TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti yang bekerja untuk sebuah perusahaan rintisan solusi bioindustri di Prancis, Carbios, telah memutasi enzim bakteri untuk bisa mengurai sampah plastik dan mendaurulangnya hanya dalam hitungan jam. Enzim itu bisa mengurai polimer polyethene terephthalate (PET) menjadi unsur-unsur penyusun komposit kimianya, yang bisa digunakan ulang nantinya untuk membuat produk yang baru.
PET adalah polimer termoplastik yang paling jamak penggunaannya di dunia modern sekarang ini. Polimer ini ada dalam bentuk aneka botol, serat pakaian poliester, wadah makanan, dan beragam komponen dan kemasan tahan panas.
Proses daur ulang plastik konvensional melalui proses termomekanikal tidak menghasilkan kualitas cukup tinggi, dan kebanyakan hasilnya hanya bisa digunakan untuk produk seperti pakaian dan karpet. Carbios bekerja sama dengan industri seperti Pepsi dan L'Oreal mengambangkan teknologi itu.
Hasilnya dipaparkan dalam sebuah makalah ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Nature terbit awal April ini. Berjudul “An engineered PET-depolymerase to break down and recycle plastic bottles”, artikel itu disusun bersama ilmuwan di Carbios dan mitra akademisnya, Toulouse Biotechnology Institute
Makalah itu mengumumkan enzim PET hidrolase bisa mengurai polimer PET hingga 90 persen dalam waktu sepuluh jam. “Efisiensi dan optimasi yang tinggi ini mengalahkan seluruh PET hidrolase lainnya yang pernah dilaporkan,” bunyi abstrak dari makalah itu.
Kemampuan mengurai hingga 90 persen itu bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kandidat kedua paling menjanjikan yakni galur bakterium yang disebut 201-F6. Memang masih ada 10 persen kristal plastik yang tersisa, tapi penelitinya mengatakan enzim yang didesain ulang itu masih lebih efisien daripada enzim pencernaan manusia dalam memecah pati--karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air.