TEMPO.CO, Jakarta - Bibir seksi. Itulah yang sedang ngetren di kalangan kaum Hawa. Carilah #fullerlips di Instagram, Anda akan menemukan berbagai model bibir seksi milik para selebritas, dan tentunya panduan makeup membuat bibir seksi. Ya, para selebritas media sosiallah yang bertanggung jawab atas munculnya “standar” baru kecantikan ini.
Akun Instagram @lipstutorial dengan 86,4 ribu pengikut, misalnya, memberikan puluhan video tutorial untuk membuat bibir lebih seksi. Atau @pink.heart.xx, dengan pengikut berjumlah 3.758, mengunggah video yang berisi perbandingan makeup bibir. Yang belum dipoles terlihat lebih tipis, sedangkan yang sudah “dioprek” terlihat lebih seksi dan berisi.
Baca: Game Super Mario Run untuk Android Dirilis Maret
Soal bibir sebenarnya biasa saja. Tapi siapa nyana, soal keseksiannya ternyata teramat penting. Hal itulah yang mendorong para ilmuwan THT (telinga, hidung, dan tenggorokan), bedah kepala, dan leher, dari University of California, Irvine, meneliti munculnya tren bibir seksi tersebut.
Dalam jurnal JAMA Facial Plastic Surgery edisi 12 Januari 2017, tim peneliti yang dipimpin Prem Tripathi menerbitkan studi berjudul “Analysis of the Trend Toward Fuller Lips Among Fashion Models”.
Hasilnya mengejutkan. “Ada perubahan preferensi kecantikan dan tren kosmetik, dari industri mode ke media sosial,” demikian para peneliti menuliskan dalam jurnal.
Baca: Awas, Bahaya Laten Virus Purba Mengancam Kita
Dalam artikel itu pula tim menyebutkan industri mode tidak memainkan peran dalam hal ini. Para peneliti mengungkapkan hal tersebut dari analisis majalah Vogue, media mode terbesar dunia yang berbasis di Amerika Serikat.
Tim ilmuwan yang dipimpin Prem Triphati menganalisis wajah para model dari periode 1960-2011 dengan tiga indikator, yakni wajah model yang memenuhi sepertiga halaman, model dengan bibir yang tidak tersenyum, dan model dengan bibir yang tidak diubah dengan makeup.
Total ada 353 gambar. Seluruh gambar tersebut lantas dipindai secara digital untuk mengukur ukuran bibir atas dan bawah model, lalu membandingkan keduanya.
Baca: Bakteri Salmonela Berhasil Dipakai untuk Atasi Tumor Otak
Faktanya, sejak 1960 hingga 2011, tak ada perubahan ukuran baik bibir atas maupun bibir. Begitu juga halnya rasio ukuran antara bibir atas dan bawah. Rata-rata rasio perbandingan ukuran bibir atas dan bawah sekitar 0,68, dengan 47 persen lebih besar bibir bawah ketimbang bibir atas.
Secara sekilas, kata Tripathi seperti dikutip dari Live Science, hasil tersebut tak menunjukkan apa pun. “Tapi, di lain hal, jika dihubungkan dengan tren bibir seksi, terlihat ada perubahan standar kecantikan di kalangan kaum Hawa,” ujarnya. “Industri fashion tidak menjadi pendorong perubahan tersebut.”
Baca: Mesenterium, Bukti Lain Kehebatan Leonardo Da Vinci
Selain itu, para peneliti menuliskan, selebritas sekarang memainkan peran lebih besar dalam mempengaruhi tren kosmetik dan kecantikan. “Ketimbang memberikan inspirasi mode, para selebritas media sosial malah mengeksploitasi bibir mereka sebagai alat menumbuhkan ambisi kecantikan baru.”
JAMA FACIAL PLASTIC SURGERY | LIVE SCIENCE