Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Krisis Iklim, FAO Revisi Pedoman Pengelolaan Risiko Kebakaran Hutan

image-gnews
Logo FAO
Logo FAO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menerbitkan pedoman baru bagi negara-negara untuk mengelola risiko kebakaran hutan. Pedoman berjudul Integrated Fire Management Voluntary Guidelines: Principle and Strategic Action ini merupakan pembaruan pedoman yang dikeluarkan lembaga itu pada dua dekade sebelumnya.

FAO memasukkan konten baru untuk mengatasi tantangan krisis iklim. Dikutip dari situs resminya, Organisasi Pangan dan Pertanian ini menyebut soal 340-370 juta hektare permukaan bumi terbakar setiap tahunnya. Kebakaran hutan ekstrem diproyeksikan meningkat hingga 50 persen, lebih sering terjadi pada akhir abad ini.

Penyebab kebakaran adalah perubahan lingkungan akibat perubahan iklim yang meningkatkan kekeringan, suhu udara tinggi, dan angin kencang. Faktor ini kemungkinan besar akan menyebabkan musim kebakaran yang lebih panas, lebih kering, dan lebih lama. Hal ini dapat berdampak buruk pada pembangunan berkelanjutan, mengancam mata pencaharian masyarakat, dan menghasilkan emisi gas rumah kaca dalam jumlah besar.

“Bagaimana kita menanggapi tantangan kebakaran hutan, merupakan hal yang sangat penting,” ujar Zhimin Wu, Direktur Divisi Kehutanan FAO, yang meluncurkan edisi baru pedoman tersebut pada sebuah acara sampingan di sela-sela Pekan Hutan Dunia ke-9 di Roma yang dikutip Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.

Zhimin Wu mengungkapkan, dunia harus mengalihkan fokus dari respon reaktif ke strategi proaktif dan memprioritaskan pencegahan dan kesiapsiagaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pedoman ini menekankan pendekatan manajemen kebakaran terpadu, yang melibatkan tindakan sebelum, selama, dan setelah kebakaran. Pedoman ini juga merekomendasikan tindakan strategis untuk mendukung keterlibatan masyarakat adat dan pemilik pengetahuan lokal lainnya, yang menyumbangkan praktik-praktik dan wawasan yang berharga dan spesifik untuk meningkatkan keputusan pengelolaan kebakaran.

Sejak publikasi awal hampir 20 tahun yang lalu, banyak negara yang menggunakan pedoman FAO untuk mengembangkan kebijakan publik dan program pelatihan.  Terbitnya edisi kedua diharapkan lebih banyak lagi negara yang akan merujuk dan menggunakannya.

Pilihan Editor: BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

2 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Konsumsi Energinya Tinggi, Pakar Memperingatkan Penggunaan AI Bisa Mempercepat Krisis Iklim

Pakar memperingatkan bahwa AI bisa memerparah krisis iklim karena konsumsi energinya yang tinggi.


Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

19 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Agricola Medal dari Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO) Qu Dongyu di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Agricola Medal dari Organisasi Pangan dan Pertanian FAO sebagai bentuk apresiasi terhadap ketahanan pangan Indonesia. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Ini Alasan FAO Beri Perghargaan Presiden Jokowi Agricola Medal, meski Indonesia Belum Swasembada Pangan

Presiden Jokowi menerima penghargaan tertinggi bidang pangan, yakni Agricola Medal dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO)


Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

19 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan Agricola Medal dari Food and Agriculture Organization (FAO) di Istana Negara pada Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Presiden Jokowi Terima Penghargaan Agricola Medal dari FAO

Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menyerahkan langsung penghargaan Agricola Medal kepada Presiden Jokowi.


Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

25 hari lalu

DION WIYOKO
Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dion Wiyoko menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai komitmen mempromosikan keberlanjutan.


