TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 6 Agustus 2024, didominasi artikel dari Ibu Kota Nusantara atau IKN. BMKG memacu operasi modifikasi cuaca demi hujan tak menghalangi pekerjaan yang sedang dikebut di sana. Operasi tak hanya menambah armada pesawat yang digunakan tapi juga melibatkan bahan kimia baru selain garam NaCl, yakni kapur tohor.
BMKG mengklaim potensi keberhasilan operasi modifikasi cuaca yang digelar sejak 19 Juli lalu sampau 97 persen. Sejak tanggal itu sampai 2 Agustus lalu disebutkan hampir tak terjadi hujan di IKN. Meski begitu ada yang diakui tetap tak terkejar, yakni Bandara VVIP--kini berstatus bandara umum. Gara-garanya, tanah bakal runaway yang terkena air hujan menjadi gembur dan sulit mengeras.
Satu berita terpopuler lainnya datang dari Yahukimo, Papua Pegunungan. Hujan yagn turun berkepanjangan sejak Jumat dinihari lalu menyebabkan banjir hingga semeter serta merusak rumah warga dan infrastruktur lainnya di Distrik Dekai.
Berikut Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 6 Agustus 2024, selengkapnya,
1. BMKG Terbang Siang Malam Semai 157 Ton Garam di IKN, Bagaimana Hasil Rekayasa Cuaca Setelah Sebulan?
Rekayasa cuaca untuk mengurangi curah hujan di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser, Kalimantan Timur, diperkirakan rampung pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) selama sebulan terakhir menghabiskan lebih dari 157 ton garam (NaCl) dan 8 ton kapur tohor (CaO).
Prajurit TNI AU menaburkan garam saat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dengan menggunakan pesawat NC-212i Cassa di kawasan udara Kalimantan Tengah, Selasa 9 Juli 2024. BMKG bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan OMC dengan menabur garam sebanyak 800kg di udara sebagai upaya pembasahan lahan gambut untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah. ANTARA FOTO/Auliya Rahman
Pelaksana Tugas Deputi Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tri Handoko Seto, mengklaim potensi keberhasilan OMC tersebut mencapai 97 persen. Dia menyebut curah hujan di lokasi beberapa proyek, termasuk pengaspalan jalan di IKN, mulai berkurang.
"Sejak 19 Juli hingga 2 Agustus lalu, hampir tidak terjadi hujan di IKN. Pernah sesekali hujan ringan tapi durasinya tidak lama,” katanya, saat dihubungi Tempo, Ahad, 4 Agustus 2024.
2. BMKG Pangkas Hujan untuk Proyek di Kota Nusantara, Bandara IKN Termasuk yang Belum Rampung
Pelaksana Tugas Deputi Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tri Handoko Seto, mengakui bahwa rekayasa cuaca di Ibu Kota Nusantara (IKN) sempat tak optimal di tahap awal. Karena keterbatasan sarana, rasio keberhasilan tim operasi modifikasi cuaca (OMC) masih berkisar 70 persen pada 4 Juli lalu.
“Karena hanya dengan satu pesawat dan jam kerjanya pagi-sore. Padahal hujan di IKN justru sering terjadi pada malam, dinihari, sampai pagi,” ucapnya kepada Tempo, Ahad, 4 Agustus 2024.
Gagal Capai Target Pembangunan, Presiden Jokowi Dipastikan Tak akan Mendarat di Bandara IKN
Berselang dua pekan atau pada 19 Juli, kata Seto, BMKG menambah dua unit pesawat untuk menyemai garam (NaCl) ke kumpulan awan hujan yang akan masuk ke IKN. Jam kerja OMC juga diperpanjang menjadi 24 jam non-stop. Keberhasilan rekayasa hujan di IKN kemudian meningkat jadi 97 persen.
3. Banjir Berhari-hari di Kabupaten Yahukimo Papua, Begini Dampak Kerusakannya Menurut BNPB
Banjir akibat hujan berkepanjangan merusak rumah warga dan infrastruktur di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan dua jembatan dan dua tempat ibadah rusak. Ada juga satu kantor kepolisian sektor (polsek) dan satu fasilitas kesehatan turut terimbas.
Kondisi Banjir di Kab Yahukimo. Sumber foto: BPBD Kab Yahukimo
"Sawah dan perkebunan juga merugi, meski jumlah pastinya masih dalam proses pendataan," kata Muhari melalui keterangan tertulis, Senin, 5 Agustus 2024.
Menurut dia, hujan turun sejak pukul 01:00 WIT pada Jumat dinihari, 2 Agustus 2024, dan tak berhenti selama beberapa lama. Genangan akhir mencapai ketinggian satu meter.