Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyulap Kawasaki Jadi Motor Listrik

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Boone - Semasa sekolah, Tom Miceli lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menggambar mobil balap daripada mencatat pelajaran. Kebiasaan corat-coret itu ternyata amat berguna di kemudian hari, yakni membantu mahasiswa 22 tahun itu membuat salah satu sepeda motor sport listrik paling top yang pernah kita lihat.

Miceli merakit sepeda motor listrik yang dinamai Ion itu untuk tugas akhirnya di Appalachian State University, Boone, North Carolina, Amerika Serikat. Mahasiswa jurusan desain industri itu diwajibkan mengerjakan proyek menciptakan sesuatu yang merefleksikan semua ilmu yang dipelajarinya.

Awalnya dia memilih proyek sederhana yang tidak terlalu memeras otak. "Saya ingin membuat sesuatu yang ramah lingkungan, tapi tidak mengorbankan performanya," kata Miceli.

Berdasarkan pengalamannya mengendarai sepeda motor trail selama beberapa tahun, Miceli melucuti sebuah Kawasaki ZX6 Ninja 1996 hingga tinggal rangkanya dan mulai bereksplorasi. Hasilnya, sebuah sepeda motor listrik rakitan sendiri yang mampu melesat dengan kecepatan lebih dari 112 kilometer per jam dan menempuh jarak 96,5 kilometer.

Dengan waktu yang mepet, hanya satu semester, Miceli langsung mendesain sepeda motor impiannya. Dia menggabungkan gagasan, sketsa, dan model CAD, serta mengambil inspirasi dari beberapa sepeda motor favoritnya, termasuk KTM RC8. Miceli menghendaki tampilan yang hampir futuristik dan modern, tapi tetap dalam kisaran yang diminati para pengendara sepeda motor saat ini. Ketika desain sepeda motor listrik itu selesai, Miceli cuma punya waktu dua bulan sebelum tenggat habis.

Dia membongkar Ninja-nya sampai rangka dan rodanya. Sebuah kotak baterai berisi dua lusin baterai litium besi fosfat (LiFePO4) 40Ah dipakai untuk menggantikan mesin 600 cc. Satu pak baterai itu diperkirakan memiliki total output sekitar 3 kilowatt per jam (kWh). Ramuan itu memasok energi pada motor AC 6,75 inci dan menghasilkan tenaga 43 tenaga kuda dan torque 13 meter-kilogram, angka yang melampaui sepeda motor listrik Zero S yang ada di pasar saat ini. Sedangkan berat dan pusat gravitasi sepeda motor listrik ini tak beda jauh dengan sepeda motor aslinya.

Kotak tersebut bisa mengisi ulang energi hingga penuh dalam enam jam dari sebuah stop kontak standar 110 volt. Miceli memperkirakan sepeda motor listrik itu mampu menempuh jarak sejauh 96,5 kilometer dan mencapai kecepatan puncak sekitar 112 kilometer per jam. Sayangnya, dari segi akselerasi, Ion masih ketinggalan, paling tidak untuk sementara ini.

Walau telah lulus, sampai saat ini Miceli terus merombak dan menyempurnakan sepeda motor barunya itu. Dia mengganti baterai 40Ah dengan 60Ah serta sistem transmisi dua kecepatan custom-made yang masih dirahasiakannya. Dengan berbagai tambahan itu, Miceli berharap Ion dapat menembus 80 kilometer per jam dan berakselerasi hingga di atas 160 kilometer per jam dalam hitungan detik.

Untuk menciptakan sepeda motor listrik yang tak cuma ramah lingkungan, tapi juga layak diperhitungkan di jalan raya, Miceli mendapatkan "sedikit" bantuan dari ayahnya, seorang insinyur listrik. Beliau yang membereskan masalah "kabel" yang rumit itu. Hasilnya, sistem listrik Ion kini amat efisien, misalnya sistem pencahayaannya menggunakan lampu LED yang membutuhkan daya listrik tak lebih dari 1 ampere.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Miceli mengatakan bahwa bagian tersulit proyek itu adalah membuat bodi sepeda motor karena membutuhkan banyak tenaga. Bahkan untuk membuat bodi itu pula Miceli harus mengorbankan "kehijauan" sepeda motor listrik. Keterbatasan dana dan bentuk alami sepeda motor itu membuat Miceli terpaksa menggunakan busa polystyrene untuk membentuk bodi sepeda motor. Walau begitu, Miceli amat puas karena sepeda motor itu memiliki penampilan seperti yang diinginkannya.

