Kasih 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

12 menit lalu

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock
Potensi Awan Hujan Sepekan di Selatan Indonesia dan Gempa Bali di Top 3 Tekno

Topik BMKG mendeteksi peluang pembentukan awan hujan di selatan Indonesia, terutama Jawa, 6-12 September 2024, menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Kim Jong Un Eksekusi Mati Sekitar 30 Pejabat Dianggap Gagal Mitigasi Banjir, Hukuman Mati di Korut Melonjak Setelah Covid

58 menit lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Perdana Menteri Kim Tok Hun mengunjungi daerah yang terkena dampak banjir dekat perbatasan dengan Tiongkok, di Provinsi Pyongan Utara, Korea Utara, dalam foto tak bertanggal yang dirilis 31 Juli 2024. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un Eksekusi Mati Sekitar 30 Pejabat Dianggap Gagal Mitigasi Banjir, Hukuman Mati di Korut Melonjak Setelah Covid

Presiden Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan memerintahkan eksekusi 20 hingga 30 pejabat pemerintah dan partai akhir Agustus lalu.


BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

10 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
BMKG Deteksi Lima Gempa Susulan Magnitudo 1,8-2,6 di Gianyar Bali

BMKG mendeteksi lima gempa susulan yang mengguncang Gianyar, Bali dan memastikan tidak ada kaitan dengan zona megathrust.


BMKG Deteksi 2.466 Titik Panas di Kalimantan Barat, Beberapa Daerah Segera Hujan

16 jam lalu

BPBD Kalimantan Barat memantau kebakaran hutan dan lahan pada salah satu lahan HGU di perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Sanggau. ANTARA/HO : BPPD Kalbar
BMKG Deteksi 2.466 Titik Panas di Kalimantan Barat, Beberapa Daerah Segera Hujan

BMKG mendeteksi 2.466 titik panas di Kalimantan Barat. Namun sejumlah daerah diprakirakan segera hujan.


Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Ada Potensi Awan Hujan di Selatan Indonesia

19 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Prediksi Cuaca BMKG Sepekan ke Depan, Ada Potensi Awan Hujan di Selatan Indonesia

Kombinasi fenomena atmosfer sepekan ke depan memicu peluang hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah di Indonesia.


Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

20 jam lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatah M4,9 di Kabupaten Gianyar, Bali, pada pukul 09.51 WITA, Sabtu, 7 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M4,9 Guncang Gianyar Bali, Skala Getarannya Tembus III-IV MMI

BMKG mencatat gempa bermagnitudo 4,9 di kawasan Gianyar, Bali, pada Sabtu pagi tadi, 7 September 2024. Tidak berpotensi tsunami.


BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Hingga Malam, Hujan Ringan Turun Sekejap di Bogor

22 jam lalu

Langit terlihat cerah hingga tampak biru dengan gugusan awan yang menyertainya di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Kamis 14 September 2023. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist spraying menggunakan dua pesawat Cesna untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta. TEMPO/Subekti.
BMKG Prediksi Jakarta Cerah Berawan Hingga Malam, Hujan Ringan Turun Sekejap di Bogor

BMKG memprediksi cuaca di mayoritas area Jabodetabek cerah berawan dan berawan. Nihil hujan kecuali di Kota Bogor.


Daftar Formasi CPNS BMKG 2024 Beserta Gajinya

1 hari lalu

Sebelum melakukan tes BUMN tahap 1 pada  27 April mendatang, sebaiknya pelajari contoh soal TKD rekrutmen BUMN berikut ini. Foto: Canva
Daftar Formasi CPNS BMKG 2024 Beserta Gajinya

Adapun kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan BMKG meliputi jenjang Diploma 3 (D3), Sarjana atau Diploma 4 (S1/D4), dan Magister (S2).


Gagal Mengatasi Banjir, Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat Daerah

1 hari lalu

Gagal Mengatasi Banjir, Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat Daerah

Kim Jong Un mengeksekusi mati 30 pejabat daerah karena gagal mengatasi banjir.


Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

1 hari lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5 di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 6 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5 Guncang Kepulauan Sangihe, BMKG: Asalnya dari Laut Sulawesi

BMKG mencatat gempa Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, pada pukul 15.39 WITA. Jumat sore tadi, 6 September 2024.