Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unpad Luncurkan Teknologi yang Buat Padi Jadi "Bahagia"

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melakukan panen padi dalam rangka peluncuran teknologi pertanian
Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Rina Indiastuti melakukan panen padi dalam rangka peluncuran teknologi pertanian "Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik" atau "IPAT BO" karya Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Prof. Dr. Tualar Simarmata, Ir., M.S., di Sanggar Penelitian Latihan & Pengembangan Pertanian (SPLPP) Faperta Unpad di Jelekong, Kabupaten Bandung, Minggu 12 Maret 2023. Foto: Dadan Triawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) meluncurkan teknologi pertanian bernama Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik atau IPAT BO. Teknologi yang dikembangkan Guru Besar Fakultas Pertanian Unpad Tualar Simarmata ini bisa membuat tanaman padi menjadi “bahagia”, sehingga mampu menghasilkan panen sekitar 8 – 11 ton per satu hektar.

Peluncuran teknologi IPAT BO secara simbolis dilakukan Rektor Unpad Rina Indiastuti dalam acara panen bersama yang digelar di Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian Faperta Unpad di Jelekong, Kabupaten Bandung pada Ahad, 12 Maret lalu.

Selain rektor, acara peluncuran tersebut juga dilakukan Dekan Faperta Meddy Rachmadi, Ketua Senat Akademik Unpad yang juga Guru Besar Faperta Ganjar Kurnia, serta sejumlah pimpinan, guru besar, dan dosen di lingkungan Faperta Unpad.

Tualar memaparkan teknologi IPAT BO merupakan teknologi pertanian padi yang mengutamakan pemanfaatan bahan organik yang tersedia secara lokal, dalam hal ini adalah kompos jerami. Teknologi ini menitikberatkan pada manajemen kekuatan biologis tanah, tata air, manajemen tanaman dan pemupukan berbasis organik secara terpadu.

Dikembangkan sejak 2007, ada empat temuan teknologi dari IPAT BO. Pertama konsorsium dekomposer yang mengolah jerami menjadi kompos yang baik. Kedua, konsorsium pupuk hayati yang mengolah kompos jerami tersebut menjadi pupuk yang bagus. Dua teknologi pertama, disebut Tualar, sebagai “Koalisi Makhluk Halus”.

Teknologi ketiga adalah konsorsium penataan tanah, serta keempat kombinasi teknologi nutri dengan cara pemupukan melalui daun. Empat gabungan teknologi ini mampu menghasilkan panen padi berkisar 8 – 11 ton untuk satu hektar sawah. Peningkatan hasilnya minimal 25 persen dibandingkan dengan sistem konvensional.

Selain empat teknologi tersebut, IPAT BO juga memiliki tiga jenis pengembangan, yaitu konvensional, super, dan ratun. IPAT BO konvensional mampu meningkatkan produksi padi berkisar 8 – 11 ton, sedangkan jenis super mampu meningkatkan produksi hingga 10 -12.

Sementara teknologi ratun memungkinkan bibit padi bisa ditanam 3 – 4 kali setahun. Melalui teknologi ini, padi yang sudah dipangkas saat dipanen dapat tumbuh lagi dalam tiga bulan mendatang. Hal ini bisa menghemat petani untuk tidak membeli bibit lagi saat masa panen dimulai.

“Empat teknologi ini sudah mendapatkan penghargaan Menristekdikti pada 2014 sebagai 100 inovator terbaik Indonesia. Kemudian pada 2016, teknologi ini kembali dapat penghargaan sebagai 10 Inovator Terbaik Indonesia,” terang Tualar dilansir dari laman Unpad pada Senin, 13 Maret 2023.

Buat Padi Jadi “Bahagia”

Tualar mengatakan kunci dari peningkatan produktivitas padi dalam IPAT BO terletak pada kesuksesannya membuat padi menjadi “bahagia”. Agar padi menjadi “bahagia”, Tualar mengembangkan sistem tanah berpasangan, atau twin seedling, atau jejer manten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelum padi ditanam berpasangan, lahan yang menjadi tempat tumbuhnya dibenahi dengan teknologi “koalisi makhluk halus” tersebut. Selanjutnya, padi kemudian dilakukan pemupukan terpadu dengan cara pemupukan melalui daun tersebut.

Hasil ini yang menjadikan padi dengan teknologi IPAT BO mampu meningkat produktivitasnya menjadi minimal 25 persen dibandingkan teknik konvensional. Berbasis Problem Solver Teknologi ini telah banyak diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia.

Tualar memastikan teknologi ini dapat diterapkan di berbagai wilayah melalui penyesuaian dan permintaan konsumen (petani). “Ada peningkatan teknologi spesifik lokasi dan kita ikuti konsumennya seperti apa, kita buat sesuai permintaan,” ujar Tualar.

Dengan demikian, IPAT BO merupakan teknologi yang berbasiskan penyelesaian masalah di masyarakat, adaptasi terhadap perubahan iklim, serta banyak berbasis bahan lokal dan organik. Ke depan, riset IPAT BO akan dikembangkan berupa integrasi dengan perangkat teknologi IoT, sehingga proses pertanian menjadi lebih efektif dan dapat mengundang minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

“Kami akan gunakan SPLPP Faperta Unpad jadi pusat pengembangan teknologinya,” kata Tualar.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unpad mengapresiasi teknologi IPAT BO yang sudah dikembangkan Faperta Unpad. “Pengembangan risetnya sudah menyangkut bagaimana memperlakukan makhluk hidup dengan bijaksana,” ungkapnya.

Rektor Unpad mengatakan teknologi ini juga merupakan teknologi komprehensif yang mampu menjawab tantangan di masa depan. Di masa depan, kata Rina, produk-produk yang digunakan di masyarakat basisnya merupakan hasil riset.

