Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti BRIN Sebut Musim Hujan Hanya sampai Akhir Januari Ini

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Kini, Bendungan Semantok berfungsi sebagai irigasi pertanian untuk sekitar 1.900 hektare sawah di wilayah Rejoso, Nganjuk. Dengan luas area genangan sebesar 365 hektar, Bendungan Semantok diharapkan mampu mereduksi risiko banjir hingga 137 m3/detik di wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan. Shutterstock
Kini, Bendungan Semantok berfungsi sebagai irigasi pertanian untuk sekitar 1.900 hektare sawah di wilayah Rejoso, Nganjuk. Dengan luas area genangan sebesar 365 hektar, Bendungan Semantok diharapkan mampu mereduksi risiko banjir hingga 137 m3/detik di wilayah hilir yang dialiri Sungai Semantok saat musim hujan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengatakan musim hujan kemungkinan hanya sampai akhir Januari akibat diredam oleh fenomena El Nino moderat yang kini masih eksis.

"Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari (DJF), sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis karena El Nino itu berawal bulan Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat, 5 Januari 2024.

Eddy menjelaskan fenomena hujan yang sekarang turun di berbagai wilayah Indonesia dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat.

Angin musim yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hongkong hingga Vietnam ke Indonesia dan menciptakan hujan.

Menurut dia Monsun Asia lebih dominan ketimbang El Nino moderat yang sekarang sedang berlangsung yang membuat hujan masih bisa turun terutama di daerah selatan Indonesia, seperti Pulau Sumatra bagian timur dan Pulau Jawa.

"Walaupun El Nino tidak kuat tetap ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia," kata Eddy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut dia menyarankan para petani untuk mempercepat masa tanam selagi hujan masih turun agar tanaman yang membutuhkan banyak air bisa berkembang dengan baik.

Selain itu, opsi lain adalah menanam tanaman tahan kering seperti palawija mengingat fenomena El Nino masih akan berlangsung sekitar empat sampai lima bulan ke depan.

"Meski ada irigasi, sumber air itu tetap berasal dari atas (hujan), kalau kering cepat-cepat menanam saja jangan sampai kehabisan air," kata Eddy.

Pilihan Editor: Layanan Digital Terpadu Bakal Hadir di Indonesia, Bernama GovTech

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

17 jam lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.


Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

20 jam lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.


Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

22 jam lalu

Tim SAR melakukan pencarian terhadap enam orang masyarakat yang terbawa arus banjir bandang di aliran Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin, 13 Mei 2023. BNPB mencatat 41 orang dinyatakan meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatera Barat pada Sabtu 11 Mei 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.


Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

1 hari lalu

Aurora australis yang dipotret Nana Mirdad di Selandia Baru, Sabtu, 11 Mei 2024 (Instagram/@nanamirdad_)
Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis, Berikut Proses Terciptanya

Aurora adalah tampilan cahaya alami yang berkilauan di langit. Bedakan Aurora Borealis dan Aurora Australis.


Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.


Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

1 hari lalu

Mitigasi Dampak El Nino, Mentan Lepas Brigade Alsintan Ke Merauke

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas satuan brigade alat dan mesin pertanian (brigade alsintan) menuju Kabupaten Merauke.


Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

2 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Peneliti BRIN Sebut Awan Lindungi Indonesia dari Gelombang Panas, Bagaimana Mekanismenya?

Indonesia relatif terlindungi dari heatwave mayoritas areanya adalah laut dan terdiri dari banyak pulau. Awan juga mengurangi dampak paparan surya.


Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

2 hari lalu

Warga melihat sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Hujan Lebat Picu Banjir Lahar Hujan di Sumbar, BMKG: Berpotensi Sepekan ke Depan

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi bakal terjadi hingga tanggal 22 Mei 2024 atau selama sepekan ke depan.


Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

2 hari lalu

Kondisi banjir di Aceh Selatan, Minggu, 12 Mei 2024. Sumber Foto: BPBD Aceh Selatan
Banjir dan Tanah Longsor Melanda Aceh Selatan, Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak

Banjir mengakibatkan rusaknya beberapa fasilitas umum serta tanah longsor menutupi badan jalan lintas nasional.


Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

2 hari lalu

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.