Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno: Alasan Publikasi Gunung Padang Dicabut, Kampus Global di IKN, Ultimatum dari Bank Tanah

image-gnews
Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini diawali dengan topik pencabutan publikasi karya ilmiah Gunung Padang dari jurnal Wiley Online Library. Artikel yang ditulis oleh pakar paleotsunami dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, itu dinyatakan dicabut (retracted) pada 18 Maret lalu. Penerbit dan pemimpin redaksi jurnal tersebut bersepakat bahwa artikel mengenai piramida tertua berjudul 'Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia' mengandung kekeliruan besar (major error).

Berita kedua mengenai arah kemitraan tiga kampus global dari Belanda dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN). Universitas Leiden-Delft-Erasmus (LDE) disebutkan akan menjadi mitra OIKN untuk beberapa hal, salah satunya pengembangan kota cerdas. Kedua pihak menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kemitraan pada 18 Maret 2024.

Artikel ketiga mengenai Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) yang menilai cara kerja Badan Bank Tanah terkesan mirip seperti pemerintah era kolonial Belanda di masa lalu. Dari bocoran surat yang diperoleh Tempo, Bank Tanah sempat mengultimatum warga di area IKN agar tidak beraktivitas lagi di lahan tertentu. Sumber Tempo menyebutkan bahwa surat peringatan itu menyasar 30 petani yang sudah bertahun-tahun menggarap lahan di sekitar ibu kota baru.

1. Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Jurnal online, Wiley Online Library, mengumumkan mencabut publikasi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, pada 18 Maret lalu. Artikel ilmiah yang ditulis pakar paleotsunami dari BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, dan timnya, menyatakan Gunung Padang adalah sebuah piramida buatan manusia berusia sekitar 20 ribu tahun.

Dalam penelitian yang terbit pada Oktober 2023, situs itu diklaim jauh lebih tua daripada Piramida Giza di Mesir yang berusia sekitar 4.000 tahun. Penerbitan artikel berjudul 'Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia' disusul kritik dari ahli dari beberapa bidang ilmu.

Dari investigasi Wiley Online Library, laporan ini Gunung Padang y itu disebut mengandung kekeliruan besar (major error) yang sebelumnya tidak teridentifikasi. Salah satunya menyangkut teknik penanggalan karbon yang digunakan kepada sampel tanah. Tim peneliti Gunung Padang diketahui tak setuju atas keputusan pencabutan karya ini.

2. OIKN Gandeng Kerjasama 3 Universitas Belanda di IKN, Berikut Respons Universitas Itu

Tiga kampus global dari Belanda menjalin kemitraan dengan Otorita IKN. Aliansi OIKN dengan  Universitas Leiden-Delft-Erasmus (LDE) akan menyangkut beberapa hal, mulai dari perencanaan perkotaan terintegrasi, pengembangan kota cerdas, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, sistem transportasi pintar, dan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun akademik mendatang, LDE Universities akan berusaha untuk mendirikan lab tesis di IKN. Dekan Universitas LDE, Wim Van den Doel, mengapresiasi kerja sama Indonesia dengan lembaga pendidikan mancanegara “Saat kita bergandengan tangan dengan Otorita IKN, kami mengakui peran penting Indonesia dalam mengatasi tantangan global yang mendesak,” kata dia.

3. Bank Tanah Ultimatum Warga di IKN, KPA: Praktik Ala Pemerintah Kolonial Belanda

Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) menyoroti ultimatum Badan Bank Tanah kepada warga yang bermukim di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur—area pembangunan IKN. Dari surat yang diperoleh Tempo, masyarakat lokal dilarang berkegiatan di lahan seluas 4.162 hektare yang berada masuk Hak Pengelolaaan (HPL) Badan Bank Tanah.

Sekretaris Jenderal KPA, Dewi Kartika, mengatakan surat dari Badan Bank Tanah itu semakin menguatkan fakta bahwa lahan IKN diobral bagi investor. Konsorsium menolak Bank Tanah yang terkesan mengadopsi azas domein verklaring atau negaraisasi tanah.

Pengartian tanah milik negara dipersempit menjadi tanah milik pemerintah. “Inilah praktik yang subur saat Pemerintah Kolonial Belanda mengakuisisi tanah-tanah masyarakat dan kekayaan alam kita,: katanya pada Rabu, 20 Maret 2024.

Pilihan Editor: Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

10 jam lalu

Peletakan batu pertama pembangunan kompleks Nahdlatul Wathan di Buluminung, Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu, 5 Mei 2024, oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani. Foto: Nahdlatul Wathan
Kilas Balik Nahdlatul Wathan Dukung Prabowo-Gibran, Pernah Gelar Deklarasi dengan 100 Ribu Santri

Nahdlatul Wathan (NW) baru-baru ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem Islam di IKN, diketahui organisasi tersebut memang sudah gamblang mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.


Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

10 jam lalu

Kondisi jalan nasional di Air Terjun Lembah Anai yang terban akibat diterjang banjir lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Minggu, 12 Mei 2024. (Antara/Fandi Yogari).
Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.


Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

13 jam lalu

Lindsey Graham. REUTERS/Pool
Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.


Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

22 jam lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Studi HAM Universitas di Banjarmasin: Proyek IKN Tak Koheren dan Gagal Uji Legitimasi

Tim peneliti di Pusat Studi HAM Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin mengkaji proses Ibu Kota Negara (IKN): sama saja dengan PSN lainnya.


Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

1 hari lalu

Duta Besar Jerman untuk Indonesia Ina Lepel saat mengunjungi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 13 Mei 2024.   TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.


Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

1 hari lalu

Peletakan batu pertama pembangunan kompleks Nahdlatul Wathan di Buluminung, Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu, 5 Mei 2024, oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani. Foto: Nahdlatul Wathan
Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?


Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

2 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Sandiaga Uno Kurasi UMKM untuk Isi Galeri di IKN saat HUT Kemerdekaan RI

Menteri parekraf Sandiaga Uno tengah menyiapkan UMKM yang akan mengisi acara HUT Kemerdekaan RI Agustus mendatang


Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Kantor Presiden baru ini diharapkan menjadi ikon Ibu Kota Nusantara, terutama dengan adanya burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Bukan Muhammadiyah atau NU, Ini Ormas Islam Pertama yang Bangun Kantor Pusat di IKN

Nahdlatul Wathan melakukan peletakan batu pertama pembangunan kantor pusat di IKN pada Minggu, 5 Mei 2024.


Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

2 hari lalu

Dua siswa membawa tempat berisi makan saat simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis 29 Februari 2024. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto meyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp15 ribu per porsi pada simulasi program makan siang gratis itu. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025


Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

3 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.