Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paparkan Efek Kekebalan Vaksin Sinovac, Peneliti: Jangan Terkecoh

image-gnews
Raffi Ahmad saat diberikan vaksin Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Januari 2021. Foto/youtube.com
Raffi Ahmad saat diberikan vaksin Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Januari 2021. Foto/youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ketua tim riset uji vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan, orang yang telah divaksinasi bebas bepergian ke mana saja. Dia mencontohkan dalam uji klinis yang hingga kini masih berlangsung di Bandung, tim riset tidak melarang relawan atau subyek penelitian yang telah menerima suntikan vaksin Sinovac bebas bepergian ke luar kota.

“Setelah suntikan pertama sudah bebas, ada yang ke Semarang, Yogyakarta, waktu itu, tapi tetap harus jaga protokol kesehatan,” katanya saat dihubungi Kamis malam, 14 Januari 2021.

Baca juga:
Hati-hati, Demam karena Infeksi Akut Tak Boleh Terima Vaksin Covid-19

Tim riset uji klinis masih melanjutkan pemantauannya terhadap 1.603 relawan hingga Maret 2021. Kepada mereka telah disuntikkan dosis vaksin Sinovac, vaksin yang sama yang telah mulai disuntikkan oleh pemerintah dalam imunisasi massal sekarang ini. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin asal Cina itu pada 11 Januari 2021.

Yang harus diingat, menurut Kusnandi, satu kali suntikan vaksin Sinovac atau satu dosis belum membuat penerimanya kebal dari paparan Covid-19. “Belum cukup kalau sekali, masih lemah kekebalannya,” katanya 

Berdasarkan hasil sementara uji klinis vaksin Sinovac selama 3 bulan imunisasi di Bandung, respon kekebalan tubuh dinilainya bagus hingga mencapai 99 persen. Kondisi itu disebutnya muncul pada 14 hari setelah suntikan vaksin yang kedua.  “Memang ini akan menurun terus, nanti kita ikuti selama 6 bulan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kusnandi menegaskan, hasil sementara uji klinis yang dilaporkan kepada sponsor uji riset, Bio Farma, lalu diteruskan ke BPOM pada 8 Januari lalu baru perhitungan untuk izin darurat penggunaan (EUA). “Kalau mau selesai bagus semuanya, bulan Juni itu selesainya,” ujarnya.

Peneliti dari Bio Farma, Neni Nuraeny, juga mengatakan, sistem imunitas yang sempurna terbentuk setelah 14 hari dari suntikan kedua. “Jangan terkecoh sudah divaksin tapi kok masih kena Covid-19. Itu mungkin saja baru dapat suntikan pertama atau baru saja dapat suntikan kedua,” katanya dalam perbincangan daring gelaran Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, Rabu 13 Januari 2021.

Sampai hari ini, menurut Neni, hasil uji-uji klinis hanya mengetahui bagaimana vaksin ini dapat mengurangi risiko kesakitan Covid-19. Orang yang sudah divaksin akan aman dan kalau masih terpapar virus tidak sampai sakit jadi mengurangi komplikasi penyakit penyerta.

“Tapi apakah mengurangi penularan secara ilmiah belum tertuang, mungkin saja dia masih membawa virus ke rumah, kemungkinan  masih bisa menularkan,” ujar Neni.

Karena itu, dia menambahkan, dalam kondisi sudah divaksin, siapa pun tetap harus menjaga protokol kesehatan. “Sampai pandemi berhenti atau kekebalan komunitas (herd immunity) tercapai.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

13 jam lalu

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia


Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

2 hari lalu

Ilustrasi produk perawatan kulit. Freepik.com
Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?