TEMPO.CO, Jakarta - BMKG mengungkap rencana program mitigasi gempa ke universitas pada tahun depan. Usaha untuk meminimalkan korban gempa bumi juga tsunami akan melibatkan para mahasiswa.
“Ke depan kami ingin mengajak mahasiswa untuk menjadi trainer bagi masyarakat,” kata Suci Dewi Anugrah dari Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Kedeputian Bidang Geofisika, BMKG, dalam webinar akhir tahun 'Refleksi Gempa 2022, Bekal Siaga di Masa Mendatang', Jumat 30 Desember 2022.
BMKG membidik program KKN mahasiswa agar bisa sekaligus mengedukasi masyarakat dan siswa sekolah bagaimana merespons gempa bumi dan tanda-tanda alam tsunami. BMKG, kata Suci, ingin bercermin ke kejadian gempa Kobe, Jepang, di mana 77 persen korban gempa bisa menyelamatkan diri karena sudah terlatih.
“Latihan evakuasi mandiri perlu dibudidayakan,” katanya sambil menambahkan pesan menghindari hoax yang kerap terjadi saat bencana.
Dalam refleksi yang diberikan, BMKG juga mengingatkan pengelola destinasi wisata memastikan sarana evakuasi seperti rambu yang mudah dilihat dan jalur yang harus selalu dijaga. Sirine juga harus senantiasa diperiksa jangan sampai tidak berfungsi. Selain sosialisasi terus menerus kepada para wisatawannya.
Dicontohkan peristiwa tsunami 2004 di Aceh menimbulkan korban jiwa 2300 orang yang tengah berlibur di Thailand dan Sri Lanka. Kejadian tsunami di Selat Sunda, 22 Desember 2018, juga menewaskan 400 wisatawan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.