TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja jarak jauh (remote working) yang cukup marak di era digital saat ini, membuka peluang besar untuk profesi asisten virtual (virtual assistant). Profesi ini bekerja secara independen atau freelancer untuk membantu pekerjaan klien secara jarak jauh (remote) dan tidak perlu hadir secara fisik di kantor.
Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF), Muhammad Awaluddin, mengatakan penerapan teknologi dan digitalisasi di segala sektor turut mendorong perkembangan berbagai jenis profesi. Banyak pekerjaan bisa dilakukan secara jarak jauh, memanfaatkan infrastruktur teknologi informasi. Profesi asisten adalah satu di antara sejumlah profesi yang kini bisa dilakukan secara remote.
Baca juga:
Menurut Awaluddin, profesi asisten virtual kini berkembang pesat. "Remote working ini memberikan keuntungan bagi perusahaan atau klien, serta pekerja virtual assistant itu sendiri,” kata Awaluddin dalam webinar "The Future of Virtual Assistants: Job Opportunities and Building Effective Working Relationship with Clients" pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Diskusi tersebut digelar PT Askara Samasta Humanika (Asah), startup yang bergerak di bidang business process management (BPM).
Awaluddin mengatakan, pada awal abad 20, profesi asisten berfokus mendukung pekerjaan-pekerjaan administrasi. Saat ini, area kerja asisten meluas seiring perkembangan teknologi digital. Teknologi juga membantu pekerjaan dilakukan secara virtual.
Hasil riset Business Insider memperkirakan pasar profesi virtual assistant terus meningkat setiap tahun dari US$ 2,5 miliar pada 2021 menjadi US$ 10 miliar pada 2027. "Pekerjaan yang bisa dilakukan oleh seorang virtual assistant antara lain social media manager, customer service, kemudian di bidang e-commerce, content creator, project management, human resources, dan lain sebagainya," kata Awaluddin.
Dia menilai perkembangan profesi virtual assistant ini sejalan dengan berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh perusahaan atau klien. Pengguna jasa bisa lebih efisien karena penggunaan virtual assistant akan memangkas biaya operasional. Kegiatan produksi juga bisa lebih optimal lantaran virtual assistant bekerja sesuai skill dan kompetensi. Sedangkan pekerjaan juga efektif karena virtual assitant dapat memanfaatkan berbagai teknologi digital untuk membantu tugasnya.
“Profesi virtual assistant akan semakin berkembang ke depan karena penerapan artificial intelligence dan automation yang semakin massif," kata Awaluddin. "Cara kerja remote working yang semakin luas diterapkan."
Chief Executive Officer PT Askara Samasta Humanika, Hadisantoso, mengatakan dalam waktu dekat perusahaannya akan meluncurkan platform layanan yang bisa mempertemukan virtual assistant dan perusahaan calon klien. “Pada era digital saat ini, perkembangan profesi virtual assistant secara pesat juga didorong oleh adanya berbagai platform digital yang mempertemukan perusahaan-perusahaan atau calon klien dengan para virtual assistant secara global,” kata Hadisantoso.
Pilihan Editor: Soal Akses Air ke Sepaku, Walhi Kaltim Sebut IKN Jauhkan Warga dari Sumber Kehidupan