Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Marapi di Sumbar Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu Hampir 4.000 Meter

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Kamis 30 Mei 2024. FOTO/PVMBG
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Kamis 30 Mei 2024. FOTO/PVMBG
Iklan

TEMPO.CO, Padang - Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali erupsi pada Selasa, 11 Juni 2024, pukul 11:37 WIB. Tinggi kolom abu mencapai 3.891 meter dari atas puncak kawah verbeek.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 7.2 mm dan durasi ±  35 detik. Kolom abu condong teramati ke arah selatan dengan warna kelabu," kata Kepala Pemantau Pos Gunung Api Marapi Ahmad Rifandi.

Rifandi mengatakan Gunung Marapi sebelumnya pada 11 Juni sudah dua kali teramati mengalami erupsi dengan tinggi kolom 500 hingga 1.000 meter. Lalu ada satu kali hembusan dengan durasi 59 detik. "Kami juga mencatat ada satu kali vulkanik dalam, dua kali tektonik lokal dan satu kali tektonik jauh," katanya. 

Sampai saat ini Gunung Marapi Sumatra Barat masih berada dalam Status Level III atau Siaga, sehingga Rifandi meminta kewaspadaan tinggi dari masyarakat dan pihak terkait. 

"Kami meminta penduduk sekitar Gunung Marapi, termasuk pendaki, pengunjung, dan wisatawan, dilarang keras memasuki serta melakukan aktivitas dalam radius 4.5 km dari pusat erupsi, yakni Kawah Verbeek. Keberadaan di zona ini sangat berbahaya mengingat potensi letusan yang sewaktu-waktu dapat terjadi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, masyarakat yang tinggal di lembah, aliran, dan bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diimbau untuk selalu siaga terhadap kemungkinan terjadinya lahar, terutama saat musim hujan tiba. "Kewaspadaan ini penting guna menghindari risiko bencana yang dapat mengancam keselamatan jiwa dan harta benda," ucapnya.

Apabila terjadi hujan abu, masyarakat diharapkan memakai masker penutup hidung dan mulut guna mencegah gangguan saluran pernapasan atau ISPA. Selain itu, perlengkapan lain, seperti kacamata dan pelindung kulit, juga dianjurkan. Air bersih harus diamankan dan atap rumah yang tertutup abu tebal perlu segera dibersihkan agar tidak roboh akibat beban berlebih.

"Kami juga mengimbau agar suasana kondusif di masyarakat harus senantiasa dijaga. Seluruh pihak diingatkan untuk tidak menyebarkan berita bohong atau hoaks, serta tidak mudah terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah, demi keselamatan bersama dan ketertiban umum," pungkasnya.

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 95W, Hujan Ringan Mendominasi, Waspadai Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gunung Ibu Erupsi Dua Kali Malam Ini, Jarak Lontaran Lava Pijarnya 1,5 kilometer

5 hari lalu

Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Jumat, 20 September 2024 pukul 22:18 WIT semburkan lava pijar yang teramati di ketinggian 300 meter. ANTARA/HO-Pos Pengamatan Gunung Ibu
Gunung Ibu Erupsi Dua Kali Malam Ini, Jarak Lontaran Lava Pijarnya 1,5 kilometer

Gunung Ibu erupsi dua kali pada Senin malam, 30 September 2024 Jarak waktu kedua letusan hanya satu jam.


Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

8 hari lalu

Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin 13 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer dari puncak Gunung Ibu pada Rabu (13/5) pukul 09:12 WIT dengan intensitas tebal condong ke arah barat dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 5 menit 6 detik.  ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu erupsi pada Jumat malam sekitar pukul 20.10 WIT dengan ketinggian kolom abu hingga 700 meter.


Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

18 hari lalu

Gunung Semeru erupsi beruntun dengan letusan hingga setinggi 500 meter, Selasa 17 September 2024. ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Semeru Erupsi Beruntun, Tinggi Letusan Hingga 500 Meter

Gunung Semeru, Jawa Timur, mengalami erupsi delapan kali pada Selasa pagi. Tinggi letusan abu hingga mencapai 500 meter.


Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

19 hari lalu

Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin 13 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer dari puncak Gunung Ibu pada Rabu (13/5) pukul 09:12 WIT dengan intensitas tebal condong ke arah barat dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 5 menit 6 detik.  ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi dan Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter

Gunung Ibu, Senin, 16 September 2024, pukul 10.35 WIT kembali erupsi dan memuntahkan abu hingga ketinggian 700 meter.


Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

21 hari lalu

Awan panas guguran Gunung Merapi, Minggu 17 Agustus 2024, pukul 12.27 WIB. Dok. BPPTKG Yogyakarta
Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.


Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

23 hari lalu

Gunung Lewotobi Laki-Laki saat erupsi. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

Aktivitas Gunung Lewotobi masih berada pada level III atau siaga, karena tingkat erupsi masih sangat tinggi.


Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

25 hari lalu

Suasana desa yang terkena abu vulkanik dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Wolorona, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 9 Juli 2024. Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Selasa (9/7) pukul 11:33 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 900 meter di atas puncak (2.248 meter di atas permukaan laut) menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka terdampak hujan abu, sementara itu gunung tersebut juga masih menunjukkan peningkatan aktivitas dan berstatus Siaga level III. ANTARA FOTO/Mega Tokan
Rentetan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang Sampai Sebabkan Bandara Tutup 2 Bulan

Gunung Lewotobi Laki-laki masih berstatus Siaga (Level III) sejak erupsi pada Juni lalu.


Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

26 hari lalu

Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu, 16 Juni 2024, dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak. ANTARA/HO-PVMBG
Bandara Maumere NTT Tutup 2 Bulan, Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Bandara Frans Seda di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dua bulan tidak beroperasi karena Gunung Lewotobi erupsi.


Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

27 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 08.06 WIB. Foto: PVMBG
Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Larang Aktivitas Warga dalam Radius 3 Kilometer

Selama 24 jam pada Sabtu, Gunung Semeru mengalami 94 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-25 mm.


Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

31 hari lalu

Hembusan asap putih tipis dari Kawah Ratu dan Kawah Ecoma di Gunung Tangkuban Parahu pada 28 Februari 2024 pukul 05.31 WIB, (Dok.PVMBG)
Asap Putih Sempat Bikin Panik, Gunung Tangkuban Parahu Dipastikan Masih Status Normal

Masyarakat sekitar sempat mencemaskan kemunculan asap itu berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu.