Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Katak Betina Memangsa Katak Jantan saat Musim Kawin?

Editor

Nurhadi

image-gnews
Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena katak betina memakan katak jantan selama musim kawin telah menjadi subjek penelitian menarik oleh para ilmuwan. Dikutip dari Live Science, kanibalisme di antara katak biasanya terjadi pada tahap larva atau anakan. Kecebong dari berbagai spesies diketahui memakan kecebong lain untuk mendapatkan keunggulan dalam kompetisi hidup.

Namun, kanibalisme antara katak dewasa sangat jarang terjadi, terutama di alam liar. Biasanya, ini terjadi di laboratorium di mana kondisi kontrol yang ketat diterapkan. Lantas, apa alasan di balik perilaku kanibalisme katak dewasa dan bagaimana hal ini terjadi selama musim kawin

Alasan Kanibalisme

Pada musim kawin, katak jantan berusaha keras untuk menarik perhatian betina dengan panggilan mereka. Namun, upaya ini bisa berakhir tragis apabila betina yang tidak terkesan dan memutuskan untuk menjadikan jantan sebagai makanan.

Penelitian yang dilakukan oleh seorang ekologi dari University of Newcastle, John Gould, menunjukkan bahwa betina katak hijau dan emas (Litoria aurea) dapat menjadi predator utama bagi jantan yang tidak memenuhi standar mereka.

Gould mengamati perilaku ini di Kooragang Island, Australia, ketika ia mendengar suara jeritan malam hari. Ia menemukan seekor katak betina besar menggigit kaki belakang katak jantan sambil perlahan menariknya ke dalam lubang.

“Katak jantan berusaha sangat keras untuk mencegah hal ini terjadi,” kata Gould seperti dikutip dari NY Times.

Gould percaya bahwa betina dapat membedakan mana jantan yang layak untuk dikawini dan mana yang layak untuk dimakan berdasarkan kekuatan panggilan mereka. Jantan yang panggilannya lemah atau tidak sesuai dengan standar betina berisiko menjadi mangsa.

Pada Musim Kawin

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musim kawin adalah waktu yang penuh tantangan bagi katak jantan. Mereka harus menarik perhatian betina melalui panggilan yang kuat dan menggema. Namun, upaya ini membawa risiko tinggi.

Menurut Gould, katak betina hijau dan emas memiliki telinga yang sangat sensitif terhadap panggilan jantan. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengevaluasi dan menentukan apakah jantan tersebut layak dikawini atau dimakan.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Ecology and Evolution, Gould dan timnya mencatat bahwa kanibalisme ini terjadi ketika betina lebih besar dari jantan. Katak hijau dan emas betina dapat tumbuh hingga sekitar 7 sentimeter, sedangkan jantan biasanya hanya mencapai kurang dari 5 sentimeter. Perbedaan ukuran ini memungkinkan betina untuk mendominasi jantan secara fisik.

Kanibalisme selama musim kawin mungkin juga berfungsi sebagai mekanisme seleksi alam. Dengan memakan jantan yang tidak layak, betina memastikan bahwa hanya jantan yang kuat dan sehat yang akan mewariskan gen mereka.

Meskipun perilaku ini memberikan keuntungan bagi betina, ada juga risiko yang terlibat. Jantan yang diserang bisa melawan, dan betina bisa tersedak atau terluka selama proses tersebut. Selain itu, kanibalisme dapat menyebarkan penyakit di antara populasi katak yang terinfeksi.

Walaupun fenomena ini menarik, diperlukan lebih banyak bukti untuk mengonfirmasi bahwa kanibalisme antar dewasa ini lebih dari sekadar kejadian yang jarang terjadi. Gould juga menyebutkan rencana untuk melanjutkan penelitiannya untuk memahami lebih jauh dampak dari perilaku ini terhadap populasi katak hijau dan emas.

Penemuan ini memberikan pengetahuan baru tentang perilaku katak selama musim kawin dan menunjukkan betapa kompleksnya interaksi di antara mereka. Dengan memahami lebih dalam tentang perilaku kanibalisme ini, para ilmuwan dapat lebih baik melindungi spesies katak yang terancam punah dan memastikan keberlanjutan ekosistem mereka.

Pilihan Editor: Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

43 hari lalu

Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]
Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

Perbedaan katak dan kodok terlihat dari bentuk fisik, cara beradaptasi, hingga racun dalam tubuhnya.


Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

53 hari lalu

Katak pohon yang luar biasa (Litoria splendida) biasanya berwarna hijau, tetapi katak mutan ini berwarna biru. AWC
Ditemukan di Australia, Katak Biru Ini Diduga Alami Mutasi Gen yang Langka

Satwa amfibi ini normalnya hijau, yang mana adalah warna yang umum pula untuk jenis katak pohon. Warna itu diyakini menjadi alat kamuflase.


Siput hingga Ikan Badut, Inilah Sederet Hewan yang Bisa Berganti Jenis Kelamin

57 hari lalu

Ikan Nemo berdada di sekitar Anemon laut di zona konservasi bawah laut Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad, 4 Desember 2022. Tranplantasi terumbu karang yang dilakukan kelompok nelayan setempat sejak tahun 2009 itu saat ini sudah mencapai luasan kurang lebih 8 hektar yang menjadi rumah bagi beragam biota laut. ANTARA/Budi Candra Setya
Siput hingga Ikan Badut, Inilah Sederet Hewan yang Bisa Berganti Jenis Kelamin

Berikut adalah beberapa contoh hewan yang memiliki kemampuan unik untuk berganti jenis kelamin.


BRIN Temukan Oreophryne Riyantoi, Katak Jenis Baru Endemik Sulawesi

19 Oktober 2023

Spesimen hidup Oreophryne riyantoi sp. nov. (A - B) holotipe, MZB. Amph 17494. (C - D) Paratipe MZB Amph. 17493. Difoto pada ketinggian 2528 m dpl dekat puncak Gunung Mekongga oleh Wahyu Trilaksono. (BRIN)
BRIN Temukan Oreophryne Riyantoi, Katak Jenis Baru Endemik Sulawesi

Katak ini telah dilakukan analisis morfologi dan filogenetik oleh tim herpetologi Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN.


Ingin Tahu Bagaimana Katak, Kuda dan Gajah Tidur? Ini 7 Hewan dengan Kebiasaan Tidur yang Unik

7 Januari 2023

Katak kaca (Wikipedia)
Ingin Tahu Bagaimana Katak, Kuda dan Gajah Tidur? Ini 7 Hewan dengan Kebiasaan Tidur yang Unik

Pernahkah Anda berpikir bagaimana gajah atau katak tidur? Berikut adalah cara tidur beberapa hewan dengan cara unik yang tak terbayangkan.


Ilmuwan Ungkap Rahasia Katak Kaca Menjadi Transparan di Malam Hari

26 Desember 2022

Katak kaca (Wikipedia)
Ilmuwan Ungkap Rahasia Katak Kaca Menjadi Transparan di Malam Hari

Katak kaca mampu menyembunyikan hampir 90 persen sel darah merah mereka di hati mereka saat mereka sedang tidur.


Deretan Hewan yang Mengalami Hibernasi: Buat Menghemat Energi

9 September 2022

Ilustrasi beruang hitam. WFXR
Deretan Hewan yang Mengalami Hibernasi: Buat Menghemat Energi

Selama tidur panjang, beberapa bagian tubuh pada hewan yang hibernasi akan mengalami penurunan, seperti detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan


Kota di Jerman Ini Larang Kucing Berkeliaran di Luar Rumah, Kenapa?

19 Mei 2022

Ilustrasi kucing. Sxc.hu
Kota di Jerman Ini Larang Kucing Berkeliaran di Luar Rumah, Kenapa?

Aturan kota di Jerman ini untuk melindungi burung langka selama musim kawin


Siapa Bilang Katak dan Kodok Sama? Temukan Perbedaannya

9 Februari 2022

Seekor kodok emas terlihat di kebun binatang El Nispero, Panama,(17/4) WIB. Lebih dari 32 spesies amphibi yang berada di ambang kepunahan telah masuk ke dalam tempat perlindungan agar terlindung dari kontaminasi lingkungan. REUTERS-Alberto Lowe
Siapa Bilang Katak dan Kodok Sama? Temukan Perbedaannya

Katak dan kodokternyata hewan amfibi yang beda jenisnya. Temukan perbedaan katak dan kodok.


Anjing Laut Harpa, Warna Bulu Tubuhnya Berubah Seiring Pertumbuhan Usia

20 Januari 2022

Anjing Laut Harpa. shutterstock.com
Anjing Laut Harpa, Warna Bulu Tubuhnya Berubah Seiring Pertumbuhan Usia

Saat lahir, anjing laut harpa bulunya berwarna putih. Semakin dewasa bulu putih berubah menjadi abu-abu perak berbintik hitam.