Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setiap Bulan, Warga Badui Dirujuk ke RS Karena Digigit Ular Berbisa

Reporter

image-gnews
Ular tanah marak di Banten setelah bencana tsunami. Kredit: Wikipedia
Ular tanah marak di Banten setelah bencana tsunami. Kredit: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim ladang seperti saat ini, masyarakat Badui kerap menjadi korban gigitan ular berbisa. Korbannya bahkan bisa dilaporkan setiap bulan. 

"Kami setiap bulan merujuk korban gigitan ular berbisa ke RSUD," kata Ketua Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Minggu 25 Agustus 2024.

Arif mengungkap itu saat dimintai konfirmasinya mengenai dua warga Badui yang menjadi korban terbaru gigitan ular berbisa. Keduanya telah dirujuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Adjidarmo Rangkasbitung menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

"Kedua warga yang digigit ular tanah (Calloselasma rhodostoma) itu sudah ditangani tenaga medis," kata Arif menambahkan.

Diterangkannya, dua warga Badui yang menjadi korban gigitan ular mematikan itu adalah Natin atau Ayah Amir dari Kampung Batu Belah dan Jali dari Kampung Ciranji. Keduanya berlokasi di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak.

Kondisi Jali disebutkannya sudah kembali pulih setelah menjalani pengobatan. Sedangkan Natin sempat mengalami muntah-muntah. "Kami berharap korban gigitan ular berbisa itu kembali sehat," kata Arif.

Menurut dia, petugas medis dari Sahabat Relawan Indonesia langsung bergerak cepat ketika menerima informasi dari warga Badui perihal adanya korban gigitan ular. Mereka cepat-cepat memberikan pertolongan hingga ke lokasi dengan berjalan kaki menembus hutan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami relawan memiliki tenaga medis terdiri atas bidan dan perawat, sehingga dapat memberikan pertolongan bagi warga Badui yang menjadi korban gigitan ular," kata Arif.

Kenapa Banyak Korban Ular Tanah?

Dikutip dari perhimpunanheretologi.com, Calloselasma rhodostoma adalah jenis ular berbisa neurotoksin yang aktif pada malam hari. Neurotoksin berarti bisa ular ini menyerang saraf. Di Indonesia, serum anti-bisa ular poli-valen yang dikeluarkan biofarma meliputi anti-bisa jenis ini.

Seperti namanya, ular ini dapat ditemukan pada permukaan tanah, di tempat yang lembap, termasuk tumpukan kayu, tumpukan sampah, dan di bawah rumah. Perilakunya cenderung diam di tempat dan akan menggigit orang yang mendekati. Oleh karena itu jumlah gigitan akibat ular ini diperkirakan cukup tinggi.

Mangsa utama C. rhodostoma adalah kadal, burung, tikus, dan kodok.  Populasinya tersebar luas sepanjang Asia Tenggara, tapi untuk wilayah Indonesia baru tercatat ditemukan di pulau Jawa.

Pilihan Editor: Sedikitnya 13 Orang Tewas Diterjang Banjir Bandang di Ternate Minggu Pagi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Empat Warga Badui Digigit Ular Berbisa

33 hari lalu

Masyarakat Suku Badui berjalan kaki menuju pendopo Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat 17 Mei 2024. Gelaran tradisi Seba Badui yang diikuti sebanyak 1.500 warga Suku Badui akan dilaksanakan pada 17-19 Mei 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Empat Warga Badui Digigit Ular Berbisa

Dalam sepekan, empat warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten menjadi korban gigitan ular berbisa


Fakultas Farmasi UI Kembangkan Pertanian Hanjeli untuk Obat Herbal Badui

39 hari lalu

Tanaman hanjeli. Wikipedia/Forest & Kim Starr
Fakultas Farmasi UI Kembangkan Pertanian Hanjeli untuk Obat Herbal Badui

FFUI berkolaborasi dengan Turkish Cooperation and Coordination Agency dalam pengembangan pertanian tanaman hanjeli di permukiman Badui.


