Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penanggulangan Sampah Plastik: Tantangan dan Upaya Global

image-gnews
Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Jawa Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat 7 Juni Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Petugas dengan menggunakan perahu kayu membersihkan sampah plastik yang mengendap di Sungai Citarum di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu 12 Juni 2024. Dari data dari Dinas LHK Provinsi Jawa Barat, mencatat sampah yang mengendap sejak Jumat 7 Juni Sungai Citarum kawasan Batujajar tersebut memiliki panjang 3 kilometer serta lebar 60 meter dan diperkirakan volume sampah plastik lebih dari 100 ton. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Dengan meningkatnya produksi dan konsumsi plastik, terutama dalam bentuk kemasan sekali pakai, dampak negatif terhadap lingkungan semakin nyata.

Upaya penanggulangan sampah plastik menjadi sangat penting untuk melindungi ekosistem, kesehatan manusia, dan keberlanjutan lingkungan. Berbagai inisiatif dan kebijakan telah diimplementasikan di seluruh dunia untuk mengatasi tantangan ini.

Skala Masalah Sampah Plastik

Setiap tahun, diperkirakan lebih dari 300 juta ton plastik diproduksi secara global, dengan sebagian besar digunakan untuk kemasan sekali pakai. Sebagian besar dari plastik ini akhirnya menjadi sampah dan hanya sebagian kecil yang didaur ulang. Plastik yang tidak terkelola dengan baik sering kali berakhir di lautan, sungai, dan tempat pembuangan sampah, menyebabkan polusi yang signifikan. Plastik membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai, sehingga dampaknya terhadap lingkungan bersifat jangka panjang.

Banyak negara telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi sampah plastik melalui kebijakan yang ketat. Misalnya, Uni Eropa telah mengadopsi larangan penggunaan plastik sekali pakai seperti sedotan, alat makan, dan kantong plastik.

Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik dan mendorong penggunaan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Beberapa negara juga menerapkan pajak atau biaya tambahan untuk kantong plastik guna mengurangi penggunaannya.

Di Indonesia, pemerintah telah meluncurkan program "Gerakan Indonesia Bersih" yang bertujuan untuk mengurangi sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025. Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk bekerja sama dalam mengelola sampah plastik secara lebih efektif. Selain itu, beberapa kota di Indonesia telah memberlakukan larangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan pasar tradisional.

Industri memiliki peran penting dalam penanggulangan sampah plastik melalui inovasi dan pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan. Banyak perusahaan telah mulai mengadopsi model bisnis berkelanjutan dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat didaur ulang atau terurai secara alami. Misalnya, beberapa produsen telah beralih ke penggunaan bioplastik yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti jagung atau kentang, yang lebih mudah terurai dibandingkan plastik konvensional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, inovasi dalam desain kemasan juga menjadi fokus utama. Desain kemasan yang lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit material plastik dapat mengurangi volume sampah plastik. Upaya daur ulang juga semakin ditingkatkan dengan pengembangan teknologi yang lebih canggih untuk memproses berbagai jenis plastik menjadi bahan baku yang dapat digunakan kembali.

Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Sampah Plastik

Partisipasi masyarakat sangat penting dalam mengatasi masalah sampah plastik. Kesadaran akan dampak negatif sampah plastik perlu ditingkatkan melalui edukasi dan kampanye publik. Banyak organisasi non-pemerintah (NGO) dan komunitas telah meluncurkan kampanye untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah, dan mendaur ulang.

Gerakan seperti "Zero Waste" telah mendapatkan perhatian luas, mendorong individu untuk mengurangi produksi sampah dengan cara-cara yang sederhana namun efektif. Penggunaan produk-produk ramah lingkungan seperti botol minum dan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali semakin populer. Selain itu, banyak komunitas telah mengorganisir kegiatan bersih-bersih pantai dan sungai untuk mengurangi sampah plastik di lingkungan sekitar mereka.

BADUNGKAB I BABELPROV I SEMARANG KOTA

Pilihan editor: Di Festival Pesta Prestasi, Komunitas GUA Ajak Gen Z Bergaya Hidup Guna Ulang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

16 jam lalu

Operator memindahkan hasil sampah plastik yang sudah dicacah untuk dikeringkan saat uji coba TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) Kertamukti di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 31 Juli 2024. TPST dengan luas 6.000 meter persegi tersebut direncanakan dapat mengolah 50 ton sampah per hari  menjadi bahan bakar alternatif RDF dan MDU (Material Daur Ulang) guna mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Burangkeng. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Manfaat Asap Cair, Zat Hasil Pembakaran Sampah Plastik

Asap cair dihasilkan dari proses pirolisis dari pembakaran sampah plastik.


