TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran (Unpad) menjajal pembuatan sensor untuk mendeteksi gelatin babi pada produk makanan. Mereka memanfaatkan buangan atau limbah kulit jeruk siam dan modifikasi elektroda.
Pengembangan sensor itu dilakukan oleh tim yang beranggotakan Rafa Radithya Swara, Dea Hasna Tsary, Nazwa Alya Zahra, Biyas Aurora Nania Nevada, dan Elisabeth Nasya Dominika. Risetnya ditujukan untuk mengantisipasi banyaknya pemalsuan makanan yang berbahan dasar gelatin babi. “Seperti coklat, gummy, dan marshmallow, mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam,” kata Rafa lewat keterangan tertulis di laman Unpad, Rabu 18 September 2024.
Dibimbing dosen Irkham, tim membuat sensor gelatin babi berbasis immunosensor elektrokimia yang menawarkan sensitivitas, selektivitas, serta kecepatan dalam pendeteksian gelatin babi. Immunosensor elektrokimia itu dibuat dari elektroda yang telah dimodifikasi dengan nanopartikel serium oksida (CeO2), kemudian disintesis melalui metode green synthesis menggunakan ekstrak kulit jeruk siam.
Dengan cara itu, menurut tim, kemampuan nanopartikel CeO2 dalam mengikat biomolekul seperti anti-gelatin babi sebagai bioreseptor dan gelatin babi sebagai target analisis menjadi lebih maksimal. Karya ilmiah itu mereka usung ke ajang Pekan Ilmiah Nasional atau Pimnas ke-37 yang akan berlangsung di Universitas Airlangga (Unair) pada 14-19 Oktober 2024 lewat jalur Program Kreativitas Mahasiswa – Riset Eksakta (PKM-RE).
Dari hasil riset itu mereka berharap bisa meminimalisir risiko pemalsuan produk makanan di Indonesia. “Kami harap hasil riset kami dapat dikembangkan lebih jauh sehingga bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” kata Rafa.
Sebelumnya, tim yang sama berhasil meraih juara ketiga pada kategori poster bidang riset/ teknologi Unpad Innovators Awards 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di acara BRIN Goes to Campus Unpad Creators & Innovators Expo 2024.
Pilihan Editor: Bulan Telah Lalui Titik di Orbit yang Lahirkan Supermoon Terbesar 2024