Tecno Phantom V Flip2
Ponsel lipat kerang terbaru ini dipasangi layar depan (cover) yang besar dengan resolusi 1.056 x 1.056 piksel. Bandingkan dengan Tecno Phantom V Flip yang layar covernya berbentuk lingkaran.
Pada generasi terbaru, layar depan itu persegi berukuran 3,64 inci yang menutup hampir seluruh permukaan cover dan termasuk membungkus kamera depannya. Desain ini mengikuti Motorola Razr dan Xiaomi Mix Flip. Adapun layar utama atau bagian dalam berukuran 6,9 inci memakai AMOLED LTPO dengan resolusi Full HD+.
Tecno menerangkan bahwa layar depan akan mendukung lebih dari 2000 aplikasi. "Untuk membuat hidup lebih mudah bagi para pengguna yang kerap tak merasa perlu membuka layar utama," kata Tecno sambil menambahkan Layar depan atau cover ini juga bisa dibuat kustom dengan game dan musik. Termasuk mendukung sebuah tampilan papan tik (keyboard).
Tak seperti pada Fold, bobot Flip phone tak berubah secara signifikan antara generasi yang pertama dan kedua ini. Beratnya masih di bawah 200 gram dan tebalnya sekitar 7,6 mm saat posisi lipatan terbuka dan 16 mm saat dilipat.
Ada dua kamera belakang, utama dan ultra-lebar, masing-masing 50 MP. Lensa ultra-lebarnya mendukung FoV sampai 150 derajat yang artinya jauh lebih lebar daripada kamera ultra-lebar standar pada smartphone. Untuk kamera depan dipasangkan yang beresolusi 32 MP dan didukung autofocus.
Phantom V Flip2 memiliki seluruh fitur AI yang ada di saudara sepupunya, V Fold2: AI Translation, AI Writing, Ella, dan yang lainnya.
Tecno memasangkan padanya baterai 4.720 mAh--sel baterai terbesar di antara ponsel layar lipat kerang (flip) yang ada saat ini. Sedangkan daya charging dikalim 70 W yang mampu mengisi ulang baterai full dalam 43 menit atau 50 persen dalam 15 menit.
Harga yang diberikan untuk Tecno Phantom V Flip2 adalah $699 (Rp 10,7 juta) dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 256 GB. Sama halnya dengan Fold2, ponsel ini akan tiba di Afrika pada 23 September lalu meluas ke Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Amerika Latin.
GSM ARENA
Pilihan Editor: Situs Gunung Padang Diduga Pernah Digunakan untuk Pengamatan Astronomi
