Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hyena Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia

REUTERS
REUTERS
Iklan

TEMPO.CO , Addis-Ababa:Populasi besar Hyena yang hidup di Afrika bisa hidup bersama manusia tanpa timbul konflik. Tim ilmuwan internasional telah mensurvei tentang besaran dan wilayah bagi populasi Hyena tutul yang terlihat di Ethiopia utara.

Para ilmuwan menemukan populasi Hyena dalam jumlah besar. Manusia dan Hyena dapat hidup berdampingan karena pemangsaan oleh binatang karnivora ini kepada ternak masyarakat setempat relatif rendah. Penelitian itu dipublikasikan jurnal Mammalian Biology.

Hyena tutul (Crocuta crocuta) adalah karnivora besar yang umum ditemukan di sub-Sahara Afrika. Hyena ini adalah pemakan sisa-sisa dan juga pemburu yang banyak ditemukan di Ethiopia.

Menurut Gidey Yirga, peneliti dari Universitas Mekelle, Ethiopia, penemuan ini menunjukkan kasus yang luar biasa dari fenomena hidup berdampingan antara Hyena tutul dan manusia setempat. Penelitian yang dilakukan di Distrik Wukro, Ethiopia utara, menunjukkan bahwa daerah itu memiliki mangsa alami yang sangat sedikit. Pasalnya, pertanian di wilayah itu memiliki habitat yang terdegradasi dan terfragmentasi.

"Konsekuensinya adalah hampir seluruh hidupnya, Hyena tutul bergantung pada makanan antropogenik (sumber cemaran dari aktivitas manusia)," ujar Yirga.

Untuk memperkirakan populasi Hyena, tim memainkan suara gnu-hyena seperti suara hyena tutul yang sedang terancam bahaya. Suara ini diperdengarkan melalui megafon di stasiun yang dipilih secara acak. Mereka menemukan 52 Hyena per 100 kilometer persegi yang hidup bersama 98 orang per kilometer persegi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, tim peneliti juga menganalisis rambut di kotoran Hyena. Mereka menemukan 99 persen makanan yang disantapnya adalah hewan lokal terutama sapi, kedelai, kambing dan domba.

Yirga menjelaskan bahwa limbah aktivitas manusia adalah sumber makanan penting bagi Hyena tutul. Binatang ini memanfaatkan limbah manusia, sedangkan masyarakat diuntungkan dengan pembersihan limbah oleh Hyena. "Fenomena ini menunjukkan bahwa karnivora besar bisa hidup berdampingan dengan manusia dengan biaya yang sangat rendah," ujar Yirga.

BBC | ISMI WAHID

Berita lain:
Microsoft Resmi Luncurkan Windows 8 Asia-Pasifik 

Samsung Siapkan Tablet Windows RT?

Perubahan Radikal di Windows 8 

Menanti Kiprah Windows 8 

Windows 8, Yang Dipuji, Yang Dicaci  



Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Kilas Balik Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

2 hari lalu

Seorang pria mengumpulkan sampah plastik di Sungai Citarum, Desa Citapen, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 11 Desember 2022. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat, timbunan sampah di Daerah Aliran Sungai Citarum dari 8 wilayah kota dan kabupaten mencapai 15.838  ton per hari. TEMPO/Prima Mulia
Kilas Balik Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup dan kampanye melestarikan bumi.


Ribuan Kendaraan Ikuti Uji Emisi Akbar 2023 di Ragunan

3 hari lalu

Petugas memeriksa emisi gas buang kendaraan bermotor di Parkir Utara Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta, Senin, 6 Juni 2023. Sebanyak 2019 kendaraan bermotor mengikuti Uji Emisi Akbar (UEA) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ribuan Kendaraan Ikuti Uji Emisi Akbar 2023 di Ragunan

Pada Uji Emisi Akbar kali ini Ragunan mendapatkan kuota paling banyak yakni 2.000 kendaraan.


Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut Undang Reaksi Keras Walhi-Greenpeace-CERI

10 hari lalu

Foto udara pasir timbul Ngurtavur, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Selasa, 25 Oktober 2022. Ngurtavur adalah pasir timbul yang muncul setiap terjadi air laut surut jauh atau warga setempat menyebutnya meti, sehingga berbentuk seperti pulau kecil yang dijadikan persinggahan burung pelikan dari Australia dan juga objek wisata terkenal di Maluku Tenggara. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut Undang Reaksi Keras Walhi-Greenpeace-CERI

Kebijakan Jokowi mengizinkan ekspor pasir laut dinilai mengancam ekosistem laut, pesisir, dan pulau kecil di Tanah Air.


Mengenal Organisasi Meteorologi Global di Hari Meteorologi Sedunia

24 Maret 2023

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Mengenal Organisasi Meteorologi Global di Hari Meteorologi Sedunia

Hari Meteorologi Sedunia tahun ini mengusung tema 'The Future of Weather, Climate and Water across Generations'.


Pengesahan Perpu Cipta Kerja, Organisasi Sipil: Kado Pahit di Peringatan Hari Hutan Internasional

22 Maret 2023

DPR Sahkan Perpu Cipta Kerja jadi UU, Pengamat: Pelecehan Hukum Secara Kolosal
Pengesahan Perpu Cipta Kerja, Organisasi Sipil: Kado Pahit di Peringatan Hari Hutan Internasional

Organisasi sipil, Satya Bumi, kembali buka suara soal pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti-Undang-Undang atau Perpu Cipta Kerja.


Green Climate International Beri Penghargaan Lingkungan untuk Yandri Susanto

2 Maret 2023

Green Climate International Beri Penghargaan Lingkungan untuk Yandri Susanto

Wakil Ketua MPR Yandri Susanto dinilai peduli terhadap isu lingkungan hidup.


Perpu Cipta Kerja Dinilai Langgengkan Pasal yang Mengancam Lingkungan Hidup

6 Januari 2023

Ilustrasi penolakan Perppu Cipta Kerja. Tempo/Muhammad Syauqi Amrulah
Perpu Cipta Kerja Dinilai Langgengkan Pasal yang Mengancam Lingkungan Hidup

Satya Bumi juga menyoroti Perpu Cipta Kerja yang masih mempertahankan aturan yang memangkas hak masyarakat adat dalam penyusunan Amdal.


Aktivis Melihat Potensi Tersembunyi Kerusakan Lingkungan dari RKUHP

4 Desember 2022

Dalam satu area penambangan PT Vale Indonesia Tbk mengoperasikan dua bulldozer untuk mengupas dan meratakan lahan, satu alat gali, dan tujuh truk untuk transportasi hasil galian. Tempo/Caesar Akbar
Aktivis Melihat Potensi Tersembunyi Kerusakan Lingkungan dari RKUHP

RKUHP dinilai oleh pegiat lingkungan memiliki potensi tersembunyi menyebabkan kerusakan pada kelestarian alam.


Dana Lingkungan Hidup untuk Apa

25 November 2022

Setelah tiga-setengah tahun berdirinya Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH),  ada enam lembaga donor internasional yang menyalurkan dananya untuk mitigasi iklim. Dana tersebut disalurkan untuk pelbagai program menjaga lingkungan, terutama mendanai ekonomi berkelanjutan masyarakat di sekitar hutan.
Dana Lingkungan Hidup untuk Apa

Pengelolaan dana lingkungan hidup akan mencakup bidanvkehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan karbon, dan sebagainya.


Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Bentuk Forum Kualitas Udara

15 November 2022

Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Rabu, 28 September 2022. Berdasarkan data dari situs pemantauan udara AirVisual.com pada 28 September pukul 19.00 WIB, Jakarta menempati posisi ketujuh sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara di angka 114 atau dalam kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Bentuk Forum Kualitas Udara

Forum Kualitas Udara Jakarta ini dibentuk setelah melalui diskusi tentang pemantauan kualitas udara Jakarta sekarang dan akan datang.