TEMPO.CO, Ternate - Basarnas Kota Ternate mencatat penambahan data korban tewas akibat banjir bandang menjadi 16 orang dari sebelumnya 14 orang. Bencana setelah hujan intensitas tinggi beberapa hari terakhir tersebut terjadi tepatnya di Kelurahan Rua pada Minggu pagi lalu.
Kepala Basarnas Kota Ternate, Fathur Rahman, merinci korban tewas itu terdiri laki dan perempuan. Mereka termasuk anak-anak usia 10 tahun atau kurang dari itu sebanyak lima orang, lima orang berusia 14-23 tahun, selebihnya berusia lebih dari 41 tahun. Seluruhnya disebutkan telah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Selain itu ada sebanyak sembilan orang lain yang terdata sebagai korban luka-luka dan tiga warga yang masih dinyatakan hilang. "Banjir juga menyebabkan 25 rumah dan 1 masjid rusak berat. Hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung," katanya, Senin 26 Agustus 2024.
Sementara itu, Koordinator Posko Tanggap Darurat, Rizal Marsaoly, mengungkap sedikitnya 60 keluarga telah dievakuasi dari lokasi bencana banjir bandang di Kelurahan Rua. Mereka, kata Rizal, merupakan warga yang terdampak langsung bencana banjir bandang pada Minggu pagi lalu.
Sejumlah alat berat menyingkirkan material lumpur saat mencarian korban saat mencarian korban banjir bandang di Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin 26 Agustus 2024. Pada hari kedua pascabanjir bandang di kelurahan Rua tersebut sebanyak 450 Tim SAR gabungan diterjunkan ke lokasi untuk mencari 3 korban yang masih tertimbun material lumpur banjir bandang menggunakan ekskavator. ANTARA FOTO/Andri Saputra
“Ada 60 kepala keluarga yang terdampak. Sebanyak tujuh kepala keluarga dievakuasi ke posko induk yang berada di Kelurahan Kastela, sisanya 53 kepala keluarga mengungsi ke kerabat mereka,” kata Rizal.
Menurut Rizal, dari laporan yang diterima, saat ini ada dua lokasi yang disediakan untuk lokasi pengusian yaitu gedung SMK Negeri 4 Kota Ternate dan bangunan sekolah dasar yang berada di Kelurahan Kastela, Kecamatan Pulau Ternate. Dua lokasi ini disediakan untuk mengantisipasi warga yang akan mengungsi.
Pilihan Editor: Kata UI Setelah Wisudawan Kesal Seruan Indonesia Darurat Tak Disorot Kamera