TEMPO.CO, Jakarta - Acara Internet Governance Forum secara resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi Tifatul Sembiring di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa, 22 Oktober 2013.
Tifatul meminta setiap negara harus bekerja bersama untuk mengelola Internet sebagai wahana kebebasan berekspresi dan menjadi platform untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ia juga menyoroti soal bahaya dari Internet yang bisa menciptakan ketegangan dan konflik di masyarakat. Contohnya ada kejahatan cyber dan eksploitasi. "Ini perlu ditangani," kata dia.
Pengelolaan ini membutuhkan kerja sama antara stake holder dan kalangan bisnis serta organisasi masyarakat agar bisa berjalan secara komprehensif serta mencapai hasil maksimal.
Sementara Menteri Komunikasi Brasil, Paulo Bernardo da Silva, melihat peristiwa monitoring intelijen yang terungkap baru-baru ini perlu menjadi keprihatinan bersama.
“Ini menimbulkan perdebatan,” kata dia tanpa menyebut nama negara tertentu. "Ini bisa menurunkan rasa kepercayaan masyarakat akan Internet yang aman.”
Da Silva juga meminta adanya penekanan pada kerja sama multi-pemangku kepentingan dalam perumusan pengelolaan Internet.
Duta Besar Amerika Serikat Daniel A. Sepulveda mengatakan negaranya paham bahwa isu monitoring intelijen menjadi perhatian banyak pihak. “Kami memahaminya secara serius.”
Dia juga memahami bahwa isu ini menjadi salah satu pembahasan dalam sesi selama empat hari ke depan. Namun, Sepulveda menekankan bahwa semua peserta perlu menolak ide bahwa Internet harus dikontrol oleh kerja sama antarpemerintah.
Menurut dia, Internet haruslah tetap menjadi wahana terbuka bagi semua pihak untuk mendorong terciptanya inovasi dan mendorong pertumbuhan lapangan kerja.
Pemerintah AS dengan beberapa negara telah membentuk inisiatif untuk menurunkan harga akses Internet. Pada saat sama, USAID juga mendorong pembangunan broadband lewat bantuan tahunannya ke beberapa negara.
Presiden Internet Corporation for Assigned Names and Numbers, Fadi Chehade, mengumumkan adanya tiga bahasa untuk penulisan domain name system yaitu Cina, Rusia, dan Arab.
Forum IGF ini berlangsung hingga 25 Oktober. Ini merupakan acara tahunan untuk kedelapan kalinya. Selain itu, ini untuk pertama kalinya tiga pemangku kepentingan, yakni pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil menghadiri acara ini secara bersama untuk merumuskan pemahaman dalam pengelolaan Internet.
BUDI RIZA