1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang

19 Mei 2024

Warga Suku Badui mengikuti rangkaian upacara tradisi Seba Badui di Pendopo Kabupaten Rangkasbitung, Lebak, Banten, Jumat, 28 April 2023. Tradisi Seba Badui tersebut merupakan rangkaian ritual tradisi tahunan warga Suku Badui. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
1.500 Orang Badui Jalani Ritual Seba di Serang

Ritual Seba merupakan tradisi masyarakat adat Suku Badui, sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang berlimpah.


Tradisi Seba Badui Digelar 16-19 Mei 2024 di Rangkasbitung, Ditargetkan Didatangi 1,5 Juta Wisatawan

7 Mei 2024

Warga Badui meninggalkan Kantor Gubernur Banten usai mengikuti upacara Seba, di Pendopo Kantor Gubernur, di Serang, Minggu (3/5) Upacara tersebut merupakan tradisi tahunan warga Baduy sebagai bentuk ketaatan mereka kepada pemerintah. ANTARA/Asep Fath
Tradisi Seba Badui Digelar 16-19 Mei 2024 di Rangkasbitung, Ditargetkan Didatangi 1,5 Juta Wisatawan

Seba Badui dilakukan dengan memberikan hasil pertanian ladang selama setahun kepada pemerintah daerah sebagai bentuk syukur.


Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

8 Februari 2024

Warga menggotong pasien gigitan ular berbisa yang kondisinya parah di kawasan pemukiman Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk dirujuk ke RSUD Banten.ANTARA/Mansur
Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

Dua warga Badui korban gigitan ular berbisa ini sudah sepekan dengan kondisi cukup parah. Bagian tangan menghitam dan membusuk.


Berburu Durian di Perkampungan Badui Lebak sambil Menikmati Panorama Alam

21 November 2023

Wisatawan menikmati buah durian di kawasan permukiman Badui di Kabupaten Lebak, Banten dengan harga rata-rata Rp30 ribu per buah, Minggu (19/11/2023). ANTARA/Mansyur
Berburu Durian di Perkampungan Badui Lebak sambil Menikmati Panorama Alam

Pada musim buah durian, hampir semua rumah di permukiman Badui berdagang buah tersebut. Diperkirakan musim durian berlangsung sampai Januari 2024.


Selamat dari Gigitan Ular Kobra, Panji Petualang Kini Terlihat Kurus karena Diabetes

9 Agustus 2023

Panji Petualang. (YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel)
Selamat dari Gigitan Ular Kobra, Panji Petualang Kini Terlihat Kurus karena Diabetes

Setelah selamat dari gigitan ular kobra, Panji Petualang harus mengonsumsi obat-obatan seumur hidup karena penyakit diabetes.


Badui Dalam Banyak Dikunjungi Pelajar selama Libur Sekolah

17 Juli 2023

Akses Badui Dalam melintasi hutan perbukitan dengan jalan setapak berbatu, Ahad, 7 Juli 2019. TEMPO | Anwar Siswadi
Badui Dalam Banyak Dikunjungi Pelajar selama Libur Sekolah

Meski melelahkan, para pelajar itu dapat memuaskan rasa penasaran mereka terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Badui Dalam.


Ini Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

5 Juli 2023

Ilustrasi ular kobra.techexplorist.com
Ini Ciri-ciri Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Ular berbisa atau tidak, bisa dilihat dari bentuk kepala, wajah, derik, dan warna.


Sebelum Menerima Pertolongan Medis, Ini Langkah Preventif yang Harus Dilakukan saat Digigit Ular

18 Mei 2023

Penggemar ular dari komunitas DPO membiarkan lidahnya digigit seekor ular berbisa di Cibeunying Park, Bandung, Jawa Barat, 16 November 2014. TEMPO/Prima Mulia
Sebelum Menerima Pertolongan Medis, Ini Langkah Preventif yang Harus Dilakukan saat Digigit Ular

Berikut langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan saat digigit ular sembari menungggu pertolongan medis