TEMPO.CO, Surabaya - Mahasiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Murdianto, membuat mesin sangrai (roaster) biji kopi dengan pemanas inframerah. Murdianto mengatakan mesinnya memudahkan proses sangrai dan lebih cepat mendapatkan kematangan biji kopi yang sesuai.
Mesin roaster itu memiliki desain portabel agar lebih mudah dalam penempatan. "Roaster dengan infrared heater ini membuat proses lebih steril," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 14 Februari 2017.
Baca Juga:
Menurut Murdianto, pemanas inframerah diletakkan di dalam tabung roaster yang terbuat dari bahan keramik. Dengan desain ini, bisa menghemat waktu dan energi listrik saat menyangrai biji kopi. Dengan daya 750 watt, suhu ruang bakar di dalam roaster bisa mencapai 150 derajat Celsius.
Murdianto mendesain roaster dengan kapasitas 500 gram. Menurut dia, dengan kapasitas itu kualitas biji kopi yang diolah bisa terjaga. Hasil olahan mesin ini bisa menghasilkan sekitar 33 seduhan kopi. "Kopi akan mengalami penyusutan sekitar 20 persen dari bobot awal setelah disangrai," katanya.
Mesin sangrai biji kopi umumnya menggunakan bahan bakar gas. Namun hasil pembakaran yang tidak sempurna bisa mengkontaminasi kopi. "Desain juga tidak portabel," ujar Murdianto.
Murdianto melengkapi mesin roaster itu dengan layar sentuh yang memuat informasi waktu, suhu, dan putaran dalam proses menyangrai. Murdinto berharap mesin buatannya bisa dipakai oleh para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mengolah kopi berkualitas.
ARTIKA RACHMI FARMITA