Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fitur Lompat Tali di Huawei Band Series Terbaru, Layar ala Smartwatch

Reporter

image-gnews
Huawei Band 6 meluncur di Indonesia sejak Jumat 16 April 2021. Satu di antara fitur barunya, selain layar yang lebih besar mirip smartwatch, adalah mencakup mode olahraga lompat tali. (HUAWEI CBG INDONESIA)
Huawei Band 6 meluncur di Indonesia sejak Jumat 16 April 2021. Satu di antara fitur barunya, selain layar yang lebih besar mirip smartwatch, adalah mencakup mode olahraga lompat tali. (HUAWEI CBG INDONESIA)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar setahun dari peluncuran terdahulu, Huawei kembali menghadirkan yang terbaru dari satu produk wearable miliknya, Huawei Band Series, yakni Huawei Band 6. Gelang cerdas (smartband) ini diusung dengan tampilan bak smartwatch karena memiliki layar yang lebih besar, 1,47 inci, dan AMOLED.

Yang juga tidak ada di seri sebelumnya adalah fitur all day monitoring dari parameter kadar oksigen dalam darah atau SpO2. Fitur ini sebelumnya hanya ada pada smartwatch dan sebatas pelengkap. Pemantauan terus menerus terhadap kadar oksigen dalam darah ini menjadi bagian dari Huawei TruSeenTM 4.0 yang telah dioptimalkan dan algoritma smart power saving terbaru.

Dengan harga spesial Rp 499 ribu yang disediakan hingga 21 April, Edi Supartono, Training Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, mengatakan, "Huawei Band 6 memiliki fitur smartwatch dengan harga smartband."

Dalam peluncuran perdana yang dilakukan daring, Jumat siang 16 April 2021, Edi juga mengklaim desain tali karet silikon yang ringan, yakni hanya 18 gram, dan nyaman dipakai untuk tidur sekalipun. Langsung tersedia sejak peluncuran itu, berikut ini beberapa fitur dan spesifikasi yang ditawarkan dari Huawei Band 6,

- Smartband pertama dari Huawei yang memiliki layar AMOLED besar 1,47 inci dengan tombol samping, yang 148 persen lebih besar dari pendahulunya. Rasio screen-to-body juga meningkat, dengan resolusi layar 194*368 dengan 282ppi. Pengguna dapat dengan mudah menggeser tampilan ke atas dan ke bawah, ke kiri dan ke kanan, seperti menggunakan smartwatch. Kaca lengkung 2.5D yang dipoles dengan lapisan antisidik jari.

- Mendukung 96 mode olahraga termasuk lompat tali atau skipping. Huawei Band 6 mendukung Mode Lompat Tali yang tidak hanya memantau jumlah lompatan secara akurat namun juga menyediakan data latihan seperti jumlah lompatan yang berurutan. Untuk olahraga air, smartband ini tak didesain untuk diving karena hanya tahan sampai tekanan 5 atm.

- Sensor monitor mampu menampilkan detak jantung pengguna, zona detak jantung, kalori yang terbakar, durasi olahraga, dan data olahraga lainnya. Alert akan diberikan untuk menanyakan apakah pengguna sedang berlari, berjalan, atau menggunakan mesin berdasarkan sensor detak jantung itu. Fungsi deteksi olahraga otomatis mampu mengenali 6 mode olahraga termasuk berlari di dalam atau di luar ruangan, berjalan di dalam atau di luar ruangan.

- Memungkinkan pengguna menetapkan target langkah harian, target durasi latihan, dan target waktu berdiri melalui aplikasi Huawei Health, dan memantau kemajuan mereka secara real time melalui tiga cincin yang ditampilkan pada smartband. Sebelum pengguna memulai olahraga, mereka dapat menetapkan tujuan, kemudian setelah menyelesaikan tujuan ini, band mereka akan bergetar, dan pesan akan muncul di layar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Variasi model Huawei Band 6 yang meluncur di Indonesia sejak Jumat 16 April 2021. (HUAWEI CBG INDONESIA)

- HUAWEI Band 6 mencatat jarak lari, waktu yang telah berlalu, kecepatan, langkah, lintasan, dan kalori yang terbakar secara individual sehingga pengguna dapat melihat ringkasan detail pasca-latihan pada smartband atau smartphone mereka--yang bisa di-setting untuk terkoneksi meski bukan sesama perangkat Huawei. Konsumen dapat membagikan hasil mereka di media sosial hanya dengan satu klik.

- Selain all day monitoring SpO2 dan sistem alert-nya, Huawei TruSeen TM 4.0 juga memungkinkan pemantauan detak jantung pengguna pada layar, serta menyimpan catatannya selama 24 jam per hari terkait variabilitas detak jantung. Huawei Band 6 juga dapat memperingatkan pengguna jika detak jantung saat istirahat terlalu tinggi atau terlalu rendah.

- Lewat HUAWEI TruSleep ™ 2.0 dapat mendeteksi kualitas tidur pengguna dan rekomendasi untuk peningkatannya. Ada juga manajemen siklus menstruasi yang dilengkapi fitur pemberitahuan. "Kualitas tidur dan istirahat ini juga penting untuk aktivitas olahraga pengguna," kata Edi.

- Baterai kuat hingga 14 hari untuk pemakaian normal, atau 10 hari jika disertai aktivitas olahraga yang tergolong berat. Kemampuan isi ulang daya juga diperbarui. "Charge 5 menit saja akan cukup untuk pemakaian Huawei Band 6 dua hari ke depan," kata Edi.

Baca juga:
Facebook Dikabarkan Bikin Smartwatch, Debut 2023

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

14 jam lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Sering Sempoyongan, Dokter Jantung Ingatkan Gejala Atrial Fibrilasi

Spesialis jantung meminta mewaspadai gangguan atrial fibrilasi bila sering merasa sempoyongan. Apa itu?


Spesifikasi Utama iQOO Pad 2 Terungkap, Sangat Mirip dengan Vivo Pad 3 Pro

15 jam lalu

iQOO Pad (GSM Arena)
Spesifikasi Utama iQOO Pad 2 Terungkap, Sangat Mirip dengan Vivo Pad 3 Pro

iQOO Pad 2 kabarnya akan dibekalipesifikasi yang sangat mirip dengan Vivo Pad 3 Pro.


Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi dokter melakukan operasi jantung. Foto: Heartology Cardiovascular Hospital
Pentingnya EKG untuk Pemeriksaan Awal Penyakit Jantung

Ada berbagai masalah terkait penyakit jantung dan EKG pun berperan penting sebagai rekaman aktivitas listrik jantung.


Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

1 hari lalu

Ilustrasi pria berenang. mirror.co.uk
Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal Kronis yang Dianjurkan Guru Besar FKUI

Guru besar FKUI menyarankan penderita penyakit ginjal kronis berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat.


Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

1 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Memahami Sindrom Brugada, Gangguan Irama Jantung dengan Risiko Kematian

Jenis penyakit jantung yang paling sering mengakibatkan henti jantung adalah gangguan irama jantung seperti Sindrom Brugada. Bagaimana menanganinya?


Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Spesialis Sarankan Penderita Penyakit Jantung Kategori Ini Tak Puasa Ramadan

Pakar mengungkapkan puasa Ramadan pada penderita penyakit jantung akut dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pompa jantung.


Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

2 hari lalu

Advanced Micro Devices (AMD) chip. AP/Paul Sakuma
Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

Sebelumnya, Amerika Serikat pertimbangkan tambah daftar perusahaan chip Cina dalam Entity List.


Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

3 hari lalu

Gerak olahraga lunges. shutterstock.com
Berpuasa Ramadan Tetap Berolahraga, Ini 5 Pilihan Latihan Kalistenik Ringan

Kalistenik salah satu pilihan olahraga yang sesuai untuk dilakukan selama Ramadan


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Oppo Watch X Resmi Diluncurkan di China, Ini Spesifikasinya

5 hari lalu

OPPO Watch. Kredit: ANTARA/OPPO Indonesia
Oppo Watch X Resmi Diluncurkan di China, Ini Spesifikasinya

Oppo Watch X ditenagai prosesor Snapdragon W5 Gen 1 yang dipadukan RAM 2 GB dan penyimpanan internal 32 GB.