Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Astronom Lihat Cahaya Supernova Sangat Terang, Terkuat yang Pernah Ada

image-gnews
Ledakan terkuat di luar angkasa yang pernah teramati. Semburan sinar gamma GRB221009A tersebut adalah titik merah muda yang ada di pusat atau tengah gambar. Northwestern Univ
Ledakan terkuat di luar angkasa yang pernah teramati. Semburan sinar gamma GRB221009A tersebut adalah titik merah muda yang ada di pusat atau tengah gambar. Northwestern Univ
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronom mendapati apa yang kemungkinan menjadi ledakan paling kuat yang pernah mereka lihat selama ini di alam raya. Semburan sinar gamma atau gamma-ray burst terkuat itu, GRB221009A, dideteksi pada 9 Oktober 2022. Pascakemilau ledakannya bahkan masih lebih terang daripada penampakan kebanyakan obyek di langit. 

Semburan sinar gamma seperti itu diyakini berasal dari sebuah bintang massif yang meledak dalam sebuah supernova, dan menyisakan lubang hitam (black hole). Khusus GRB221009A tampak sangat terang sebagian karena jaraknya yang sekitar 2,4 miliar tahun cahaya dari Bumi, menjadikannya GRB terdekat yang pernah terlihat--selain yang paling terang.

Baca juga: Ingin Potret Galaksi, Astronom Bikin dan Luncurkan Kamera Digital Terbesar yang Ada di Bumi

“Jika kita melihat semua ledakan sinar gamma yang telah terdeteksi, yang satu ini berbeda,” kata Jillian Rastinejad dari Northwestern University di Illinois. “Secara informal, kami menyebutnya BOAT – yang paling cemerlang sepanjang masa.” Rastinejad dan timnya memperkirakan bahwa GRB secerah itu hanya mungkin terjadi sekali setiap seribu tahun, bahkan lebih.

Belum diketahui detail kekuatan ledakan dan semburan sinar gamma itu, meski faktanya, Andrew Levan dari Radboud University, Belanda, mengatakan, semua teleskop sebenarnya bisa melihatnya. Begitu terangnya, sinar yang datang dari ledakan itu membuat jenuh detektor sinar gamma pada teleskop-teleskop sehingga yang terlihat hanya piksel putih. 

"Jika melihatnya langsung, sinar itu bisa membutakan mata," kata Levan sambil memperkirakan energi dari semburan sinar gamma  antara 10^54 dan 10^55 erg. Sebagai pembanding, total energi yang dilepaskan matahari sepanjang hidup bintang itu diperkirakan sekitar 10^51 erg. Satuan energi erg setara dengan 100 nanoJoule.

Baca juga: Sesuatu yang Aneh Mengirim Gelombang Radio dari Jantung Galaksi

Begitu terangnya GRB22109A hingga mempengaruhi Bumi, bahkan dari jarak miliaran tahun cahaya. Indikasinya adalah pemancar radio milik Angkatan Laut yang merekam gangguan aneh di lapisan atmosfer atas, yang tampaknya disebabkan oleh empasan semburan sinar gamma yang sangat kuat. Detektor pencari foton berenergi tinggi – partikel cahaya – juga telah melihat partikel luar biasa dengan energi yang jauh lebih tinggi daripada yang dihasilkan di Large Hadron. “Sepertinya hampir semua teleskop di dunia mulai melihatnya,” kata Rastinejad. 

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang supernova itu sendiri dan galaksi asalnya, para astronom harus menunggu sampai pancaran sinarnya memudar, yang memakan waktu berbulan-bulan. 

NEW SCIENTIST

Baca juga: Pertama Kali, Ilmuwan Saksikan Proses Bintang Meledak


Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

27 Januari 2024

Cermin sekunder dan penyangganya telah terpasang dalam kubah Observatorium Nasional Timau, Nusa Tenggara Timur. (Foto: Abdul Rachman/BRIN)
Uji Coba Observatorium Timau Ditargetkan Medio 2024

Pembangunan Observatorium Timau dirintis sejak 2017.


Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.


Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

15 November 2023

Ledakan terkuat di luar angkasa yang pernah teramati. Semburan sinar gamma GRB221009A tersebut adalah titik merah muda yang ada di pusat atau tengah gambar. Northwestern Univ
Kisah Sinar Gamma di Luar Galaksi Bima Sakti Ganggu Atmosfer Bumi

Semburan sinar gamma di galaksi jauh mengganggu atmosfer bagian atas bumi.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

7 November 2023

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

7 November 2023

Tata Surya. FOto: Space.com
Temuan Baru, 7 Planet di Tata Surya Ternyata Dipanggang oleh Bintangnya

Astronom menemukan tujuh planet 'digoreng' oleh bintangnya.


Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

2 November 2023

Dua bintik hitam besar di matahari, yang dikenal sebagai sunspots (bintik matahari), muncul pada bulan Februari 2013, dan masing-masing seluas enam kalli Bumi. Kredit: NASA/SDO/AIA/HMI/Goddard Space Flight Center
Ahli: Matahari Mengembang 1.000 Kali Lipat di Masa Akhirnya dan Melenyapkan Bumi Sekejap

Rho Coronae Borealis adalah bintang katai deret utama berwarna kuning-oranye dengan 96 persen massa Matahari Bumi.


Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

23 Oktober 2023

Ilustrasi atmosfer WASP-17b yang kaya akan silikat. (Kredit gambar: NASA, ESA, CSA, Ralf Crawford (STScI))
Teleskop James Webb Deteksi Kristal Kuarsa Berbentuk Awan di Planet WASP-17b

Atmosfer Planet WASP-17b yang membengkak menjadikannya target yang bagus untuk Teleskop James Webb.


Astronom Deteksi Ledakan Energi Misterius Berusia 8 Miliar Tahun

22 Oktober 2023

Kesan seniman ini, tanpa memperhitungkan skalanya, menggambarkan jalur semburan radio cepat dari galaksi jauh tempat asalnya hingga ke Bumi, di salah satu lengan spiral galaksi Bima Sakti, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada 20 Oktober 2023 ini. ESO/M. Kornmesser/Handout melalui REUTERS
Astronom Deteksi Ledakan Energi Misterius Berusia 8 Miliar Tahun

Para astronom mendeteksi ledakan energi misterius berusia 8 miliar tahun.


Mengenal 5 Rasi Bintang di Alam Semesta

11 Oktober 2023

IAU mengamanatkan Indonesia untuk menamai bintang HD 117618 dan planet yang mengitarinya sesuai Henry Draper Catalogue di rasi bintang Centaurus. Kredit: hai-ias.org/nameexoworlds/
Mengenal 5 Rasi Bintang di Alam Semesta

Saat ini rasi bintang yang tercatat di NASA berjumlah 88. Berikut lima rasi bintang di antaranya.


Mengapa Bintang Bersinar?

11 Oktober 2023

Ilustrasi bintang super raksasa merah yang bertransisi menjadi supernova Tipe II. (Observatorium W. M. Keck/Adam Makarenko)
Mengapa Bintang Bersinar?

Bintang adalah salah satu benda langit yang penting dalam susunan kosmik. Lantas, mengapa bintang bersinar?