Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Damar, Anak Gajah di Riau Ditemukan Mati Mendadak karena Virus EEHV, Apakah Itu?

image-gnews
Anak gajah bernama Damar yang ditemukan mati akibat virus di Taman Wisata Alam Buluh Cina, Kampar, Rabu 11 Januari 2023 lalu. Foto dok: BBKSDA Riau
Anak gajah bernama Damar yang ditemukan mati akibat virus di Taman Wisata Alam Buluh Cina, Kampar, Rabu 11 Januari 2023 lalu. Foto dok: BBKSDA Riau
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia konservasi kembali berduka setelah ditemukan seekor anak gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dalam keadaan mati di Unit Konservasi Gajah Taman Wisata Alam (TWA) Buluh Cina, Kabupaten Kampar, Riau.

Setelah serangkaian uji laboratorium, diketahui anak gajah bernama Damar tersebut mati dikarenakan sebuah virus bernama Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S. Hasibuan menjelaskan, Damar pertama kali ditemukan pelatih gajah dalam posisi tergeletak, Rabu 11 Januari 2023 lalu.

Awalnya pelatih gajah mengira Damar masih tidur, namun setelah diperiksa, dipastikan gajah jantan yang masih berusia 2 tahun 4 bulan tersebut telah mati. 

"Padahal sehari sebelumnya Damar masih dalam keadaan baik dan tidak ada gejala sakit," kata Genman melalui pernyataannya yang diterima Tempo.co, Rabu 18 Januari 2023.

Baca: Gajah Mati yang Ditunggui Anaknya di Aceh Ternyata Jantan

Diketahui selama ini kelucuan dan tingkah Damar selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung di TWA Buluh Cina.

Setelah dipastikan mati, BBKSDA Riau mengambil sample lidah, hati, limpa, lambung, ginjal, jantung, paru paru, dan cairan perikardium Damar untuk dikirim ke laboratorium di Bogor guna mengetahui penyebab pasti kematiannya. Di sana diketahui Damar mati karena EEHV.

Disebutkan Genman, jenis virus ini sangat sulit diprediksi. Gejalanya tidak terlihat jelas bila hanya melihat dari fisik gajah, namun dapat menyerang dengan cepat pada anak gajah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal selama ini BBKSDA Riau bekerja sama dengan lembaga pemerhati gajah telah berupaya keras melakukan pencegahan dan antisipasi kematian gajah.

"Kami selama ini bersama-sama melakukan pengecekan medis secara rutin, pemberian obat, vitamin dan suplai makanan yang bernutrisi untuk para gajah," kata dia.

Sebelumnya tahun lalu seekor gajah Sumatera yang tengah mengandung juga ditemukan mati di area lahan konsesi PT Riau Abadi Lestari, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau  pada Rabu 25 Mei 2022 lalu. Berbeda dengan Damar, gajah yang diperkirakan berusia 25 tahun ini diduga sengaja diracun.

Berdasarkan hasil nekropsi memang tak ada upaya kekerasan, namun darah keluar dari hidung, mulut, telinga dan anus satwa berbadan tambun tersebut. Artinya ada indikasi bahwa gajah tersebut makan salah satu buah yang beracun. Hal itu dibuktikan dengan hasil sampel yang dikirimkan ke Balai Verteriner, Bukittinggi, Sumatera Barat, yang memastikan gajah mati karena racun.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca juga: Gajah Sumatera Betina Ditemukan Mati di Bengkalis

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

19 jam lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

2 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

3 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

4 hari lalu

Ilustrasi pemerkosaan anak.. hindustantimes.com
Polisi Tangkap Mahasiswa Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Riau

Mahasiswa yang menyetubuhi anak di bawah umur diciduk polisi Riau. Terungkap setelah korban cerita ke orang tua.


BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

8 hari lalu

Ilustrasi - Petugas gabungan dari Direktorat Sabhara Polda Sumatera Utara, KPH XIII Dolok Sanggul, KPH XIV Dairi dan KPH IV Toba berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Simulop, Pangururan, Samosir, Sumatra Utara. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/WS/wsj.
BMKG Deteksi 139 Titik Panas di Pulau Sumatra, Riau dan Sumbar Terbanyak

Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 40 titik panas, diikuti Sumatra Barat 32 titik.


BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

11 hari lalu

Peta sebaran titik api di Indonesia, 23 Oktober 2015. satelit.bmkg.go.id
BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

11 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

12 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Riau, Raup 1,9 Juta Suara

15 hari lalu

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari (kanan) menyapa anggota Bawaslu saat rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 11 Maret 2024. KPU memulai rapat rekapitulasi nasional untuk 38 provinsi. TEMPO/Subekti.
Rekapitulasi Suara KPU: Prabowo-Gibran Unggul di Riau, Raup 1,9 Juta Suara

Pasangan Prabowo-Gibran meraup 1.931.113 suara dari total 3,6 juta suara sah.


Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

20 hari lalu

Kakorlantas Polri Aan Suhanan (tengah) memperlihatkan knalpot bising sitaan di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 11 Januari 2024. Polisi akan terus melakukan razia knalpot bising sampai 20 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia
Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan data per Jumat, Korlantas Polri telah menindak 30.468 pelanggar lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024.