TEMPO.CO, Jakarta - Airbus memperkenalkan satelit Pléiades Neo dalam gelaran pameran alat pertahanan internasional Indo Defence Expo, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Kamis lalu, 3 November 2022. Airbus menjanjikan konstelasi Pléiades Neo sebagai terobosan terbaru dalam domain pengamatan Bumi dengan resolusi sangat tinggi (Very-High Resolution atau VHR).
"Apabila telah selesai, terobosan ini memungkinkan pengambilan gambar dari titik mana pun di seluruh dunia, beberapa kali per hari, pada resolusi sampai 30 sentimeter," kata Johan Pelissier dari Airbus Defence and Space Asia Pasifik.
Baca juga:
Komplet, Konstelasi Satelit Amerika di Orbit untuk Deteksi Rudal
Johan bersama Hugues Pavie, Head of Sales Asia Pacific Airbus Defence and Space (Intelligence) memperlihatkan beberapa contoh foto hasil dari Pléiades Neo. Untuk wilayah Jakarta, misalnya, Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat bisa teridentifikasi cukup jelas. Begitu juga dengan Bandar Udara Changi di Singapura. “Begitu jelas hingga logo pesawat bisa dikenali,” kata Hugues.
Sambil memperlihatkan miniaturnya, kedua menyebut satelit Pléiades Neo dibangun menggunakan inovasi dan perkembangan teknologi terbaru Airbus. Desain instrumen optik silikon karbida generasi berikutnya, yang dibangun berdasarkan teknologi yang dipelopori Airbus pada awal 2000-an.
Konstelasinya di orbit di luar angkasa saat ini terdiri dari empat satelit identik. Gelombang terakhir terdiri dari dua satelit, Pléiades Neo 5 dan 6, telah tiba di Pusat Antariksa Eropa di Kourou, Guyana Prancis, dan dijadwalkan untuk meluncur pada akhir November ini.
"Rencananya akan menjadi misi komersial pertama dari Roket Vega C Eropa yang dioperasikan oleh Arianespace."
Dengan peluncuran yang akan datang ini, Airbus menyatakan akan melipatgandakan kapasitasnya untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih cepat. Airbus menawarkan kualitas layanan terbaik di pasaran untuk aplikasi luas kebutuhan militer juga komersial.
Johan Pelissier dari Airbus Defence and Space Asia Pasifik saat memperkenalkan satelit Pléiades Neo di Indo Defence Expo & Forum 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 3 November 2022. Foto: Maria Fransisca Lahur
Klaim Keunggulan Teknologi Satelit Airbus
Disebutkan, dengan kelincahan dan reaktivitas yang tinggi, satelit ini dapat ditugasi 15 menit sebelum akuisisi dan langsung mengirim gambar ke Bumi dalam hitungan jam. “Dulu, hasil dari satelit bisa 2-3 hari, dengan Plaides hanya beberapa jam,” kata Hugues.
Satelit Pléiades Neo seluruhnya didanai, didesain, dan diproduksi oleh Airbus. Diklaim lebih kecil, ringan, lincah, akurat, dan reaktif dibandingkan kompetitornya, satelit-satelit Pléiades Neo merupakan satelit pertama di kelasnya yang kapasitasnya dapat tersedia secara komersial seluruhnya.
Berkat pencitraan yang terbesar di kategorinya, sepanjang 14 kilometer, didukung mobilitasnya yang tinggi, konstelasi Pléiades Neo disebutkan dapat meng-cover seluruh daratan Bumi sebanyak lima kali dalam setahun.
Konfigurasi orbital dari satelit juga telah dimaksimalkan untuk melayani banyak segmen pelanggan dan aplikasi, tidak terbatas pada pertahanan. Satelit ditempatkan pada orbit kutub dan orbit sun-synchronous pada 90 derajat, untuk memberikan kualitas yang konsisten, baik secara geometris dan radiometrik.
Kemampuan ini dianggap akan memberikan detail yang lebih tajam untuk analis, termasuk visibilitas lebih untuk objek-objek kecil seperti kendaraan dan rambu jalan, serta penghitungan manusia. Level akurasi ini akan lebih memberikan kebenaran untuk analis gambar dan meningkatkan keandalan untuk kemampuan machine learning.
Konstelasi baru juga akan memberikan akurasi geolokasi yang lebih tinggi dan informasi pita spektral yang lebih dalam, memungkinkan lebih banyak wawasan diperoleh untuk berbagai penerapan (pemetaan, pertanian, lingkungan, energi, infrastruktur, dll). Volume besar data yang diperoleh setiap hari, yakni mendekati 2 juta kilometer persegi, akan diserap ke dalam arsitektur segmen darat berbasis cloud yang inovatif untuk memungkinkan produksi secara besar.
Konstelasi Pléiades Neo juga akan mendapat manfaat dari optik laser dan tautan Ka-band dengan satelit geostasioner Airbus SpaceDataHighway (EDRS) untuk memungkinkan akuisisi mendesak kurang dari 40 menit setelah penugasan, untuk merespons situasi paling kritis dengan cepat.
Baca juga:
'Hanya' Industri Kapal St. Petersburg, dari Rusia untuk Indo Defence 2022
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.