“Riset pertanian di IPAT BO tidak hanya mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi mengawinkan dengan teknologi, serta disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini menjadikan riset ini berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau iptek serta menjawab kebutuhan masyarakat,” kata Rektor.

Pilihan Editor: Astra Gelar Kompetisi Inovasi Digital dan Teknologi untuk Startup dan Mahasiswa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Produksi Padi Indonesia Menurun Menurut Menteri Amran Sulaiman

1 hari lalu

Petani menjemur padi beras merah saat masa panen raya di Desa Jatiluwih, Tabanan, Bali. Selasa 18 Juni 2024. Tradisi panen padi beras merah yang digelar setiap bulan Juni tersebut menjadi daya tarik pariwisata di kawasan objek wisata yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia itu. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Penyebab Produksi Padi Indonesia Menurun Menurut Menteri Amran Sulaiman

Kata Mentan Amran Sulaiman Soal Produksi Padi yang Menurun


Mengenal Kampus Unpad Pangandaran dan 5 Prodi Unggulannya

4 hari lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Mengenal Kampus Unpad Pangandaran dan 5 Prodi Unggulannya

Unpad memiliki kampus PSDKU Pangandaran yang memiliki sejumlah prodi.


Pengamat Politik Unpad Soal Pilkada Sumut: Edy Rahmayadi Calon Kuat Lawan Bobby Nasution, Peluang Ahok Kecil

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution memberikan keterangan saat Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu pagi, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Pengamat Politik Unpad Soal Pilkada Sumut: Edy Rahmayadi Calon Kuat Lawan Bobby Nasution, Peluang Ahok Kecil

Edy Rahmayadi bisa jadi lawan terkuat Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024. Bagaimana peluang Ahok? Begini kata pengamat politik Unpad.


Peluang Kaesang Menang di Pilkada Jateng Lebih Kecil Dibanding di Pilkada Jakarta, Ini Alasan Pengamat Politik Unpad

8 hari lalu

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep enggan beri komentar banyak soal Pilkada Solo, saat ditemui wartawan di Mall Solo Paragon, Jawa Tengah, Sabtu, 15 Juni 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peluang Kaesang Menang di Pilkada Jateng Lebih Kecil Dibanding di Pilkada Jakarta, Ini Alasan Pengamat Politik Unpad

Pengamat politik Unpad sebut peluang Kaesang menang di Pilkada Jateng lebih kecil dibandingkan di Pilkada Jakarta. Ini dua faktor penentunya.


Kelompok Mahasiswa Unpad Olah Kulit Jengkol Jadi Sabun Organik

10 hari lalu

Sabun
Kelompok Mahasiswa Unpad Olah Kulit Jengkol Jadi Sabun Organik

Produk sabun organik dari kulit jengkol merupakan implementasi dari Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan Unpad.


Mahasiswi Unpad Ramu Limbah Padi jadi Tonik Pencegah Rambut Rontok

15 hari lalu

Tampilan produk tonik perawatan rambut Freshair berbahan dasar limbah daun buatan mahasiswi Universitas Padjajaran(Dok. Unpad)
Mahasiswi Unpad Ramu Limbah Padi jadi Tonik Pencegah Rambut Rontok

Tim mahasiswa Unpad mengembangkan tonik perawatan rambut berbahan dasar limbah dedak padi dan sisa daun.


Kursi Kosong Hasil Seleksi Mandiri Unpad Berkisar 3-40 Persen di Tiga Tahun Terakhir

15 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Kursi Kosong Hasil Seleksi Mandiri Unpad Berkisar 3-40 Persen di Tiga Tahun Terakhir

Kursi yang kosong di program studi dari hasil Seleksi Mandiri di Universitas Padjadjaran (Unpad) berkisar antara 3-40 persen berdasarkan data selama tiga tahun terakhir. Menurut Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, penyebab utama kursi kosong pada tahun-tahun sebelumnya karena peserta yang lolos Seleksi Mandiri sudah diterima lewat seleksi nasional. "Sehingga mereka daftar Seleksi Mandiri hanya diperlakukan sebagai cadangan apabila calon tidak diterima di seleksi nasional," ujarnya, Kamis, 11 Juli 2024.


Pengumuman Seleksi Mandiri 2024, Unpad Siapkan Kursi Calon Mahasiswa Cadangan

16 hari lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Pengumuman Seleksi Mandiri 2024, Unpad Siapkan Kursi Calon Mahasiswa Cadangan

Unpad menyiapkan kursi bagi calon mahasiswa cadangan.


Diskusi Publik BEM Fisip Unpad Bersama Para Bakal Calon Bupati Sumedang, Hanya Dony Ahmad Munir yang Hadir

17 hari lalu

BEM FISIP Unpad menggelar acara diskusi publik bersama bakal calon Bupati Sumedang di FISIP Unpad pada Selasa, 9 Juli 2024. Foto: Linda Lestari/TEMPO
Diskusi Publik BEM Fisip Unpad Bersama Para Bakal Calon Bupati Sumedang, Hanya Dony Ahmad Munir yang Hadir

BEM FISIP Unpad telah mengundang seluruh bakal calon Bupati Sumedang hadir dalam diskusi publik yang diselenggarakan, tapi hanya satu calon yang hadir


Soal Target Pendapatan Rp 3 Triliun bagi Rektor Terpilih Unpad Arief S. Kartasasmita

21 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Soal Target Pendapatan Rp 3 Triliun bagi Rektor Terpilih Unpad Arief S. Kartasasmita

Majelis Wali Amanat Unpad memberi target pendapatan sebesar Rp 3 triliun kepada rektor terpilih Arief S. Kartasasmita. Apa respons Arief?