Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Deepfake AI? Ini Cara Kerja dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Deepfake AI. Foto: Canva
Deepfake AI. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDalam beberapa tahun terakhir, deepfake menjadi topik mengkhawatirkan karena potensi penyalahgunaannya. Teknologi AI ini mampu memanipulasi video sehingga tampak seolah-olah orang yang ditampilkan mengatakan atau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mereka lakukan. 

Teknologi deepfake telah berkembang pesat dan banyak orang sulit membedakan antara konten asli dan yang telah dimanipulasi. Deepfake juga sering digunakan untuk berbagai tujuan negatif, termasuk pencemaran nama baik, penipuan, dan kampanye hoax. 

Untuk melindungi diri dan orang lain dari dampak negatif deepfake, penting untuk memahami teknologi ini. Untuk itu, berikut adalah penjelasan mengenai apa itu deepfake, bagaimana cara kerjanya, serta strategi efektif untuk mengatasi dan melawan dampak yang ditimbulkannya.

Apa Itu Deepfake?

Mengutip TechTarget, deepfake adalah jenis kecerdasan buatan (AI) untuk membuat konten visual yang sangat realistis dengan mengubah atau mengganti wajah seseorang dalam video atau gambar. 

Istilah "deepfake" berasal dari gabungan kata "deep learning" dan "fake," yang mengacu pada metode pembelajaran mesin yang digunakan untuk menciptakan konten tersebut.

Deepfake mampu menciptakan gambar atau video yang tampak sangat realistis tetapi sebenarnya itu tidak terjadi. Sebagai contoh, teknologi ini bisa membuat video seseorang berbicara atau berperilaku dengan cara yang sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan.

Bagaimana Cara Kerja Deepfake?

Deepfake biasanya menggunakan dua jenis jaringan saraf dalam prosesnya, yaitu generator dan discriminator. Teknologi Generative Adversarial Networks (GAN), menggunakan algoritma generator dan diskriminator untuk mengembangkan semua konten deepfake.

Generator tersebut mampu membuat konten palsu dengan menggabungkan dan memanipulasi elemen visual, sementara discriminator berfungsi untuk membedakan antara konten asli dan yang telah dimodifikasi. 

Selama pelatihan, kedua jaringan ini bersaing untuk meningkatkan akurasi masing-masing. Generator berusaha untuk membuat konten yang semakin mirip dengan yang asli, sementara discriminator berusaha untuk menemukan perbedaan antara yang asli dan yang palsu. 

Proses ini terus berlangsung hingga konten palsu menjadi sangat sulit untuk dibedakan dari aslinya.

Cara Mengatasi Deepfake

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melansir laman National Cybersecurity Alliance, ada beberapa cara mengatasi deepfake yang bisa dilakukan. Berikut adalah beberapa strategi untuk melindungi diri Anda dari kejahatan deepfake.

1. Berbagi dengan hati-hati

Untuk menghindari deepfake, penting untuk hati-hati dalam membagikan informasi pribadi secara online. Kurangi jumlah data tentang diri, terutama foto dan video berkualitas tinggi, yang bisa digunakan untuk membuat deepfake. 

2. Aktifkan pengaturan privasi yang kuat

Gunakan pengaturan privasi di situs web semaksimal mungkin untuk mengatur siapa yang bisa mengakses informasi dan konten pribadi Anda. Batasi siapa yang bisa melihat foto, video, dan data sensitif lainnya. Ini juga berlaku untuk situs web tempat Anda menyimpan foto. 

3. Pendidikan dan kesadaran

Untuk mengatasi ancaman deepfake, Anda harus meningkatkan kesadaran tentang teknologi deepfake. Edukasi tentang bagaimana deepfake bekerja dan tanda-tanda video atau gambar yang telah dimanipulasi dapat membantu masyarakat lebih waspada terhadap potensi penipuan atau disinformasi. 

4. Laporkan konten deepfake

Jika Anda menemukan konten deepfake yang melibatkan diri Anda atau orang yang Anda kenal, segera laporkan ke platform tempat konten tersebut diunggah. 

Ini dapat membantu menghapus atau menyelidiki konten tersebut, sehingga mengurangi penyebarannya. Selain itu, pastikan untuk melaporkannya juga kepada pihak berwajib seperti penegak hukum federal.

