Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Identik dengan Perpeloncoan dan Kekerasan, Berikut Sejarah Ospek

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Mahasiswa baru Universitas Negeri Jakarta (UNJ) saat mengikuti orientasi pengenalan kampus (Ospek) di kampusnya kawasan Rawamangun, Jakarta. [TEMPO/ Zulkarnain; Digital Image; 20060830]. Tahun 2015 kegiatan Ospek dipantau langsung oleh Kemenristek Dikti Gandeng dan TNI.(Komunika Online)
Mahasiswa baru Universitas Negeri Jakarta (UNJ) saat mengikuti orientasi pengenalan kampus (Ospek) di kampusnya kawasan Rawamangun, Jakarta. [TEMPO/ Zulkarnain; Digital Image; 20060830]. Tahun 2015 kegiatan Ospek dipantau langsung oleh Kemenristek Dikti Gandeng dan TNI.(Komunika Online)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi civitas akademika, tentu sudah tidak asing dengan kegiatan ospek. Esensi dari kegiatan orientasi studi dan pengenalan lingkungan kampus ini adalah semacam ritual bagi siswa yang baru memasuki gerbang ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan tersebut sudah ada sejak lama dan berkembang dari masa ke masa. 

Memang belum ada sumber kredibel yang menegaskan kapan ospek pertama kali muncul. Namun dikutip dari penelitian berjudul “Ospek dan Fenomena Kekerasan” (2010), Nurcholis Madjid memaparkan tradisi ini bermula dari Universitas Cambridge. 

Mahasiswa di kampus yang berbasis di Inggris ini mayoritas berasal dari anak bangsawan yang borjuis. Kondisi itu membuat mereka bertindak semena-mena dengan tak mengindahkan segala bentuk peraturan kampus. Pihak kampus kemudian membuat kebijakan, yakni setiap mahasiswa baru yang masuk harus melewati tradisi ospek terlebih dahulu. 

Sementara di Amerika Serikat, Susan Lipkins dalam bukunya Menumpas Kekerasan Pelajar dan Mahasiswa Menghentikan Perpeloncoan di Sekolah (20016) menjelaskan bahwa kegiatan sejenis ospek terjadi ketika para mahasiswa Oxford University berkunjung ke Harvard sekitar 1700-an. Mereka memperkenalkan fagging–murid muda melayani murid yang lebih tua atau senior. 

Kapan Ospek Masuk ke Indonesia? 

Kegiatan orientasi studi dan pengenalan kampus masuk ke Indonesia sejak lama dan telah menjadi budaya sejak zaman kolonial. Ditulis dalam novel Siti Nurbaya (1920), ospek yang identik dengan perpeloncoan diterapkan di salah satu institusi pendidikan/sekolah dokter Jawa (STOVIA) di Kota Batavia sekitar tahun 1898. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam novel legendaris tersebut, Marah Rusli menggambarkan Samsul Bahri diplonco sebagai calon pelajar di sekolah yang saat ini berubah namanya menjadi Universitas Indonesia. Lalu pada 1927 hingga 1945, seperti dilansir dari berbagai sumber, Institusi Geneeskundige Hoogeschool te Batavia melakukan perubahan terhadap kegiatan ospek dengan lebih formal dan sifatnya tidak memaksa pada mahasiswa baru. 

Sekitar 1950-an, tradisi ospek kian berkembang di kampus-kampus Indonesia dan mengalami berbagai perubahan nama. Menurut SK Menteri P&K Nomor 043/1971, nama Mapram (Masa Pramahasiswa) diganti menjadi Pekan Orientasi Studi (POS). Tepatnya setelah terjadi penyiraman soda api terhadap 19 dari 424 mahasiswa baru di ITS Surabaya. Meski kekerasan tetap terjadi, selanjutnya POS diubah OS (Orientasi Studi), dan terakhir sejak tahun 1990-an ada nama baru, yakni ospek sampai sekarang. 

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Mahasiswa Baru Dijemur Berjam-jam Saat Ospek, BEM Untirta Minta Maaf

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beasiswa Kuliah IT di Perguruan Tinggi Favorit, 18 Pelajar Terpilih dari 17 Ribu Peminat

12 jam lalu

Ilustrasi beasiswa. Freepik
Beasiswa Kuliah IT di Perguruan Tinggi Favorit, 18 Pelajar Terpilih dari 17 Ribu Peminat

Belasan pelajar meraih beasiswa untuk kuliah di bidang teknologi informasi (IT) di perguruan tinggi favorit.


