Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno: Temuan Siswa SMAN Siluman di Tangerang, WhatsApp, Gempa Mentawai

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi PPDB bermasalah. ANTARA
Ilustrasi PPDB bermasalah. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTop 3 Tekno dimulai dari topik tentang Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten menemukan praktik 'siswa siluman' tak pupus meski pihaknya pernah mengumpulkan seluruh dinas pendidikan yang ada di provinsi itu. Pertemuan dilakukan sebelum PPDB tahun ini (tahun ajaran 2024/2025), mengingatkan pentingnya proses yang berintegritas. 

Berita populer selanjutnya tentang WhatsApp saat ini menjadi aplikasi populer yang banyak digunakan orang untuk bertukar pesan. Setiap hari WhatsApp menjadi aplikasi paling sering dibuka untuk mengirim pesan kepada teman, keluarga, dan kolega. 

Selain itu, gempa tektonik berkekuatan magnitudo M5,0 mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa, 23 Juli 2024, pukul 10.10.12 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

1. Temukan Lagi 114 Siswa Siluman SMAN di Tangerang, Ombudsman: Alasan Sekolah Karena ...

Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Banten menemukan praktik 'siswa siluman' tak pupus meski pihaknya pernah mengumpulkan seluruh dinas pendidikan yang ada di provinsi itu. Pertemuan dilakukan sebelum PPDB tahun ini (tahun ajaran 2024/2025), mengingatkan pentingnya proses yang berintegritas. 

Nyatanya, praktik masih dapat ditemukan dalam inspeksi mendadak ke sebuah SMAN di Kabupaten Tangerang. Wilayah kabupaten ini, bersama Kota Tangerang Selatan, menyumbang jumlah siswa siluman terbesar hasil PPDB 2023/2024 tingkat SMA di Banten.

Dalam temuan terbaru, satu sekolah yang didatangi itu diketahui menampung 114 peserta didik baru tanpa melalui jalur-jalur yang ada dalam PPPDB yang baru berlalu. "Alasan pihak sekolah karena kebutuhan masyarakat dan di wilayah perbatasan," kata Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Banten, Fadli Afriadi. 

Ombudsman terus menginput secara manual data pasca-pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dari 160 SMAN se-Banten hingga 31 Agustus 2024 nanti. Seperti diketahui sekolah masih mencatatkan data pokok pendidikan (dapodik) ke pangkalan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Teknologi dan Riset, dan Ombudsman mencocokkannya dengan data kuota penerimaan peserta didik baru yang pernah diumumkan setiap sekolah.

2. Ini Penyebab Pesan WhatsApp Hilang dan Cara Memulihkannya

WhatsApp saat ini menjadi aplikasi populer yang banyak digunakan orang untuk bertukar pesan. Setiap hari WhatsApp menjadi aplikasi paling sering dibuka untuk mengirim pesan kepada teman, keluarga, dan kolega. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, tak dipungkiri ada beberapa kekurangan dari aplikasi yang dikelola oleh Meta ini. Salah satunya pesan atau obrolan yang tiba-tiba hilang. Pernahkah memeriksa WhatsApp Anda dan menemukan seluruh pesan serta percakapan tiba-tiba hilang begitu saja? Kenapa bisa begitu? 

Jawabannya bisa jadi karena Anda tidak mencadangkan WhatsApp lewat sambungan email atau penyimpanan dalam ponsel Anda. Hal tersebut juga memungkinkan riwayat data yang terkirim ikut menghilang. Selain itu, faktor dari fitur-fitur terbaru WhatsApp juga dapat membuat pesan dan obrolan Anda dengan orang lain akan menghilang.

Saat ini ada fitur baru berupa opsi untuk menghapus pesan untuk semua orang. Saat ini pengguna dapat mengirim pesan sehingga penerima hanya dapat melihatnya satu kali. Fitur-fitur ini tiba-tiba menghapus obrolan, dan tidak dapat dilihat oleh pengguna hingga pencadangan dilakukan.

