Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keunggulan Thorium, Bahan Bakar Pembangkit Nuklir yang Diklaim Lebih Hijau Dibanding Uranium

image-gnews
Desain pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT) atau TMSR500 yang dibuat oleh Thorcon. Kredit: Istimewa
Desain pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT) atau TMSR500 yang dibuat oleh Thorcon. Kredit: Istimewa
Iklan

Sebuah pabrik nuklir bernama Shippingport Atomic Power Station, negara bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, sempat digunakan sebagai reaktor uji coba untuk bahan bakar thorium pada 1977. Inti reaktor yang diisi dengan pelet thorium dioksida dan uranium-233 oksida beroperasi selama hampir 30 ribu jam, selama lima tahun. Reaktor itu menghasilkan sekitar 2,1 miliar kilowatt jam (kWh) listrik, sebelum dinonaktifkan pada tahun 1982.

Direktur Keuangan Transmutex, Jean-Christophe de Mestral, menyebut inti reaktor thorium mengandung fisi 1,4 persen lebih banyak dibanding ketika memakai bahan bakar konvensional. Catatan itu membuktikan bahwa pembiakan thorium pada saat itu bisa menghasilkan bahan bakar baru.

Sayangnya, laporan keberhasilan thorium di Shippingport Atomic selesai disusun pada Maret 1986, satu bulan sebelum peristiwa Chernobyl, kecelakaan nuklir terbesar di dunia. Insiden di area pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di dekat Kota Pripyat, Ukraina, itu membuat citra reaktor nuklir menjadi buruk.

Laporan soal pembangkit nuklir bertenaga thorium terkubur dalam. Namun, minat pengembangan PLTN berbasis muncul setelah beberapa waktu. Apalagi saat ini biaya uranium semakin tidak stabil dan menghambat proses produksi di reaktor.

Pilihan Editor: Kirim Sampah Plastik Terbanyak ke Laut, KKP: Indonesia Turun dari Peringkat 2 ke 5 Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

17 hari lalu

Masoud Pezeshkian. Majid Asgaripour/WANA
Presiden Iran Sebut Negaranya Butuh Investasi Asing Lebih dari US$100 Miliar

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pada Sabtu bahwa negaranya memerlukan investasi asing sebesar US$100 miliar


Reaktor Nuklir Jepang Gagal Lewati Tinjauan Keselamatan, Pertama Sejak Tragedi Fuskushima

21 hari lalu

Sejumlah demonstran anti nuklir berkumpul di depan Kyushu Electric Power Co, menetang diaktifkannya reaktor nomor 1 di pembangkit listrik tenaga nuklir Sendai. Saat ini Jepang telah menerbitkan regulasi baru keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir, setelah salah satu reaktor nuklir bocor saat gempa bumi yang terjadi di Fukushima. Kagoshima, Jepang, 11 Agustus 2015. Getty Images
Reaktor Nuklir Jepang Gagal Lewati Tinjauan Keselamatan, Pertama Sejak Tragedi Fuskushima

Sebuah reaktor nuklir di Prefektur Fukui, Jepang tengah, gagal melewati tinjauan keselamatan untuk memulai kembali operasinya


PLTS Disebut Lebih Demokratis Dibanding PLTN, IESR: Lokasi untuk Pembangkit Nuklir Terbatas

22 hari lalu

Pekerja melakukan perawatan panel surya di gedung Plaza Mandiri, Jakarta,, Jumat 9 Agustus 2024. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan realisasi investasi di sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sepanjang semester I 2024 telah mencapai US$565 juta atau setara 45,86% dari target. Sejumlah jenis EBT seperti energi surya, panas bumi, air, hingga bioenergi termasuk biogas dan biomassa menjadi penopang raihan investasi selama semester pertama tahun ini. TEMPO/Tony Hartawan
PLTS Disebut Lebih Demokratis Dibanding PLTN, IESR: Lokasi untuk Pembangkit Nuklir Terbatas

Pengembangan PLTS dianggap lebih menjangkau semua lokasi dan kalangan masyarakat, berbeda dengan PLTN yang lebih khusus dan terbatas.


Soal Pembangunan PLTN, Greenpeace Ingatkan Risiko, Kesiapan SDM dan Teknologinya

26 hari lalu

Video mapping bertuliskan 'Peace Now' disorotkan ke salah satu gedung di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat, 3 November 2023. Aksi yang digelar oleh Greenpeace Indonesia menampilkan video mapping sebagai bentuk solidaritas dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam menghadapi konflik dengan Israel. Pesan itu berisi ajakan perdamaian serta mendesak genosida yang terjadi di Jalur Gaza. Konflik Israel dan Hamas yang meletus sejak 7 Oktober 2023 telah memasuki hari ke-28 pada Jumat (3/11). Menurut Aljazeera, lebih dari 9.000 orang meninggal dunia di Jalur Gaza akibat serangan Israel. Sementara, 3.760 orang korban di antaranya adalah anak-anak dan 2.326 orang perempuan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Soal Pembangunan PLTN, Greenpeace Ingatkan Risiko, Kesiapan SDM dan Teknologinya

Greenpeace mengingatkan pemerintah soal risiko yang bisa timbul, kesiapan sumber daya manusia dan teknologinya dalam pembangunan PLTN.


BRIN Manfaatkan Teknologi Nuklir untuk Penelitian Cagar Budaya

28 hari lalu

Situasi lantai 19 Gedung BJ Habibie yang menjadi kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Terungkap tender proyek renovasi lantai 19-22 di gedung itu yang senilai  lebih dari Rp 22 miliar. (TEMPO/Maria Fransisca Lahur)
BRIN Manfaatkan Teknologi Nuklir untuk Penelitian Cagar Budaya

BRIN bersama 19 negara Asia Pasifik dan Timur Tengah menggunakan teknologi nuklir untuk karakterisasi, konsolidasi, dan preservasi warisan budaya


Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

30 hari lalu

International Atomic Energy Agency (IAEA) menunjuk BRIN menjadi Designated Team Member untuk pemanfatan nuklir dalam mengawetkan benda-benda warisan budaya, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi.
Tiga Teknologi Nuklir BRIN untuk Pengawetan Benda Arkeologi

Teknologi itu dikembangkan BRIN dan tercipta dari hasil riset proses pengkajian nuklir di berbagai keilmuan.


IAEA Tunjuk BRIN Pimpin Pengembangan Nuklir untuk Pengawetan Benda Arkeologi

30 hari lalu

Technical Expert di International Atomic Energy Agency (IAEA) Bum Soo Han (tengah) saat ditemui awak media di kantor BRIN, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
IAEA Tunjuk BRIN Pimpin Pengembangan Nuklir untuk Pengawetan Benda Arkeologi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bakal memandu 19 negara anggota IAEA di Asia Pasifik sebagai Designated Team Member (DTM).


BRIN Beri Solusi Gunakan Teknologi Nuklir untuk Atasi Polusi Udara

35 hari lalu

Acara Nuclear Talk Series, bertema
BRIN Beri Solusi Gunakan Teknologi Nuklir untuk Atasi Polusi Udara

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan solusi atasi polusi udara dengan menggunakan teknologi nuklir. Begini penjelasannya