Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Empat Harimau Sumatera Bayangi Peringatan Global Tiger Day 2024

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Jejak Harimau menilai kematian tragis Harimau Sumatera membayangi peringatan Global Tiger Day 2024 yang diperingati tiap 29 Juli. Jejak Harimau mencatat ada 84 konflik Harimau Sumatera dengan masyarakat dengan 4 kasus kematian yang terjadi dalam rentang waktu 2019 hingga 2024.

"Masih segar dalam ingatan, seekor Harimau Sumatera ditemukan mati terlilit sling jerat babi di area perkebunan warga di Jorong Tikalak, Nagari Tanjung,Beringin Selatan, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Selasa 16 Mei 2023," kata pendiri Yayasan Jejak Harimau Sumatera Andri Mardiansyah dalam keterangan tertulisnya, Senin, 29 Juli 2024

Andri mengatakan, sepanjang 2019 hingga 2024 ada 4 konflik Harimau Sumatera yang berujung kepada kematian. Ada 2 kasus penyebab kematianya karena terjerat perangkap babi. "Kematian yang berulang kembali menjadi cerminan dari ancaman serius keberlangsungan hidup satwa yang menjadi salah satu puncak rantai makanan itu," ucapnya.

Harimau Sumatera, yang memiliki nama latin Panthera Tigris Sondaica, terikat dengan tradisi dan punya mitologi kuat di tengah masyarakat. Namun, kata Andri, hal itu belum mampu menjadi benteng untuk melindunginya dari ancaman perburuan dan semacamnya.

"Jika disebut harimau ini sudah menjadi salah satu bagian integral dari identitas budaya yang mencerminkan kekayaan tradisi dan nilai-nilai kearifan lokal, seharusnya kejadian serupa tidak terulang lagi. Dijaga betul agar tidak punah," tambah Andri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Andri, adanya dua pemaknaan terhadap Harimau Sumatera, yakni sebagai sosok yang disakralkan bahkan dianggap memiliki nilai atau dimensi spiritual dan sosok yang mengancam keselamatan, menjadi tantangan besar dalam konservasi harimau saat ini. 

Dengan tantangan itu, kata Andri, konservasi harimau tidak bisa hanya mengandalkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Butuh sinergi yang kuat seluruh masyarakat. "Pergerakan penyadartahuan, edukasi dan sebagainya harus lebih masif lagi. Tidak stop di acara seremonial saja," ujar Andri.

Peringatan Global Tiger Day alias Hari Harimau Sedunia pada 29 Juli harus dijadikan momentum refleksi soal pelestarian satwa liar ini secara keberlanjutan. "Ancaman nyata yang dihadapi Harimau Sumatera, termasuk perburuan liar, deforestasi, alih fungsi lahan dan apapun itu namanya yang dapat berujung pada hilangnya habitat alami, menjadi pekerjaan rumah besar kita bersama," ujar Andri.

Pilihan Editor: Badan Geologi Peringatkan Warga Waspadai Debu Vulkanik Gunung Lewotobi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerat Babi Akhiri Hidup Harimau Sumatera di Sungai Pua Sumbar

4 Agustus 2024

Petugas BKSDA Sumbar sedang mengevakuasi harimau sumatera yang mati terjerat, Kamis, 25 Juli 2024. Antara/Yusrizal.
Jerat Babi Akhiri Hidup Harimau Sumatera di Sungai Pua Sumbar

Harimau sumatera itu tergeletak dengan seutas kawat gas sepeda motor yang digunakan warga untuk menjerat babi hutan.


BKSDA Sumbar Catat Peningkatan Konflik Harimau Sumatera dalam 3 Tahun Terakhir

29 Juli 2024

Petugas BKSDA Sumbar sedang mengevakuasi harimau sumatera yang mati terjerat, Kamis 25 Juli 2024. ANTARA/Yusrizal.
BKSDA Sumbar Catat Peningkatan Konflik Harimau Sumatera dalam 3 Tahun Terakhir

Salah satu faktor seringnya terjadi konflik harimau sumatera akibat berkurangnya pakannya.


Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

26 Juli 2024

Petugas BKSDA Sumbar sedang mengevakuasi harimau Sumatra yang mati terjerat, Kamis 15 Juli 2024. ANTARA/Yusrizal
Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

Seekor harimau yang satu kakinya buntung ditemukan mati dengan leher terjerat di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Agam, Sumatera Barat.


Harimau Terekam CCTV Masjid di Lubuk Selasih Sumbar, BKSDA Usir dengan Bunyi Meriam

31 Mei 2024

Tangkapan layar dari rekaman CCTV yang dikirim ke salah satu akun sosial media daring di mana terlihat seekor harimau sumatera tengah berjalan di halaman Masjid Alisma Alius, Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar. ANTARA
Harimau Terekam CCTV Masjid di Lubuk Selasih Sumbar, BKSDA Usir dengan Bunyi Meriam

Seeker Harimau Sumatera terekam CCTV di kawasan Lubuk Selasih, Sumatera Barat. Diduga muncul karena habitatnya terganggu.


Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

11 Mei 2024

Seekor Harimau Sumatra ditangkap karena dituding menyerang warga yang beraktivitas di sekitar TNGL, habitatnya. Foto: Istimewa
Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

Menurut polisi, warga Pelalawan itu diduga diterkam Harimau Sumatera saat bekerja di Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

30 Maret 2024

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

25 Maret 2024

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) beraktivitas di kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juni 2020. Kredit: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

25 Maret 2024

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.


Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

25 Maret 2024

Gambar kemunculan harimau sumatera di jalan lintas barat Tanggamus-Krui Pesisir Barat. ANTARA/Dokumentasi pribadi
Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.


Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

23 Maret 2024

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.