Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benang Kusut Ferienjob Mahasiswa Indonesia di Jerman

image-gnews
Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah tafsir menyoal Ferienjob di Jerman bagi mahasiswa Indonesia masih menjadi pergolakan. Lewat Ferienjob itu, selama tiga bulan, mahasiswa bekerja, seperti mengemas barang, mengantarkan paket, mengangkat barang dan pekerjaan yang mengandalkan tenaga fisik lainnya. Padahal Ferienjob di Jerman adalah kesempatan kerja khusus bagi mahasiswa yang tengah libur resmi semester, bukan program magang.

Ferienjob dianggap bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM. Itu merupakan program yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang bertujuan mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam telah menegaskan Ferienjob bukan bagian dari MBKM meskipun mahasiswa mendapatkan pengalaman baru dan bisa belajar budaya. "Memang mahasiswa belajar bekerja. Ya, itu ya baik-baik saja. Itu kan juga melatih resiliensi, menjadi tahan banting dan mengetahui bagaimana kerja dj Jerman, misalnya ya. Belajar budaya juga. Dari kacamata itu sih, mahasiswa dapat pengalaman. Tapi dari kacamata MBKM, sebetulnya kurang pas," kata dia kepada Tempo.

Lewat surat tertanggal 27 Oktober 2023, Nizam mengimbau agar Ferienjob di Jerman bagi mahasiswa Indonesia dihentikan, baik untuk kegiatan yang sedang berlangsung maupun yang akan berangkat. Akan tetapi, kata Minister Counsellor Penerangan, Sosial dan Budaya Kedutaan Besar RI (KBRI) di Berlin Jerman Devdy Risa, hanya pemberangkatan setelah surat tersebut yang diberhentikan. Sementara itu, kegiatan yang tengah berjalan di Jerman tetap dilanjutkan.

"Informasinya selesai Desember, mereka berangkat Oktober. Jadi, mereka yang ada di sini akan menyelesaikan sampai akhir, baru pulang, kecuali yang bermasalah," kata Devdy.

Devdy mengatakan beberapa mahasiswa yang menjalani Ferienjob di Jerman mengadukan beragam masalah ke KBRI Berlin. Ada mahasiswa yang ingin pulang, namun terhalang sebab tiket pesawat telah dipesan sesuai jadwal berakhirnya Ferienjob. Mereka punya pilihan untuk mengubah jadwal pesawat, tapi butuh biaya lagi. Selain itu, ada mahasiswa yang mengadukan masih belum mendapatkan pekerjaan sehingga mahasiswa tak mempunyai pemasukan.

"Yang memang memiliki orang tua berkemampuan (ekonomi), ya kemudian dia menyesuaikan tiketnya, terus pulang. Ada saya dengar beberapa yang sudah pulang, tapi kebanyakan mereka masih berusaha untuk bertahan," kata Devdy.

KBRI Berlin menerima hingga 13 jenis laporan pengaduan dalam kasus Ferienjob, di antaranya:

1. Kontrak antara peserta dan agen penyalur hanya ditulis dalam bahasa Jerman tanpa terjemahan

2. Ketidakjelasan jenis pekerjaan dan tempat kerja masing-masing peserta sebelum berangkat ke Jerman

3. Kontrak kerja antara peserta dan pemberi kerja tidak disampaikan sebelum peserta tiba di Jerman

4. Jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan informasi yang diberikan oleh pihak agen rekrutmen

5. Peserta tak kunjung disalurkan ke pemberi kerja setelah tiba di Jerman, tanpa kejelasan waktu kapan mulai bekerja

6. Pemutusan kontrak kerja sepihak

7. Pengaturan akomodasi yang tidak jelas

8. Tantangan dan risiko seperti kondisi kerja, finansial, dan sosial yang tidak dijelaskan secara transparan kepada calon peserta sejak awal

9. Persoalan gaji

10. Masa berlaku visa dengan jadwal keberangkatan atau kepulangan tidak sinkron, sehingga peserta harus mengeluarkan biaya untuk penjadwalan ulang tiket pesawat

11. Mengalami sakit, kelelahan fisik maupun mental, dan dirawat di rumah sakit akibat pekerjaan manual yang terlalu berat

12. Diskriminasi terhadap mahasiswi yang menggunakan atribut keagamaan tertentu

13. Ketidakjelasan mengenai pungutan yang akan diminta oleh agen, baik di Indonesia atau Jerman. 

Di samping 13 permasalahan tersebut, kata Devdy, mahasiswa Ferienjob dari Indonesia mengalami gegar budaya. Misalnya dari segi cuaca hingga kehidupan sosial di Jerman. 

Per 13 Desember, KBRI Berlin masih menerima laporan dari mahasiswa. "Masih kami dengar lagi. Karena bagaimanapun ini kerja kasar ya. Sudah pastilah ada yang bermasalah. Ada yang diberhentikan, mereka terkatung-katung, banyak hal lain juga yang memang teman-teman itu banyak baru menyadarinya di sini," ujar Devdy. 

Selanjutnya, hal yang keliru dari Ferienjob ...

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

1 hari lalu

Maxton Hall - The World Between Us. Dok. Prime Video
Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

2 hari lalu

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, ketika ditemui dalam acara CNBC Economic Outlook 2024, di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.


Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menangis saat memeluk Jenderal Maruli Simanjuntak yang baru dilantik sebagai KSAD di Istana Negara, Jakarta, Rabu 29 November 2023. Luhut yang baru saja pulih hadir menyaksikan sang menantu, Maruli Simanjuntak dilantik menjadi KSAD. TEMPO/Subekti.
Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?


Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

4 hari lalu

Pemain Borussia Dortmund Marco Reus mencetak gol ke gawang PSV Eindhoven dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Signal Iduna Park, Dortmund, 14 Maret 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen
Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer


Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

5 hari lalu

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kanan) menyapa tenaga pendidik di SD Inpres 109 Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 11 Februari 2021. Masih dalam kunjungan kerjanya, Mendikbud melakukan tatap muka dengan 15 Calon Guru Penggerak (CGP) dan melakukan sosialisasi terkait program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (P3K) bagi tenaga pendidik bukan PNS. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?


Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

6 hari lalu

Mendikbudristek Nadiem Makarim bersama istri Franka Franklin Makarim dalam puncak perayaan Hari Pendidikan Nasional 2024 di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Youtube Kemendikbud RI.
Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.


Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

6 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Nadiem Makarim: Perubahan dalam Merdeka Belajar Butuh Keberanian Besar

Dalam perayaan Hardiknas 2024, Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan transformasi dalam kebijakan Merdeka Belajar butuh risiko dan keberanian besar.


Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

6 hari lalu

Suasana 8000 peserta yang terdiri dari siswa semua jenjang, mahasiswa, guru, dan dosen dalam Puncak Perayaan Hardiknas 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek di Indonesia Arena, Kawasan GBK Senayan Jakarta pada Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.


Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

6 hari lalu

Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 Mei 2023. Peringatan Hardiknas 2023 tersebut bertema
Hardiknas 2024, JPPI Beberkan 8 Tantangan Program Merdeka Belajar

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendorong evaluasi program Merdeka Belajar dalam peringatan Hardiknas 2024.