Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

Reporter

image-gnews
Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Citra satelit atas aliran sebuah sungai di Korea Utara mengungkap dugaan kalau negara komunis itu memelihara populasi lumba-lumba yang kemungkinan ditujukan untuk kepentingan militer. Sumbernya adalah penampakan konstruksi kolam terapung agak ke tengah sungai.

Konstruksi itu disebutkan sama dengan yang biasa digunakan negara-negara yang melatih mamalia laut untuk misi militer. Postur militer Korea Utara yang agresif menguatkan dugaan kalau negara itu mungkin saja melatih lumba-lumba untuk menyerang kapal musuh ala kamikaze (serangan bunuh diri) saat terjadi perang.

Baca juga:
Perang di Laut, Iran Punya Tentara Lumba-lumba Pembunuh?

Lokasinya, seperti ditemukan U.S. Naval Institute News, adalah di tepian Sungai Taedong, sekitar 8 mil dari muara sungai itu di Laut Kuning. Citra pertama dari satelit menunjukkan dua kolam kandang berbentuk lingkaran, tapi kemudian diketahui berkembang menjadi lima sepanjang tahun lalu. 'Karamba' itu sendiri pertama kali terekam dalam citra satelit pada 2016.

Menurut laporan U.S. Naval Institute News, kolam kandang itu mirip dengan yang pernah digunakan militer Amerika Serikat dan Rusia untuk memelihara mamalia laut. Kedua negara memiliki program yang masih aktif, dengan mamalia laut koleksinya dilatih untuk mendeteksi penyelam penyusup dan perusak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Citra satelit yang menunjukkan dugaan adanya fasilitas dan konstruksi pelatihan mamalia laut seperti lumba-lumba untuk misi militer di Sungai Taedong, Korea Utara. USNI.org

Lumba-lumba dan singa laut yang tergabung dalam Angkatan Laut Amerika merujuk kepada Mark 7 Marine Mammal Systems. Mereka dilatih untuk mengendus dan pemetaan ranjau bawah laut untuk kemudian dijinakkan oleh para penyelam. Laporan yang sama percaya Angkatan Laut Rusia mengirim lumba-lumba, paus beluga, dan singa laut ke pangkalannya di Tartus, Suriah, untuk menyediakan keamanan bagi kapal perang yang datang.

Lokasi temuan konstruksi yang di Sungai Taedong juga mematahkan klaim kolam itu rumah untuk ikan, bukan lumba-lumba, untuk dibudidaya dan dikonsumsi. Pasalnya, U.S. Naval Institute News menyebutkan, kolam tampak berbeda dari yang biasa digunakan sebagai akuakultur di Korea Utara. Mereka disebut berbentuk persegi dan bisa langsung saling diperbandingkan karena bertebaran pula di Sungai Taedong. 

POPULAR MECHANICS | NEWS.USNI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Mentransfer Rp31 Triliun dari Bunga Aset Rusia untuk Ukraina

9 jam lalu

Markas Uni Eropa di Brussels. Wikipedia
Uni Eropa Mentransfer Rp31 Triliun dari Bunga Aset Rusia untuk Ukraina

Uni Eropa mengatakan 1,5 miliar atau sekitar Rp31 triliun telah disediakan untuk mendukung Ukraina, dari keuntungan pembekuan aset Rusia


Rusia Menuduh Prancis Diskriminasi Atlet Berhijab di Olimpiade Paris

12 jam lalu

Tentara berjaga di depan Menara Eiffel menjelang Olimpiade Paris 2024, Prancis, 21 Juli 2024.REUTERS/Stefan Wermuth
Rusia Menuduh Prancis Diskriminasi Atlet Berhijab di Olimpiade Paris

Sprinter asal Prancis Sounkamba Sylla mengatakan dia dilarang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Paris karena dia mengenakan jilbab.


Kecepatan YouTube di Rusia Dikurangi

14 jam lalu

Ilustrasi Youtube Premium. shutterstock.com
Kecepatan YouTube di Rusia Dikurangi

YouTube menghapus saluran tokoh dari Rusia, di antaranya blogger, wartawan dan seniman yang punya pandangan bertolak-belakang dengan Barat


Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

14 jam lalu

Jenderal AS Akui Belum Lihat Rencana Pascaperang Gaza yang Jelas dari Israel

Jenderal tertinggi Angkatan Udara AS mengatakan sejauh ini tidak banyak detail yang dapat dilihat dari rencana pascaperang Israel di Gaza.


Raja Narkoba Paling Kejam Meksiko Ditangkap di AS Saat Baru Mendarat

20 jam lalu

Ismael Zambada. Courtesy of the Procuraduria General de la Republica/Handout via REUTERS
Raja Narkoba Paling Kejam Meksiko Ditangkap di AS Saat Baru Mendarat

AS menangkap raja narkoba Meskiko di Texas. Ia terkenal dengan kebengisannya.


Hacker Korea Utara Curi Rahasia Penting Militer AS dan Sekutunya

22 jam lalu

Flash drive sumbangan ditampilkan dengan gambar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di dinding HAM
Hacker Korea Utara Curi Rahasia Penting Militer AS dan Sekutunya

Hacker Korea Utara membobol situs penting militer AS dan sekutunya.


Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

1 hari lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendukung Presiden AS Donald Trump setelah menandatangani Abraham Accords, menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah, dalam penataan kembali strategis negara-negara Timur Tengah melawan Iran, di South Lawn of the White Rumah di Washington, AS, 15 September 2020. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Trump Desak Netanyahu Hentikan Serangan ke Gaza

Capres dari Partai Republik Donald Trump mengatakan akan meminta PM Israel Benjamin Netanyahu untuk mengakhiri serangan ke Gaza secepatnya


Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel, Bidik Ekstremis Sayap Kanan

1 hari lalu

Asap terlihat selama konfrontasi antara pemukim Israel dan warga Palestina setelah insiden di mana seorang pria bersenjata Palestina membunuh dua pemukim Israel, dekat Hawara di Tepi Barat yang diduduki Israel, 27 Februari 2023. (Reuters)
Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel, Bidik Ekstremis Sayap Kanan

Langkah-langkah Australia menargetkan tujuh pemukim individu dan kelompok pemukim ekstremis Israel Hilltop Youth.


Claudia Sheinbaum Bantah Klaim Trump bahwa Kartel Narkoba Kuasai Meksiko

1 hari lalu

Claudia Sheinbaum Bantah Klaim Trump bahwa Kartel Narkoba Kuasai Meksiko

Presiden terpilih Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan negaranya telah berhasil mengurangi ketidakamanan di dalam negeri.


Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin di Moskow, Rusia, 24 Juli 2024. Reuters
Putin Bertemu Assad di Kremlin, Bahas Konflik Timur Tengah hingga Situasi Global

Putin mengatakan kepada Assad bahwa dia khawatir akan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah