TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat NASA menunda peluncuran roket membawa Teleskop James Webb karena cuaca buruk angin kencang. Peluncuran akan terjadi sehari lebih lambat dari waktu yang ditentukan sebelumnya, menjadi tepat pada Hari Natal, 25 Desember 2021, dari pelabuhan antariksa Kourou di Guyana Prancis.
“Jendela peluncuran 32 menit akan terbuka pada 07.20 EST atau pukul 19.20 WIB, Sabtu, 25 Desember,” bunyi pengumuman dari NASA dalam di website resminya, Kamis 23 Desember.
Roket Ariane 5 akan lepas landas pada Sabtu, membawa observatorium antarika generasi penerus Teleskop Hubble tersebut. Teleskop baru untuk dioperasikan di luar angkasa senilai US$ 10 miliar (Rp 144 triliun) itu merupakan yang terbesar yang pernah dibuat, dan dimaksudkan untuk membantu para astronom dalam penemuan terobosan.
Sebuah laporan mengungkapkan bahwa pengendali misi memperhitungkan angin kecepatan tinggi bertiup ke arah yang salah. Ini bisa menyebabkan puing-puing jatuh kembali ke darat jika peluncuran 27 menit Ariane nanti gagal.
Teleskop James Webb telah dirancang untuk melihat lebih jauh ke alam semesta daripada Hubble, mendeteksi peristiwa lebih jauh ke masa lalu—lebih dari 13,5 miliar tahun yang lalu. Teleskop Hubble, yang saat ini menjadi yang paling kuat di luar angkasa telah selama 30 tahun membuka wawasan yang luar biasa bagi para astronom.
NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) yang berada di belakang proyek Hubble memutuskan untuk membangun teleskop yang lebih besar dan lebih kuat. Perbedaannya dari Hubble, James Webb dapat melihat dengan menggunakan inframerah.
Hubble, Keajaiban Yang Bertahan 25 Tahun
Para ilmuwan berharap dapat menggunakan kemampuan James Webb untuk mempelajari atmosfer planet-planet jauh untuk mencari tanda-tanda kehidupan. Teleskop James Webb akan ditempatkan di luar angkasa sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi dan akan memakan waktu satu bulan untuk sampai ke sana.
Butuh enam bulan lagi untuk setelan teleskop luar angkasa itu sebelum bisa digunakan. "Ini adalah misi yang luar biasa. Ini akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang semesta kita dan tempat kita di dalamnya," tutur administrator NASA Bill Nelson.
GADGETS NDTV | NASA | SPACE
Baca juga:
Peneliti Rusia Temukan Indikasi Kandungan Sejumlah Besar Air di Mars
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.