Penggemar K-Pop Demo Desak HYBE Hentikan Praktik Penjualan Album Tak Ramah Lingkungan

5 hari lalu

Penggemar K-Pop yang tergabung dalam Kpop4Planet berkumpul di depan kantor pusat HYBE, label BTS, di Seoul, Korea Selatan, mendesak untuk menghentikan praktik penjualan kotor yang tidak ramah lingkungan. Dok. Kpop4Planet
Penggemar K-Pop Demo Desak HYBE Hentikan Praktik Penjualan Album Tak Ramah Lingkungan

Penggemar K-pop protes di depan kantor HYBE, menuntut untuk menghentikan praktik penjualan album yang meningkatkan polusi plastik dan merugikan lingkungan.


Bulan Cinta Laut Sukses Sinergikan Pengelolaan Sampah Plastik

10 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono memberikan sambutan pada acara Puncak Apresiasi Gerakan Bulan Cinta Laut di
Anjungan Pantai Losari Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 29 Agustus 2024. Dok. KKP
Bulan Cinta Laut Sukses Sinergikan Pengelolaan Sampah Plastik

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengapresiasi keberhasilan Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL) dalam membangun sinergi pengelolaan sampah plastik di laut.


Kampanye Pengurangan Sampah Plastik, KAI Imbau Penumpang Bawa Tumbler

20 hari lalu

PT KAI kini menyediakan tempat isi ulang air minum di setiap stasiun LRT Jabodebek. Pelanggan LRT dapat memanfaatkan fasilitas ini secara gratis. Foto: doc Humas LRT Jabodebek.
Kampanye Pengurangan Sampah Plastik, KAI Imbau Penumpang Bawa Tumbler

Di beberapa stasiun, KAI sudah menediakan air putih gratis untuk para calon penumpang dan pengunjung.


Fakta Ilmiah BPA pada Kemasan Pangan dan Kesehatan

25 hari lalu

Produk kemasan yang beredar dan memperoleh izin BPOM, dapat dikatakan produk tersebut aman dan tidak membahayakan kesehatan. Dok. GPM
Fakta Ilmiah BPA pada Kemasan Pangan dan Kesehatan

BPA dari kemasan pangan berada dalam kadar yang aman dan tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan.


BRIN Gandeng Conplas Kelola Sampah Plastik Menjadi Eco Block dan Eco Grease

28 hari lalu

CEO Conplas Amrul Ikhsan. Dok. Humas BRIN
BRIN Gandeng Conplas Kelola Sampah Plastik Menjadi Eco Block dan Eco Grease

Skema pendanaan untuk pengusaha pemula berbasis riset (PPBR) yang disediakan BRIN telah menggandeng sekitar 40 startup, termasuk Conplas.


Bahaya Polusi Mikroplastik Ancam Kehidupan Manusia dan Biota Laut

33 hari lalu

Salah satu instalasi bertuliskan
Bahaya Polusi Mikroplastik Ancam Kehidupan Manusia dan Biota Laut

Polusi Mikroplastik berasal dari berbagai produk sehari-hari kini bahayakan dunia. Sampah plastik dunia sejak 1950 - 2020 meningkat 200 kali lipat.


Atasi Darurat Sampah, Yogyakarta Terbitkan Regulasi tentang Limbah Plastik

39 hari lalu

Ilustrasi kantong plastik. thisbluemind.com
Atasi Darurat Sampah, Yogyakarta Terbitkan Regulasi tentang Limbah Plastik

Regulasi itu mendorong masyarakat dan pelaku usaha Yogyakarta tidak lagi atau mengurangi besar-besaran penggunaan plastik sekali pakai.


Serba-serbi Kemasan Plastik: Apa Itu Food Grade Sebagai Indikator Kemasan yang Aman

41 hari lalu

Personel gabungan Balai POM, Disperindag, dan Dinas Kesehatan Provinsi Banten memeriksa kemasan makanan beku saat melakukan Sidak di Mall Serang, di Serang, Banten, Selasa 12 Mei 2020. Dalam inspeksi tersebut petugas masih menemukan sejumlah makanan kemasan yang dibekukan mengandung pengawet berbahaya serta makanan kadaluwarsa. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Serba-serbi Kemasan Plastik: Apa Itu Food Grade Sebagai Indikator Kemasan yang Aman

Penggunaan kemasan yang memenuhi standar food grade adalah langkah kritis dalam memastikan bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi masyarakat aman.


Kirim Sampah Plastik Terbanyak ke Laut, KKP: Indonesia Turun dari Peringkat 2 ke 5 Dunia

41 hari lalu

Sampah plastik menumpuk di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Kirim Sampah Plastik Terbanyak ke Laut, KKP: Indonesia Turun dari Peringkat 2 ke 5 Dunia

Menurut catatan Bank Dunia, Indonesia memproduksi sekitar 65,2 juta ton sampah plastik ke laut pada 2020.