Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Ahli Polusi ITB: Akibat Emisi dan Pengaruh El Nino

image-gnews
Pemandangan Kota Jakarta yang tertutup polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pemandangan Kota Jakarta yang tertutup polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Ahli polusi udara dari Institut Teknologi Bandung Puji Lestari mengatakan tingkat polusi udara di Jakarta belakangan ini memang agak tinggi. Menurut dia, ada beberapa faktor penyebabnya, seperti kondisi alam serta emisi atau gas buang dari sektor transportasi serta industri.

“Kenapa pada akhir-akhir ini naik, ada faktor-faktor lain yang menyebabkan selain dari sumber pencemarnya,” kata Puji, Jumat 11 Agustus 2023.

Kondisi alam, menurut Puji, berpengaruh besar. Pada musim hujan, polutan bisa luruh sehingga udara menjadi bersih. Namun sebaliknya, terlebih muncul El Nino yang bisa membuat kemarau bertambah kering dan panjang.

Situasi itu mengakibatkan polutan menjadi terakumulasi di angkasa. Kondisi atmosfer yang stabil dan kecepatan angin yang rendah juga membuat polutan tidak menyebar. L

“Terlepas dari kondisi alam kita juga harus tahu sebenarnya darimana sumber utama polusi udara yang ada di Jakarta,” kata Puji.

Puji dan timnya melakukan riset terbaru soal emisi dan distribusi pencemaran udara di Jakarta pada 2019 yang hasilnya dipublikasi pada 2022. Mereka menghitung tingkat polusi di tiga titik, yaitu di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Polutan partikulat atau debu halus yang dinamakan PM2,5 menurut Puji, utamanya berasal dari transportasi dan industri.

“Dari transportasi bisa 46 persen, dari industri 43 persen,” ujar guru besar Teknik Lingkungan ITB itu.

Kendaraan bermesin diesel yang berbahan solar tergolong banyak menghasilkan polusi udara. Bahan bakar Biodiesel 30 persen diakuinya bisa mengurangi polusi.

"Tapi itu baru 30 persen, belum bisa berkurang secara penuh,” kata Puji.

Moda transportasi lain yang disoroti, yaitu kendaraan berat serta kondisi lalu lintas di Jakarta dengan tingkat kemacetan tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara dari jenis polutannya, sumbernya bisa diketahui. Gas CO atau karbon monoksida lebih banyak dari transportasi. Sedangkan NOx atau nitrogen oksida berasal dari pembangkit listrik. Sedangkan SO2 alias sulfur dioksida biasanya banyak dari industri.

"Itu sumber-sumber polusi yang utama di Jakarta,” ujar Puji.

Pada 8-9 Agustus 2023 misalnya, kualitas udara di Jakarta tergolong yang terburuk di dunia. Melansir laman IQAir, perusahaan teknologi asal Swiss yang berfokus pada pengukuran kualitas udara, indeks kualitas udara Jakarta pada dua hari itu adalah 160 hingga 164. Salah satu konsentrasi yang menjadi polutan utama, yaitu PM2.5 sebanyak 72 mikrogram per meter kubik.

Secara harian, menurut Puji, tingkat polusi di Jakarta berfluktuasi. Dari hasil pengukuran kadang bisa di bawah angka baku mutu atau sebaliknya.

“Tapi kalau dilihat secara tahunan kita lihat data rata-rata tahunan itu yang paling bahaya,” kata Puji.

Organisasi kesehatan dunia atau WHO menetapkan baku mutu rata-rata tahunan 15 mikrogram per meter kubik. Sementara pemerintah Indonesia sejak 2021 menetapkan baku mutunya 55 mikrogram per meter kubik.

"Kalau menurunkan lebih ketat lagi lebih bagus sebenarnya tapi banyak konsekuensinya,” kata Puji.

Konsekuensinya seperti menerapkan pengendalian polusi, aturan dalam Undang-undang dan memperketat standar emisi kendaraan dan industri.

Pilihan Editor: Nafas: Lonjakan Polusi Juli 12 Kali Batas WHO, Tangerang Selatan Tertinggi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Biji Kakao Periode Oktober 2023 Naik US$ 183,16

6 jam lalu

Pekerja menjemur biji kakao yang sudah difermentasi di Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya, Desa Nusasari, Jembrana, Bali, Jumat 26 Agustus 2022. Koperasi yang memproduksi biji-biji kakao dari hasil panen para petani lokal di Kabupaten Jembrana tersebut pada bulan Agustus hingga November 2022 mengekspor biji kakao ke negara Turki berjumlah 500 kg, Jepang berjumlah 2 ton, Prancis berjumlah 12,5 ton, dan Belanda berjumlah 15,5 ton. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Harga Biji Kakao Periode Oktober 2023 Naik US$ 183,16

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencata harga referensi biji kakao periode Oktober 2023 ditetapkan sebesar US$ 3.622,88 per metrik ton.