Biaya pembuatan Ion mencapai US$ 12 ribu, separuhnya digunakan untuk membuat baterai dan drivetrain atau sistem penggerak. Untuk merealisasi proyek tersebut, Miceli mendapat dana hibah dari komunitas lokal di kampusnya. Untuk proyek itu dia memperoleh nilai A. "Saya tidak membuat sepeda motor itu sekadar mencari nilai," ujarnya. "Saya membuatnya karena itu adalah apa yang saya ingin lakukan, sekaligus gerbang untuk memperoleh pekerjaan di bidang yang saya inginkan."

Sebenarnya Ion bukanlah motor listrik tercepat yang ada saat ini. Beberapa perusahaan otomotif juga berlomba-lomba menciptakan kendaraan listrik karena menipisnya cadangan minyak dunia, plus isu polusi lingkungan dan pemanasan global membuat orang mulai melirik bahan bakar lain yang lebih "bersih".

Awal September lalu, Mission Motors, sebuah perusahaan otomotif Amerika, membuktikan bahwa sepeda motor listrik buatan mereka sanggup melaju 241,4 kilometer per jam seperti klaim mereka selama ini. Dalam proses uji coba di lapangan garam Bonneville di Utah.

Jeremy Cleland, manager produk di Mission Motors, mencatat rekor baru tak resmi untuk sepeda motor listrik. Dia memacu sepeda motor itu hingga mencapai kecepatan 241,5 kilometer per jam, dua kali lipat lebih cepat daripada Ion.

Edward West, pendiri sekaligus presiden perusahaan yang berbasis di San Francisco itu, menyatakan rekor itu dicapai dalam kondisi lapangan garam yang buruk dan embusan angin samping yang amat kuat. "Ini momen bersejarah bagi kendaraan listrik dan bukti bahwa era sepeda motor listrik telah dimulai," ujarnya.

TJANDRA DEWI | WIRED | TECHNOLOGYREVIEW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


USU Ikut Kompetisi Mobil Hemat BBM di Malaysia  

2 Juli 2012

Tiga mobil listrik dipamerkan saat peluncuran Shell Eco- Marathon UI 2012 di Kampus Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (26/3). FOTO ANTARA/Reno Esnir.
USU Ikut Kompetisi Mobil Hemat BBM di Malaysia  

Mesin mobil buatan Universitas Sumatera Utara mampu menempuh jarak 80 kilometer dengan satu liter gasoline.


Kini Keliling Kampus UGM Bisa Naik Mobil Listrik

29 Maret 2012

Tiga mobil listrik dipamerkan saat peluncuran Shell Eco- Marathon UI 2012 di Kampus Universitas Indonesia, Jakarta, Senin (26/3). FOTO ANTARA/Reno Esnir.
Kini Keliling Kampus UGM Bisa Naik Mobil Listrik

Mobil eSemar akan dipakai untuk tamu dan kalangan difabel serta lansia di UGM. Mobil ini bisa dipakai untuk keliling kampus dengan kecepatan 20-40 km


Mobil Impian Google Dekati Kenyataan  

23 Februari 2012

Google berhasil mendapatkan hak paten untuk mobil menyetir sendiri. seroundtable.com
Mobil Impian Google Dekati Kenyataan  

Departemen Kendaraan Bermotor Nevada mengeluarkan aturan tentang pengoperasian mobil tanpa sopir di jalan raya.


Google Siap Kembangkan Mobil Tak Bersopir

16 Desember 2011

REUTERS/Jason Lee
Google Siap Kembangkan Mobil Tak Bersopir

Mobil bisa sampai tujuan dengan membaca indikator visual seperti barcode atau radio tag yang diletakkan pada permukaan jalan.


Menunggu Keajaiban Lain Semar

30 Maret 2010

Mobil hemat energi yang dinamai Semar saat dilaunching di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo
Menunggu Keajaiban Lain Semar

UGM akan bersaing dalam lomba kategori kendaraan futuristik. Mereka mengejar jarak 1.100 kilometer untuk 1 liter bahan bakar.


Sensor Mundur ala Mahasiswa Surabaya

4 Agustus 2006

Sensor Mundur ala Mahasiswa Surabaya

Seorang mahasiswa di Surabaya menciptakan sensor untuk mempermudah parkir mobil