Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Merokok Bisa Menimbulkan Kanker  

image-gnews
Gambar paru-paru hitam dan gigi hitam pada bungkus rokok di Jerman. dw.com
Gambar paru-paru hitam dan gigi hitam pada bungkus rokok di Jerman. dw.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu alasan lagi agar Anda berhenti merokok. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas ini secara drastis dapat merusak populasi mikrobioma, yang terdiri atas 600 spesies bakteri yang hidup di mulut.

Studi tentang efek merokok terhadap populasi bakteri mulut oleh para peneliti dari NYU Langone Medical Center dan Laura and Isaac Permutter Cancer Center dipublikasikan dalam “International Society for Microbial Ecology Journal”, Jumat, 25 Maret 2016.

Baca juga: Asap Rokok Jadikan Anak-Anak Hiperaktif

Temuan ini berkorelasi dengan hasil studi yang menyebutkan ketidakseimbangan populasi mikroba pada sistem pencernaan, yang menyebabkan kelainan imunitas, seperti penyakit Crohn hingga kanker perut. Para peneliti menyebutkan, lebih dari 75 persen kanker mulut berkaitan dengan aktivitas merokok.

Menurut Jiyoung Ahn, peneliti dari NYU Langone, hasil studi menunjukkan dampak besar merokok bagi kondisi mikrobioma di mulut. “Perlu diteliti lebih lanjut untuk membuktikan apakah perubahan ini juga menurunkan pertahanan tubuh menghadapi kanker yang disebabkan bahan kimia dari asap rokok atau memicu penyakit lain di mulut, paru-paru, dan perut,” kata peneliti senior dalam riset ini.

Baca juga: Remaja Perempuan Perokok Naik 10 Kali Lipat dalam 20 Tahun  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam riset tersebut, peneliti mempelajari sampel dari 1.204 pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di Amerika Serikat. Sebanyak 112 partisipan adalah perokok, 571 mantan perokok, dan sisanya tak pernah merokok. Kesehatan para partisipan riset ini dimonitor sebagai bagian dari proyek studi kanker, yang didanai National Institutes of Health dan American Cancer Society. Para peneliti menggunakan tes genetik dan analisis statistik untuk mempelajari ribuan bakteri di mulut para sukarelawan. 

Lebih dari 150 spesies di dalam mulut para perokok ternyata tumbuh pesat, sedangkan 70 jenis lainnya justru merosot. Mulut para perokok dihuni lebih sedikit Proteobacteria, bakteri yang bisa menghancurkan senyawa kimia beracun. Para perokok juga memiliki populasi Streptococcus 10 persen lebih tinggi dibanding mereka yang tidak merokok. Bakteri jenis ini dikenal sebagai salah satu penyebab pembusukan gigi.  

Baca juga: Wanita Perokok Berisiko Punya Cucu Penderita Asma

Brandilyn Peters, kolega Ahn dalam riset ini, mengatakan tidak memiliki data untuk mengetahui seberapa cepat keseimbangan populasi bakteri di mulut para mantan perokok pulih kembali. Hal ini, menurut Peters, akan menjadi bahan eksperimen para peneliti selanjutnya guna memastikan waktu pemulihan populasi mikroba di mulut.



EUREKALERT | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atasi Kecanduan pada Remaja dengan Komunikasi Terbuka Orang Tua

17 jam lalu

Salah seorang peserta Gamers to Gamers saat mencoba salah satu permainan di Thamrin Nine Ballroom Jakarta, 9 Desember 2023
Atasi Kecanduan pada Remaja dengan Komunikasi Terbuka Orang Tua

Pakar menjelaskan komunikasi terbuka adalah kunci untuk mengatasi atau mencegah masalah remaja agar tak kecanduan rokok, gawai, game, dan narkoba.


Wakil Perdana Menteri Rusia Sebut Jumlah Konsumsi Minuman Beralkohol dan Rokok Turun

2 hari lalu

Ilustrasi Minuman Beralkohol atau Minuman Keras. REUTERS/Mike Blake
Wakil Perdana Menteri Rusia Sebut Jumlah Konsumsi Minuman Beralkohol dan Rokok Turun

Sejak 2009 konsumsi di minuman beralkohol di Rusia turun, begitu juga konsumsi rokok.


Berapa Lama Efek Nikotin Bertahan di Dalam Tubuh?

5 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/Erick McClean
Berapa Lama Efek Nikotin Bertahan di Dalam Tubuh?

Buat perokok konvensional dan vape, berikut pendapat para pakar kesehatan mengenai durasi mencerna nikotin yang perlu diketahui.


Pakar Jelaskan Bahaya Vape dan Upaya untuk Berhenti Mengisapnya

13 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Pakar Jelaskan Bahaya Vape dan Upaya untuk Berhenti Mengisapnya

Selain masalah paru-paru, riset juga menunjukkan nikotin yang ada pada rokok biasa dan vape meningkatkan risiko aneka kesehatan berikut.


Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

21 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

Mengenalkan nikotin lewat rokok elektrik akan mengganggu sirkuit saraf, yang bisa menyebabkan perubahan fungsi otak, terutama pada remaja.


Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

54 hari lalu

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]
Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga pada lingkungan.


Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

54 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

Perokok lebih memilih membeli rokok dibanding membelanjakan untuk kebutuhan yang lebih penting.


Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

54 hari lalu

Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia menggelar aksi di kawasan Car Free Day, Bundaran HI, Jakarta, Minggu, 28 Mei 2023. Lentera Anak bersama World Cleanup Day (WCD) Indonesia melakukan aksi plogging yaitu aksi clean up cigarette buts atau memungut sampah puntung rokok. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

Dia mengatakan rokok tidak hanya berdampak penyakit pada orang yang hidup di masa ini. Namun juga di masa depan.


Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

54 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik atau vaping dan rokok tembakau atau konvensional. Shutterstock
Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga lingkungan. Berikut bahayanya menurut pulmonolog di RSUI.


Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

54 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

Dokter paru mengatakan mengisap vape atau rokok elektrik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, sama seperti rokok biasa.