TEMPO.CO, Jakarta - Iris Rengganis, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi, merasa herd immunity sebesar 70 persen yang dinyatakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus Covid-19 tidaklah cukup. Hal itu disampaikannya merespons banyaknya temuan infeksi berulang, meski sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap maupun lanjutan.
”Saya tidak yakin dengan 70 persen cukup. Diharapkan 85 atau 90 persen,” kata Iris pada acara talk show di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 2 Februari 2022.
Iris melihat walaupun vaksinasi sudah mendekati 70 persen tapi masih banyak yang tertular. Dengan makin banyak yang tertular, berarti dibutuhkan tingkat vaksinasi lebih tinggi lagi. Ia kemudian membandingkan dengan cacar air. “Seperti cacar air, herd immunity dibutuhkan 80-90 persen,” ujar dokter spesialis penyakit dalam ini.
Ia juga menyinggung immune escape atau pelarian imun. Menurutnya, varian baru berarti ada suatu mutasi, sehingga timbul immunne escape yang berarti tidak dikenali lagi oleh sistem imun kita. “Terutama vaksin. Vaksin itu dibuat pada saat kejadian di Wuhan, dibuat sustained seperti aslinya. Mutasi pelan-pelan masih mempan, mutasi yang kesekian sudah berubah.” jelas Iris.
Ia kembali membandingkan dengan virus lain. “Seperti contohnya virus influenza, tiap tahun vaksinnya dibuat yang baru karena virus influenza beredar setiap tahun berbeda dengan sebelumnya,” ujarnya. Vaksin, menurutnya, dibuat sesuai dengan virus yang beredar.
Influenza sekarang ini sudah endemi. Dia berharap Omicron menjadi yang terakhir mutasinya agar Covid-19 bisa cepat jadi endemik. “Sepertinya kita menuju seperti itu juga,” ujarnya.
Iris memperingatkan agar sistem imun tidak turun yang membuat tubuh bisa kembali terkena Covid-19. Ia juga menyarankan agar makanan yang masuk ke dalam tubuh harus mendukung kesehatan, minum suplemen, tidur cukup, olah raga cukup dan menjaga prokes. “Walau sudah vaksin tapi tidak prokes, tetap saja virus bisa masuk,” ujarnya.
Penduduk indonesia yang terinfeksi Covid-19 per 28 Februari 2022, telah mencapai 5.564.448 orang, dan banyak di antaranya yang terinfeksi lebih dari satu kali. Setelah pulih dari Covid-19, sebagian besar individu akan memiliki perlindungan alamiah dari infeksi berulang.
Baca:
Vaksin Covid-19, IDI Ingatkan Skenario Jika Herd Immunity tak Tercapai
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.