TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair), Kurnia Dwi Artanti, mengatakan pola dan gejala penyebaran cacar monyet atau monkeypox (Mpox) mirip dengan cacar biasa. Namun, gejala Mpox lebih khas, yaitu didahului demam tinggi, pola ruam kulit yang khas, serta pembengkakan kalenjar getah bening.
“Ruam yang muncul umumnya melalui wajah lalu menyebar ke seluruh tubuh,” kata Kurnia melalui keterangan tertulis, Senin, 26 Agustus 2024.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belakangan melaporkan bahwa Mpox sudah menjangkit 88 pasien di Indonesia pada pertengahan Agustus 2024. Kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyematkan status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) untuk kasus cacar monyet, mengingat penyebarannya semakin meluas. Lembaga ini juga merekomendasikan pemberian vaksin prioritas pada garda kesehatan, seperti pada petugas laboratorium, tenaga kesehatan di rumah sakit, serta populasi yang berisiko tertular.
Menurut Kurnia, Mpox yang terdeteksi di Indonesia termasuk dalam Varian IIb. Varian ini menyebar lewat kontak cairan tubuh secara langsung maupun lesi atau luka terbuka.
Terdapat dua Clade Mpox virus, salah satunya Clade I yang berasal dari Afrika Tengah (Congo Basin). Virus ini memiliki sub-clade 1a dengan tingkat risiko atau case fatality rate (CFR) lebih tinggi daripada clade lain. Penularannya melalui beberapa mode transmisi berbeda dengan subclade 1b yang menyebar lewat kontak seksual dengan CFR 11 persen.
Baca juga:
Berbeda dengan Clade I, ada juga varian Clade II dari di Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb. Jenis yang ini memiliki CFR 3,6 persen. Kasus Mpox yang menyangkut Clade II banyak ditemukan pada 2022, mayoritasnya berasal dari kontak seksual.
Kurnia menganjurkan pemeriksaan spesifik untuk memastikan infeksi Mpox. Sebab, virus ini bersifat self-limited atau dapat sembuh dengan sendirinya jika sistem imun tubuh baik.
Untuk menghadapi wabah cacar monyet, salah satu strategi efektif yang bisa diterapkan adalah peningkatan kesadaran dirim serta isolasi bagi individu yang terinfeksi. “Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas di tempat umum, serta menggunakan masker dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif,” tutur dia.
Pilihan Editor: Korban Tewas Banjir Bandang Ternate Bertambah Jadi 16 Orang, 60 Keluarga Dievakuasi