Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPTKG: Kubah Lava Gunung Merapi 1888 Terus Tumbuh, Potensi Bahaya Longsoran

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat 10 April 2020. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 27 Maret - 2 April 2020, analisis morfologi area kawah menggunakan foto udara menunjukan volume kubah lava telah mencapai 291 ribu meter kubik dan sedikit mengalami perubahan bentuk. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kalitengah, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Jumat 10 April 2020. Menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada tanggal 27 Maret - 2 April 2020, analisis morfologi area kawah menggunakan foto udara menunjukan volume kubah lava telah mencapai 291 ribu meter kubik dan sedikit mengalami perubahan bentuk. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan kubah lava barat laut Gunung Merapi yang terpantau dua tahun terakhir ini terus tumbuh. Kubah lava barat laut tersebut merupakan kubah lava lama yang sudah ada sejak tahun 1888.

“Terkait deformasi kubah lava lama 1888 di barat laut memang masih bergerak hingga sekarang. Kalau dibulatkan saat ini sudah 15,9 meter, jadi sudah genap 16 meter,” kata dia dalam konferensi pers mengenai perkembangan erupsi Gunung Merapi, Selasa, 21 Maret 2023.

Agus mengatakan, potensi bahaya dari kubah lava barat laut saat ini berupa longsoran. “Untuk saat ini dengan perilaku deformasi yang masih linear dan landai itu potensi bahaya berupa longsoran dari kubah lama. Longsoran kubah lama berupa batu bongkah yang kira-kira volumenya 2 juta meter kubik,” kata dia.

Agus mengatakan perkiraan jangkauan luncurannya masih berada dalam batas daerah bahaya yang ditetapkan dalam status Siaga atau Level III untuk Gunung Merapi. “Itu kalau longsor karena tidak stabil, karena terdorong terus dari dalam, jarak luncurannya sekitar 3 kilometer saja. Jadi masih di dalam daerah bahaya yang kita tetapkan. Ini adalah update untuk saat ini,” kata dia.

Menurut Agus, posisi kubah lava barat daya saat ini masih relatif stabil. “Sapai dengan saat ini berdasarkan analisis dari fotografi dan fotothermal dari drone, kubah lava lama masih stabil,” kata dia.

Sementara itu, kubah lava barat daya Gunung Merapi saat ini menjadi sumber awan panas guguran.  “Kubah lava barat daya yang aktif kalau kita lihat suhunya cukup tinggi, rata-rata di atas 100 derajat Celcius, menunjukkan masih fresh di dalam kubah, sehingga kemungkinan untuk runtuh juga masih tinggi," ujarnya.

Namun, menurutnya, potensi bahaya yang disampaikan BPPTKG sudah merupakan skenario di mana seluruh kubah itu runtuh. "Jadi kita cukup mengikuti rekomendasi daerah potensi bahaya saat ini sudah mencakup kemungkinan kalau kubah lava barat daya runtuh secara masif,” kata Agus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agus mengatakan laju pertumbuhan kubah lava barat daya relatif masih normal. “Dari perhitungan berdasarkan data drone kira-kira belasan ribu meter kubik per hari, sekitar 15 ribu meter kubik per hari. Kalau berdasarkan sejarah erupsi Merapi masa lalu, rata-rata estrusi magma Merapi sekitar 60 ribu meter kubik per hari, segitu masih normal untuk Merapi,” kata dia.

Kubah selanjutnya berada di tengah kawah Gunung Merapi. “Untuk kubah tengah kawah ini sampai beberapa bulan ini masih stabil dan tidak mengalami pertumbuhan, artinya laju pertumbuhannya nol. Dan kalau kita lihat dari profil suhunya juga relatif kurang panas dibandingkan barat daya. Tapi ini tidak bisa dibilang tidak aktif karena masih ada hotspot di situ, di atas 100 derajat Celcius,” kata Agus.

Agus mengatakan, kondisi saat ini gempa vulkanik dalam yang asalnya bisa ratusan dalam sehari tiba-tiba mengilang mengindikasikan sistem sudah rilis. “Setelah magma keluar 11 Maret sampai dengan saat ini itu berarti sudah rilis tekanannya sehingga tidak terbentuk lagi vulkanik dalam,” kata dia.

Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto, meminta masyarakat tenang sekaligus siap siaga. “Pada prinsipnya stamina Merapi ini masih kuat, jadi staminanya masih lumayan sehingga masyarakat sebaiknya tenang dulu, tidak perlu pantik, kemudian berikutnya selalu siap siaga," ujarnya.

