Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Fakta soal Zebra yang Perlu Anda Ketahui

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Seekor induk zebra bersama anaknya yang berusia 1 bulan di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/5). Sejumlah hewan koleksi kebun binatang yaitu zebra, tapir, dan harimau Sumatera lahir dengan selamat dalam kurun waktu Maret dan April 2014. TEMPO/Prima Mulia
Seekor induk zebra bersama anaknya yang berusia 1 bulan di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/5). Sejumlah hewan koleksi kebun binatang yaitu zebra, tapir, dan harimau Sumatera lahir dengan selamat dalam kurun waktu Maret dan April 2014. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak mengenal hewan zebra, hewan dengan corak khas hitam putih itu tidak ada yang menandingi visualnya. Bahkan panda, pinguin, dan sigung yang juga memiliki warna hitam putih masih kalah mencoloknya dari zebra.

Hewan belang yang masih satu kerabat dengan kuda ini memiliki fakta-fakta menarik yang perlu kamu ketahui. Dilansir dari Theehugger, berikut 7 fakta menarik tentang zebra:

1. Garis hitam putih zebra sebenarnya untuk pengendalian hama

Dalam sebuah penelitian menjelaskan bahwa belang pada zebra adalah bentuk pengendalian hama, di mana belang ini melindungi zebra dari gigitan lalat. Para ilmuan menyimpulkan bahwa garis-garis zebra itu lebih dari sekadar hiasan.

2. Zebra memiliki 3 spesies

Zebra memiliki tiga spesien yaitu zebra Grevy, zebra gunung, dan zebra daratan. Ketiga spesies zebra ini masuk ke dalam genus Equus, yang juga termasuk kuda dan keledai. Selain itu Zebra Grevy hanya ditemukan di Ethiopia dan Kenya. Zebra jenis ini adalah yang terbesar dari ketiganya dengan berat mencapai 1.000 pon.

Zebra daratan ukurannya sedikit lebih kecil dengan berat 850 pon dan biasanya ditemukan di sepanjang Sudan Selatan hingga Afrika Selatan. Sedangkan zebra gunung adalah spesies terkecil dengan berat mencapai 800 pon dan sering ditemukan di Namibia dan Angola.

3. Setiap spesies memiliki jenis garis yang berbeda

Zebra Grevy memiliki garis-garis vertikal yang kecil dan menutupi seluruh tubuhnya, termasuk telinga dan surai. Zebra daratan memiliki pola garis-garis yang bervariasi tergantung lokasi mereka tinggal. Sedangkan zebra gunung memiliki warna tubuh putih dengan garus tubuh hitam atau coklat tua.

Bahkan dalam setiap spesies yang sama, masing-masing zebra memiliki garis-garis yang berbeda, hal ini sama uniknya dengan sidik jari manusia.

4. Zebra adalah hewan pendaki

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Khusunya zebra gunung yang hidup di ketinggian dengan medan terjal, mereka memiliki kuku yang keras dan runcing agar bisa menghadapi habitat mereka. Zebra gunung mampu membuat rumah di ketinggian hingga 6.500 kaki sehingga diberkahi kemampuan untuk menavigasi antara gunung ke gunung untuk mencari makanan dan air.

5. Zebra adalah hewan sosial

Zebra daratan hidup dalam kelompok kecil yang disebut harem dengan satu jantan, enam betina, dan anak-anaknya. Zebra gunung menjalani kehidupan dengan kawanan besar dengan zebra jantang lebih dominan. Sedangkan zebra Grevy memiliki kawanan yang bervariasi, kadang-kadang berbeda setiap harinya.

6. Pernah menjadi percobaan persilangan

Sejak abad ke-19, percobaan perkawinan silang antara zebra dan kuda sudah pernah dilakukan. Dan hasil dari percobaan ini adalah zebroid. Tujuannya adalah untuk menghasilkan spesies yang terbaik dari kedua spesies.

7. Terancam punah

Ketiga spesies zebra ini masuk ke dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN. Zebra Grevy paling berisiko karena hanya tersisa kurang dari 2.000 individu. Namun kelangsungan hidup zebra gunung dan zebra daratan tidak kalah rentan karena hanya tersisa sekitar 35.000 individu.

Itulah 7 fakta zebra yang perlu kamu ketahui. Manusia adalah ancaman terbesar bagi zebra karena pemburuan dan pengrusakan habitat mereka.

FANI RAMADHANI

Baca juga: Terkuak, Asal-Usul Kulit Belang Zebra 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

48 menit lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

2 hari lalu

Pemandangan Gunung Rinjani dari Bukit Telu (TEMPO/Supriyantho Khafid)
5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

4 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

4 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

18 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

21 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

26 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

32 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Koalisi Perlindungan Satwa Global Desak KLHK Hentikan Ekspor Monyet Ekor Panjang

Koalisi perlindungan hewan seluruh Asia melayangkan surat kepada KLHK. Menuntut penghentian ekspor monyet ekor panjang yang terancam punah.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

43 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

45 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.