3. Mentawai Diguncang Gempa Tektonik M5,0, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan magnitudo M5,0 mengguncang wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa, 23 Juli 2024, pukul 10.10.12 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa terletak pada koordinat 1,72 derajat Lintang Selatan; 99,54 derajat Bujur Timur. Lokasi persisnya berada di laut pada jarak 32 kilometer arah Barat Laut Kepulauan Mentawai di kedalaman 18 kilometer.

"Hingga pukul 10.50 WIB BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip dari keterangan yang dibagikannya, Selasa, 23 Juli 2024.

Daryono menyatakan, gempa Mentawai kali ini berjenis dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. Mekanisme sumber gempa menunjukkan gempa itu memiliki pergerakan naik atau thrust fault. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," ujarnya.

Pilihan Editor: Suhu Bumi Terus Meningkat dalam Satu Abad, Ini Tandanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

4 jam lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5,6 di lepas pantau Morotai pada Kamis, 19 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M5,6 di Morotai Rusak Puluhan Rumah, Warga Dua Kecamatan Sempat Panik

Gempa M5,6 di Pulau Morotai pada Kamis, 19 September 2024, membuat 25 unit rumah warga lokal rusak berat.


Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

12 jam lalu

BMKG mencatat gempa berkekuatan M5,6 di lepas pantau Morotai pada Kamis, 19 September 2024 (Dok. BMKG)
Gempa M5,6 Kejutkan Warga Pantai Morotai, BMKG Sebut Akibat Pergerakan Lempeng Laut Pasifik

BMKG mendeteksi gempa berkekuatan M5,6 pada Kamis siang, 19 September 2024. Sempat ada satu lindu susulan, namun dipastikan nihil tsunami.


Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

12 jam lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

Menurut BNPB, korban gempa Bandung membutuhkan bantuan seperti pakaian bayi, selimut, makanan pengganti ASI dan siap saji, tenda, matras, air mineral.


Kerugian Gempa Bandung dan Sekitarnya Mencapai Rp385 Miliar, 21 Ribu Orang Terdampak

15 jam lalu

Warga melihat bangunan yang roboh akibat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Menurut data sementara BPBD Provinsi Jawa Barat,  gempa berkekuatan 5.0 Magnitudo tersebut mengakibatkan 8 unit rumah, 2 fasilitas kesehatan, 1 sarana pendidikan, dan 1 tempat ibadah mengalami kerusakan. TEMPO/Prima mulia
Kerugian Gempa Bandung dan Sekitarnya Mencapai Rp385 Miliar, 21 Ribu Orang Terdampak

BPBD Jawa Barat menyebut total masyarakat terdampak gempa di Bandung, Bandung Barat, Purwakarta, dan Bogor mencapai 21.709 jiwa.


BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

19 jam lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
BPBD Jawa Barat Catat 2.000 Rumah Warga Rusak dan 700 Warga Mengungsi Akibat Gempa Bandung

Kabupaten Bandung mengalami dampak kerusakan terbanyak dari gempa bumi M4,9 tersebut.


Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

21 jam lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.


Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Jangan Kembali ke Rumah Dulu, Ada 26 Gempa Susulan

21 jam lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
Tinjau Lokasi Terdampak Gempa, Bey: Jangan Kembali ke Rumah Dulu, Ada 26 Gempa Susulan

Gempa mengakibatkan ratusan rumah dan puluhan bangunan rusak yang tersebar di Kabupaten Bandung, Garut, dan Kabupaten Bandung Barat.


Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

21 jam lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi


Gempa Bandung: Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Whoosh Kembali Beroperasi

22 jam lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. BPBD Jawa Barat mencatat hingga Rabu siang, 18 September 2024, pukul 14.00 WIB, korban luka-luka akibat gempa M4,9 di Kabupaten Bandung mencapai 81 orang. TEMPO/Prima Mulia
Gempa Bandung: Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana, Whoosh Kembali Beroperasi

Pemerintah Kabupaten Bandung dan Garut menetapkan status tanggap darurat bencana akibat gempa M 5.0, Rabu, sementara Whoosh bisa beroperasi lagi.


Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

22 jam lalu

Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.