Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batu Berpahat Ditemukan di Blitar, Diduga Pecahan Arca

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Petugas di lokasi temuan batu mirip arca ditemukan di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, 1 September 2019. (Antara Jatim/ istimewa)
Petugas di lokasi temuan batu mirip arca ditemukan di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, Jawa Timur, 1 September 2019. (Antara Jatim/ istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah batu mirip arca ditemukan di Kelurahan Gedog, Kota Blitar, Jawa Timur, dan saat ini masih diteliti oleh dinas terkait guna kepastian apakah itu benda situs arkeologi atau bukan.

Toiron, warga yang melaporkan keberdaan batu itu, mengaku sebelumnya sudah melihatnya sejak tiga pekan lalu. Dirinya merasa batu itu aneh, sebab ada lekukan mirip arca.

"Sebelumnya saya biarkan saja. Saya tidak tahu kalau itu berwujud. Kalau posisinya di bawah pematang sawah yang kebetulan saya kerjakan," katanya di Blitar, Senin, 2 September 2019.

Di sekitar lokasi itu, terdapat sisa puing Candi Gedog atau yang dikenal Punden Joko Pangon. Jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi temuan batu mirip arca tersebut.

Situs Candi Gedog merupakan reruntuhan candi yang terletak di Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.

Bagian candi yang bisa dijumpai adalah dua buah kala dan sebuah yoni yang patah bagian ceratnya. Biasanya lokasi tersebut  digunakan warga untuk acara bersih desa. Ritual itu dilakukan secara turun temurun.

Temuan itu juga langsung mendapatkan respon dari aparat dan pemerintah kota. Petugas Polresta Blitar bahkan memasang garis polisi guna mengamankan tempat itu dari warga yang iseng.

"Kami sudah ke lokasi dan memasang garis polisi agar aman dari penjarahan. Nantinya, petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang meneliti benda-benda tersebut apakah termasuk purbakala atau bukan," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar AKP Heri Sugiono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Heri menambahkan, terdapat tiga titik yang diberi garis polisi, yakni titik temuan batu mirip arca, struktur batu bata dan temuan koin.

Polresta Blitar juga masih menunggu hasil kajian dari dinas terkait untuk menindaklanjutinya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar Tri Iman Prasetyono mengatakan, petugas sudah ke lokasi dan melakukan pengecekan dan menemukan beberapa benda. Temuan terakhir berupa batu bata yang terstruktur mirip fondasi.

"Kami juga menemukan satu uang koin di lokasi. Uang koin itu ada tulisan angka 1856 dan tulisan aksara Jawa kuno," kata Tri.

Tri menambahkan temuan itu sudah diamankan dan selanjutnya koordinasi dengan BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Trowulan, Mojokerto. Diharapkan, ada penelitian lebih lanjut terkait temuan tersebut.

"Kami menunggu BPCB ke lokasi untuk meneliti temuan beberapa benda itu," kata Tri. 

Berita lain terkait temuan arca dan benda arkeologis lain, bisa Anda simak di Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

34 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

52 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.