5. Kebijakan dan regulasi

Pemerintah dan organisasi internasional perlu mengembangkan kebijakan dan regulasi yang mengatur penggunaan dan penyebaran deepfake. 

Undang-undang yang melarang pembuatan dan distribusi deepfake yang merugikan, serta memberikan sanksi hukum terhadap pelanggar, dapat membantu mengurangi penyalahgunaan teknologi ini. 

Pilihan Editor: 6 Tips Temukan Sebuah Video Deepfake atau Bangkitan AI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bocoran Xiaomi 14T yang Debut 26 September, Punya Dimensity 8300-Ultra dan Circle to Search

7 jam lalu

Xiaomi 13T varian warna Alpine Blue. TEMPO/Maria Fransisca Lahur
Bocoran Xiaomi 14T yang Debut 26 September, Punya Dimensity 8300-Ultra dan Circle to Search

Xiaomi 14T dan 14T Pro dilengkapi berbagai fitur canggih. Dari bocoran materi promosinya, gawai ini bakal punya layanan Circle to Search.


10 Istilah AI Terbaru Menurut Microsoft, Mana yang Sudah Sering Terdengar?

8 jam lalu

Ilustrasi artificial intelligence (AI). (Antara/Pixabay)
10 Istilah AI Terbaru Menurut Microsoft, Mana yang Sudah Sering Terdengar?

Microsoft kembali merangkum istilah-istilah mengenai AI, seiring pengembangan sistem kecerdasan buatan ke level yang lebih tinggi.


Facebook Punya AI, Berikut Fitur yang Menarik untuk Dicoba

1 hari lalu

Fitur AI Facebook. Foto: Canva
Facebook Punya AI, Berikut Fitur yang Menarik untuk Dicoba

Fitur AI Facebook tidak hanya memperkaya pengguna, namun juga memudahkan pengguna untuk menciptakan sejumlah konten kreatif.


Ketahui 3 Cara Menggunakan Gemini AI dan Manfaatnya dalam Bisnis

1 hari lalu

Google mengembangkan teknologi chat AI bernama Google Gemini. Chat AI ini digadang-gadang menjadi saingan ChatGPT. Ini informasinya. Foto: Google
Ketahui 3 Cara Menggunakan Gemini AI dan Manfaatnya dalam Bisnis

Cara menggunakan gemini AI menjadi salah satu informasi yang menarik untuk diketahui. Berikut ini informasinya.


5 Cara Kenali Akun Bot AI yang Merajalela di Medsos dan Aplikasi Pesan

1 hari lalu

Pemberian label akun robot oleh Twitter. Foto: Twitter
5 Cara Kenali Akun Bot AI yang Merajalela di Medsos dan Aplikasi Pesan

Ada beberapa cara yang dapat membantu mengidentifikasi akun bot AI. Berikut 5 cara yang bisa digunakan.


3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

2 hari lalu

Cara membuat AI hug yang viral. Foto: Canva
3 Cara Membuat Video AI Hug yang Viral di TikTok dan Instagram

Cara membuat video AI hug yang viral di sosial seperti TikTok dan Instagram. Tren ini bisa mengobati rasa rindu pada orang yang sudah meninggal.


IBM Sebut AI Bantu Korporasi Pangkas Jejak Karbon, Berikut 3 Caranya

2 hari lalu

Google Cloud memperkenalkan empat inovasi kecerdasan buatan (AI) baru untuk membantu peritel mentransformasi proses pemeriksaan etalase di toko mereka. (Google)
IBM Sebut AI Bantu Korporasi Pangkas Jejak Karbon, Berikut 3 Caranya

IBM menyatakan bantuan AI bukan hanya untuk keuntungan dan kemudahan bisnis, namun juga untuk aspek keberlanjutan.


Klaim Harga Paling Kompetitif, Tecno Pasarkan Phantom V Fold2 dan Flip2 Mulai dari Afrika

2 hari lalu

PHANTOM V Fold2 dan PHANTOM V Flip2. Instagram/TECNO MOBILE
Klaim Harga Paling Kompetitif, Tecno Pasarkan Phantom V Fold2 dan Flip2 Mulai dari Afrika

Berikut ini spesifikasi, kemampuan AI, sampai harga dari Tecno Phantom V Fold2 dan V Flip2


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

3 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kenapa?