Lebih 30,3 Derajat Celcius, Suhu Maksimum di Bandung Kini Tergolong Ekstrem

16 jam lalu

Pengendara melihat suasana Kota Bandung saat pagi pertama tahun 2021 di kawasan perbukitan  Bandung, Jawa Barat, Jumat 1 Januari 2020. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Lebih 30,3 Derajat Celcius, Suhu Maksimum di Bandung Kini Tergolong Ekstrem

BMKG mencatat suhu maksimum ekstrem di Bandung sudah terjadi pada 26, 28, dan 29 September 2023


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Sedunia pada Pagi Ini, Sempat Sangat Tidak Sehat

16 jam lalu

Warga memantau kualitas udara dengan aplikasi telepon genggam di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Jakarta berada di peringkat keenam dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di seluruh dunia.  TEMPO/Subekti.
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Sedunia pada Pagi Ini, Sempat Sangat Tidak Sehat

Berikut hasil pengukuran kualitas udara Jakarta menurut jaringan stasiun IQAir dan Dinas Lingkungan Hidup.


Suhu Udara Tinggi juga Terukur di Kota Bogor, BMKG Sebut Masih Normal

1 hari lalu

Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II Tangerang Selatan mengamati suhu udara dengan Sangkar Meteorologi di Taman Alat Stasiun Klimatologi BMKG Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 10 Mei 2022. Selama periode 1-7 Mei 2022, suhu maksimum tertinggi mencapai 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang (Banten) dan Kalimarau (Kalimantan Utara). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Suhu Udara Tinggi juga Terukur di Kota Bogor, BMKG Sebut Masih Normal

Cuaca panas dan suhu udara hingga 36 derajat ditunjukkan terukur pula di Kota Bogor menurut aplikasi cuaca di ponsel.


DLH DKI Tak Punya Wewenang Keluarkan Izin Operasional Alat Pengukur Kualitas Udara

1 hari lalu

Petugas BMKG menjelaskan kepada warga alat low cost sensor air quality untuk pengukur kualitas udara saat Festival Ayo Birukan Lagi Langit Jakarta di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 16 Juli 2023. Kegiatan ini juga bertujuan mengajak masyarakat peduli untuk menjaga kualitas udara Jakarta. ANTARA/Asprilla Dwi Adha
DLH DKI Tak Punya Wewenang Keluarkan Izin Operasional Alat Pengukur Kualitas Udara

Dinas Lingkungan Hidup DKI ungkap dugaan banyak alat pengukur kualitas udara tidak berizin di Jakarta.


Titik Panas di Jambi Capai 1.819, Udara Sangat Tidak Sehat

1 hari lalu

Kepala BMKG Jambi Ibnu Sulistyo (ANTARA/HO/BMKG Jambi)
Titik Panas di Jambi Capai 1.819, Udara Sangat Tidak Sehat

Selama September ini ada 714 titik panas di Jambi.


Dulu Dinas LH DKI Berkoar Alat Ukur Kualitas Udara Swasta Diduga Tak Berizin, Kini Sebut Dijual Bebas

1 hari lalu

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 12 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Dulu Dinas LH DKI Berkoar Alat Ukur Kualitas Udara Swasta Diduga Tak Berizin, Kini Sebut Dijual Bebas

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta memastikan alat pengukuran kualitas udara dijual bebas tanpa perlu izin.


Tarif Parkir Progresif Disebut Berlaku Mulai 1 Oktober: Rencana 131 Lokasi di Jakarta hingga Besaran Biaya

1 hari lalu

Daftar tarif parkir di Blok M Square, Jakarta, Senin, 11 Oktober 2021. TEMPO/Daniel Christian D.E
Tarif Parkir Progresif Disebut Berlaku Mulai 1 Oktober: Rencana 131 Lokasi di Jakarta hingga Besaran Biaya

Tarif parkir progresif di Jakarta disebut mulai berlaku 1 Oktober 2023. Berikut rincian rencana lokasinya, besaran tarif, dan dasar hukumnya.


Kandungan Perawatan Kulit yang Disarankan untuk Lawan Polusi Udara

1 hari lalu

Ilustrasi Pria Merawat Kulit/Instagram - Norm.id
Kandungan Perawatan Kulit yang Disarankan untuk Lawan Polusi Udara

Dokter menjelaskan perawatan kulit pada polusi udara yang buruk saat ini ialah melindungi dari matahari dan bahaya partikel polutan.


Bos Freeport Indonesia Beberkan Strategi Perusahaan Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

1 hari lalu

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditemui di acara Safe Forum 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Bos Freeport Indonesia Beberkan Strategi Perusahaan Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas membeberkan rumusan strategi dekarbonisasi yang berfokus pada bisnis dan operasional pertambangan.