Mengenang Sang Trubadur, Konser Rakyat Leo Kristi: Aku Tak Kan Pernah Mati di TIM Jakarta

22 jam lalu

Konser Rakyat Leo Kristi: Aku Tak Kan Pernah Mati di TIM Jakarta, 27 Juli 2024. Foto: Istimewa
Mengenang Sang Trubadur, Konser Rakyat Leo Kristi: Aku Tak Kan Pernah Mati di TIM Jakarta

Pergelaran Konser Rakyat Leo Kristi Aku Tak Kan Pernah Mati, diselenggarakan pada Sabtu, 27 Juli 2024 di TIM Jakarta.


Maraknya Kekerasan Terhadap Wartawan, Kejaksaan Agung Akan Beri Atensi dan Perlindungan Hukum

1 hari lalu

Reda Manthovani. instagram/kejati_dkijakarta's
Maraknya Kekerasan Terhadap Wartawan, Kejaksaan Agung Akan Beri Atensi dan Perlindungan Hukum

Kejaksaan Agung akan memberi perlindungan hukum dan atensi terhadap wartawan yang menjadi korban kekerasan dan intimidasi.


10 Universitas Terbaik di Kanada 2024 Versi Times Higher Education

1 hari lalu

University of Toronto, salah satu universitas terbaik di Kanada. Foto: Canva
10 Universitas Terbaik di Kanada 2024 Versi Times Higher Education

Berikut universitas terbaik di Kanada versi Times Higher Education. Nomor 1 diraih oleh Universitas Toronto dengan jurusan unggulan kedokteran.


Saran Psikiater bagi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Korban Kekerasan

2 hari lalu

Ilustrasi kekerasan pada anak. Pexels/Mikhail Nilov
Saran Psikiater bagi Orang Tua dalam Menghadapi Anak Korban Kekerasan

Orang tua diminta tak meremehkan atau mengabaikan dan membiarkan anak yang mengalami kekerasan karena berdampak pada kesehatan mental.


Kerja Sama dengan 162 Kampus, Baznas Luncurkan Program Beasiswa 2024

3 hari lalu

Menteri Agama RI, KH. Yaqut Cholil Qoumas, Ketua BAZNAS RI, KH. Noor Achmad, Wakil Ketua BAZNAS RI, H. Mokhamad Mahdum, serta jajaran Pimpinan BAZNAS RI berfoto bersama saat peLuncurkan Program Beasiswa Dalam Negeri dan Mahad Aly 2024 yang bekerja sama dengan 162 kampus di Indonesia di Gedung Kemenag RI, Jakarta, Selasa,23 Juli 2024.
Kerja Sama dengan 162 Kampus, Baznas Luncurkan Program Beasiswa 2024

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI secara resmi meluncurkan Program Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) Dalam Negeri dan Mahad Aly 2024


Jepang Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel atas Kekerasan di Tepi Barat

3 hari lalu

Haneen, saudara perempuan Mohammad Shehada yang tewas dalam serangan udara Israel, mencium senapannya saat pemakaman empat warga Palestina di kamp Nour Shams, di Tulkarm, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 3 Juli 2024. REUTERS/Raneen Sawafta
Jepang Jatuhkan Sanksi terhadap Pemukim Israel atas Kekerasan di Tepi Barat

Ini adalah pertama kalinya Jepang memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap pemukim Israel.


Fakta dan Jurusan di ITB Kampus Jatinangor

4 hari lalu

Asrama mahasiswa ITB Jatinangor menjadi tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 dari kalangan sivitas akademika. (Dok.ITB)
Fakta dan Jurusan di ITB Kampus Jatinangor

Temukan informasi lengkap tentang sejarah, program studi, dan fasilitas ITB Kampus Jatinangor.


Tak hanya Korban, Pelaku Perundungan Juga Bisa Alami Depresi

8 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Tak hanya Korban, Pelaku Perundungan Juga Bisa Alami Depresi

Efek perundungan tak hanya dialami korban tapi juga pelaku perundungan dan orang yang menonton atau pengamat.


33 Kampus dengan Jurusan Teknik Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024

9 hari lalu

Fakultas Teknik UI. Istimewa
33 Kampus dengan Jurusan Teknik Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024

Daftar kampus jurusan teknik terbaik di PTN dan PTS Indonesia versi SIR 2024.