Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Emisi Kendaraan: Batasan Karbon Monoksida dan Hidrokarbon untuk Atasi Polusi Udara

image-gnews
Mobil antre untuk melakukan pemeriksaan uji emisi gas buang kendaraan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021. Jakarta mulai mengetatkan aturan uji emisi gas buang dari sepeda motor dan mobil sebagai langkah pengendalian polisi udara. Para pemilik kendaran, terutama yang berusia 3 tahun lebih, wajib melakukan uji emisi sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Mobil antre untuk melakukan pemeriksaan uji emisi gas buang kendaraan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021. Jakarta mulai mengetatkan aturan uji emisi gas buang dari sepeda motor dan mobil sebagai langkah pengendalian polisi udara. Para pemilik kendaran, terutama yang berusia 3 tahun lebih, wajib melakukan uji emisi sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara yang baik menjadi aspek penting dalam menjaga kesehatan manusia dan lingkungan. Di tengah pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dan aktivitas industri, polusi udara menjadi salah satu tantangan utama yang harus diatasi.

Uji emisi kendaraan menjadi langkah penting dalam menjaga kualitas udara dan mengurangi dampak polusi di perkotaan. Di era yang semakin sadar akan lingkungan ini, memahami parameter uji emisi, seperti batasan Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC), sangatlah penting untuk mengurangi dampak buruk terhadap kualitas udara.

Batasan Uji Emisi

Saat menjalani uji emisi, beberapa parameter tercatat termasuk CO, HC, O2, Lambda, dan AFR (Rasio Udara-Bahan Bakar). Namun, yang menjadi perhatian utama adalah CO dan HC.

Hal ini sebab CO dan HC merupakan gas sisa hasil pembakaran yang bersifat beracun bagi manusia dan dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. Selain itu, CO dan HC juga mencerminkan performa mesin secara langsung.

Apabila kadar CO tinggi, ini mengindikasikan bahwa pembakaran belum sempurna karena kurangnya udara dalam percampuran dengan bahan bakar.

Di sisi lain, gas HC menunjukkan adanya sisa bahan bakar yang tidak terbakar sepenuhnya. Hal yang paling penting adalah memastikan bahwa jalur masuk bahan bakar dan filter udara tetap bersih, karena hal ini akan memengaruhi angka HC yang dihasilkan.

Selain itu, perlu memastikan bahwa koil dan busi dalam kondisi optimal saat menjalani uji emisi, sehingga proses pembakaran berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan masalah.

Kenapa Karbon Monoksida Berbahaya?

Karbon Monoksida atau CO adalah gas tak berwarna dan tidak berbau yang muncul akibat pembakaran bahan bakar fosil. Sumber CO meliputi kendaraan bermotor, industri, dan peralatan rumah tangga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gas ini dapat menyebabkan gangguan pada kemampuan darah mengangkut oksigen, mengakibatkan kelelahan, pusing, hingga masalah pernapasan. Menurut data Occupational Safety and Health Administration (OSHA), paparan jangka panjang terhadap CO bisa berakibat fatal.

Oleh karena itu, dalam uji emisi kendaraan, batasan CO diberlakukan untuk memastikan jumlah gas yang dikeluarkan tetap dalam ambang batas aman. Batasan CO yang diizinkan dalam uji emisi kendaraan adalah sekitar 4,5% volume dari gas buang.

Hal ini penting untuk menjaga kadar CO tetap rendah dan tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan mengendalikan emisi CO, kita dapat mencegah dampak buruk polusi udara dan memastikan udara yang lebih segar dan sehat.

Kenapa Hidrokarbon Berbahaya?

Selain CO, Hidrokarbon (HC) juga menjadi perhatian dalam uji emisi kendaraan. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang muncul akibat pembakaran tidak sempurna bahan bakar. Meskipun banyak hidrokarbon berasal dari alam, emisi dari kendaraan bermotor juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap polusi udara.

NCBI menyebutkan bahwa hidrokarbon memiliki permukaan dengan ketegangan rendah yang dapat mencapai paru-paru manusia, menyebabkan inflamasi dan dampak negatif pada sistem pernapasan. Hidrokarbon memiliki permukaan yang memiliki ketegangan rendah dan dapat mencapai alveoli paru-paru, menyebabkan iritasi, inflamasi, dan efek buruk lainnya pada sistem pernapasan manusia.

Pentingnya mengendalikan emisi HC terlihat dalam upaya menjaga kualitas udara yang baik. Dengan mengikuti batasan yang telah ditetapkan dalam uji emisi, kendaraan dapat membantu mencegah peningkatan kadar HC dalam udara. Tidak hanya berdampak pada kualitas udara, tetapi juga melindungi kesehatan manusia dari potensi risiko akibat paparan hidrokarbon.

M RAFI AZHARI  | PUSPITA AMANDA SARI | EIBEN HEIZIER

Pilihan Editor: Ketahui Apa Saja Parameter Uji Emisi Kendaraan, Ini Rinciannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

2 jam lalu

Ilustrasi kota dengan kualitas udara terbaik di indonesia. Foto: Canva
Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.


Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

1 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.


Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

3 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 hari lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

11 hari lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

12 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

13 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

13 hari lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

14 hari lalu

Pasien penyakit Minamata bawaan Yuji Kaneko di Oruge-Noa, menyantap makanan di sebuah kelompok perawatan untuk orang-orang cacat di Minamata, Prefektur Kumamoto, Jepang, 13 September 2017. Kaneko lahir di Minamata pada tahun 1955 dan semua dari anggota keluarganya penderita penyakit Minamata. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?


Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

18 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.