Pentingnya Resiliensi Anak Hadapi Perubahan Iklim

39 hari lalu

Ilustrasi bermain di banjir. TEMPO/Artika Rachmi Farmita
Pentingnya Resiliensi Anak Hadapi Perubahan Iklim

KemenPPPA menegaskan pentingnya membentuk resiliensi dan kesiapsiagaan anak terhadap bencana untuk menghadapi kompleksitas akibat perubahan iklim.


BNPB: Pedoman Indonesia Tak Jauh Beda dengan FAO soal Penanganan Kebakaran Hutan

42 hari lalu

Warga menyaksikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tangkit, Muaro Jambi, Jambi, Selasa 30 Juli 2024. Warga setempat menyebutkan, sekitar lima hektare lahan di daerah itu terbakar sejak Selasa (30/7/2024) sore. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
BNPB: Pedoman Indonesia Tak Jauh Beda dengan FAO soal Penanganan Kebakaran Hutan

BNPB menyatakan bahwa pedoman Indonesia soal penanganan kebakaran hutan tak jauh beda dengan yang dikeluarkan FAO.


Kopi Arabika Terpukul Krisis Iklim, Peneliti Sebut Robusta Kopi Masa Depan

47 hari lalu

Petani memanen kopi buah ujung  di perkebunan di Air Hitam Lampung Barat, Ahad, 15 Oktober 2023. Tingginya curah hujan di tahun 2022 berdampak pada menurunnya produksi kopi robusta pada tahun 2023 di Kabupaten Lampung Barat mencapai 20 sampai 50 persen. TEMPO/Amston Probel
Kopi Arabika Terpukul Krisis Iklim, Peneliti Sebut Robusta Kopi Masa Depan

Para peneliti di sejumlah negara menilai kopi Robusta bisa jadi alternatif ketika Kopi Arabika terpukul oleh krisis iklim.


Dampak Krisis Iklim, Curah Hujan Semakin Tidak Dapat Diprediksi

49 hari lalu

Tangkapan layar dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, Kamis 3 November 2022, memperlihatkan bibit Siklon Tropis 93S di Samudera Hindia sebelah barat daya Sumatera.  Pertumbuhan dan pergerakan bibit siklon ini mempengaruhi intensitas hujan dan gelombang tinggi di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa(ANTARA/HO-BMKG)
Dampak Krisis Iklim, Curah Hujan Semakin Tidak Dapat Diprediksi

Dalam studi ini, sebagai dampak krisis iklim, variabilitas curah hujan telah meningkat sejak 1900-an.


FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

50 hari lalu

Petugas Dinas Pangan & Pertanian menangkap seekor angsa yang akan disuntik vaksin flu burung di Kelurahan Padasuka, Cimahi, Jawa Barat, 9 Maret 2023. Penyuntikan vaksin Avian Influenza pada ternak dilaksanakan ke kampung-kampung sebagai upaya pencegahan menyebarnya virus flu burung setelah 172 ekor unggas positif AI dan 49 ekor diantaranya mati mendadak di wilayah Kelurahan Padasuka. TEMPO/Prima mulia
FAO Mendesak Varian Baru Virus Avian Influenza Segera Diatasi

FAO menyerukan upaya regional yang mendesak untuk memerangi peningkatan kasus Avian Influenza (AI)


AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

54 hari lalu

Delegasi AIPA-FAO-IISD dalam pertemuan pada 25 Juli 2024, untuk membahas upaya memperkuat implementasi Pedoman ASEAN tentang Investasi Bertanggung Jawab di Bidang Pangan, Pertanian, dan Kehutanan (ASEAN RAI). Sumber: dokumen Tim Dokumentasi AIPA-FAO-IISD.
AIPA, FAO, dan IISD Bahas Implementasi Investasi Pangan dan Kehutanan

Hasil dari investasi berkelanjutan diharapkan dapat menjadi alat penting memajukan rantai nilai pertanian dan investasi di seluruh Asia Tenggara