Badan Geologi masih menetapkan daerah bahaya dengan status Gunung Merapi Siaga atau Level III yakni berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong maksimal 5 kilometer. Lalu arah Sungai Bedog, Bebeng, Krasak sejauh maksimal 7 kilometer. Serta pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer, dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sementara potensi bahaya akiat lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif maksimal menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Masuki Musim Kemarau, Sleman Gencarkan Event Sport Tourism di Lereng Gunung Merapi

4 hari lalu

Event Ambarrukmo Volcano Run 2023 yang diikuti 2500 pelari dengan start dan finish di Museum Gunung Merapi Sleman. Dok. Istimewa
Masuki Musim Kemarau, Sleman Gencarkan Event Sport Tourism di Lereng Gunung Merapi

Salah satu yang dibidik untuk mendongkrak kunjungan di Sleman adalah beragam event sport tourism.


PVMBG: Masih Erupsi, Gunung Karangetang Catat 1.328 Kali Gempa Guguran

4 hari lalu

Awan panas bercampur material vulkanik keluar dari kawah gunung api Karangetang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, 8 Mei 2015. ANTARA/Fiqman Sunandar
PVMBG: Masih Erupsi, Gunung Karangetang Catat 1.328 Kali Gempa Guguran

Tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih pada level tiga siaga.


Status Gunung Karangetang Siaga

15 hari lalu

Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Status Gunung Karangetang Siaga

Status Gunung Karangetang dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) terhitung sejak 19 Mei 2023 pukul 10.00 WITA.


Digelar Kembali, Ambarrukmo Volcano Run 2023 Dipusatkan di Museum Gunung Api Merapi Akhir Mei ini

16 hari lalu

Peserta lomba lari Volcano Run kategori 21K siap melakukan start di Museum Gunung Merapi, Kaliurang, Jogya, Minggu, 8 Maret 2020. Foto : Rully Kesuma
Digelar Kembali, Ambarrukmo Volcano Run 2023 Dipusatkan di Museum Gunung Api Merapi Akhir Mei ini

Volcano Run lahir pada 2019 dan diprakarsai oleh komunitas lokal, yakni Ubur ubur Lari.


Alasan Puncak Gunung Merapi Belum Boleh Didaki Meski Awan Panas Mereda

20 hari lalu

Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat petang (17/3). Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Puncak Gunung Merapi Belum Boleh Didaki Meski Awan Panas Mereda

Beberapa pekan terakhir, Gunung Merapi nyaris sama sekali tak menyemburkan awan panas.


Gunung Merapi 106 Kali Luncurkan Guguran Lava dalam Sepekan, Jarak Luncur 1,8 Km

21 hari lalu

Lava pijar meluncur dari kubah lava Gunung Merapi terlihat Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Minggu, 2 April 2023. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 1 April 2023 pukul 00.00-24.00 WIB telah terjadi 12 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi 106 Kali Luncurkan Guguran Lava dalam Sepekan, Jarak Luncur 1,8 Km

Ada perubahan morfologi pada kubah barat daya Gunung Merapi yang dipicu oleh guguran lava.


Menjelang Kemarau, Waspada Hujan Lebat Dadakan di Kawasan Gunung Merapi

22 hari lalu

Foto udara hujan abu vulkanik yang turun Dusun Trono, Krinjing, Dukun, Magelang, Jawa Tengah, Senin 13 Maret 2023. Awan panas guguran Gunung Merapi mengakibatkan hujan abu vulkanik di desa yang  terletak di sisi barat Gunung Merapi itu. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Menjelang Kemarau, Waspada Hujan Lebat Dadakan di Kawasan Gunung Merapi

Saat kondisi di perkotaan relatif cerah, namun di kawasan lereng Gunung Merapi bisa diguyur hujan cukup deras.


Ponirah Istri Mbah Maridjan Meninggal, Profil Juru Kunci Gunung Merapi

32 hari lalu

Mbah Ponirah dan Mbah Marijan. Foto :  Istimewa, TEMPO
Ponirah Istri Mbah Maridjan Meninggal, Profil Juru Kunci Gunung Merapi

Istri Mbah Maridjan, Ponirah tutup usia pada Senin, 1 Mei 2023. Ini profil pasangan juru kunci Gunung Merapi itu.


Semburan Api di Rest Area Jalan Tol Cipali, Dosen ITB Beberkan Cara Atasinya

36 hari lalu

Semburan api pada rest area KM 86 B Cipali. Astra Tol Cipali
Semburan Api di Rest Area Jalan Tol Cipali, Dosen ITB Beberkan Cara Atasinya

Selain kemunculan semburan api yang mengindikasikan adanya hidrokarbon, yang perlu diperhatikan juga soal potensi gas beracun.


Semburan Api di Rest Area Jalan Tol Cipali Ungkap Ladang Gas yang Gampang Terganggu

36 hari lalu

Semburan api pada rest area KM 86 B Cipali. Astra Tol Cipali
Semburan Api di Rest Area Jalan Tol Cipali Ungkap Ladang Gas yang Gampang Terganggu

Badan Geologi belum tahu durasi semburan api di rest area jalan Tol Cipali itu. Simak hasil observasi selengkapnya dari lokasi.