Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

Editor

Laili Ira

image-gnews
Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGempa bumi menjadi salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal itu disebabkan karena posisi Indonesia yang terletak di wilayah pertemuan atau tumbukan tiga lempeng aktif dan besar berukuran benua yang secara terus-menerus bergerak, yaitu Hindia-Australia, Pasifik, dan Eurasia. 

Lantas, Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi?

Melansir laman Indonesia Tsunami Early Warning System (Ina-TEWS) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Adapun lempeng tektonik merupakan segmen keras kerak bumi yang mengapung di lapisan astenosfer yang cair dan panas. 

Lempeng tektonik itu bebas bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain. Wilayah-wilayah yang terletak di atas perbatasan lempeng-lempeng tektonik tersebut merupakan lokasi yang mempunyai kondisi tektonik aktif yang dapat menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan dataran tinggi. 

Apabila dua lempeng bertemu pada suatu sesar, maka keduanya dapat bergerak saling menjauhi, mendekat, atau saling bergeser. Pada umumnya, gerakan berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia, yaitu sekitar 0-15 cm per tahun. 

Namun, terkadang gerakan lempeng itu berhenti dan saling mengunci, sehingga terjadi penumpukan energi yang berlangsung terus-menerus. Pada akhirnya, batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan getaran dan berujung pada pelepasan energi secara tiba-tiba yang dikenal sebagai gempa bumi. 

Jenis Gempa Bumi

Mengutip laman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat, jenis gempa bumi dibedakan menjadi tiga, yaitu berdasarkan penyebabnya, berdasarkan kedalamannya, dan berdasarkan getarannya. Berikut rinciannya: 

Berdasarkan Penyebab

-   Gempa bumi tektonik: disebabkan oleh adanya pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara tiba-tiba, seperti layaknya gelang karet yang ditarik dan dilepaskan mendadak. Gempa bumi tektonik umumnya memiliki getaran yang kuat dan mampu menjalar ke seluruh bagian bumi, sehingga banyak menimbulkan kerusakan.

-   Gempa bumi tumbukan: diakibatkan tumbukan asteroid atau meteor yang jatuh ke bumi. Jenis gempa bumi tersebut sangat jarang terjadi.

-   Gempa bumi runtuhan: biasanya terjadi pada daerah kapur atau kawasan pertambangan. Gempa bumi runtuhan bersifat lokal dan jarang terjadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-   Gempa bumi buatan: gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti nuklir atau ledakan bom.

-   Gempa bumi vulkanik: disebabkan oleh aktivitas magma pada gunung api. Jika keaktifan gunung api tinggi, maka akan mengakibatkan timbulnya ledakan yang memicu terjadinya gempa bumi. 

Berdasarkan Kedalaman

-   Gempa bumi dalam: gempa yang hiposentrumnya terletak lebih dari 300 kilometer di dalam kerak bumi. Gempa bumi dalam umumnya tidak terlalu berbahaya.

-   Gempa bumi menengah: gempa yang hiposentrumnya berada di antara 60 kilometer hingga 300 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah biasanya dapat dirasakan dan menyebabkan kerusakan ringan.

-   Gempa bumi dangkal: gempa yang hiposentrumnya kurang dari 60 kilometer di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dangkal umumnya dapat menimbulkan kerusakan hebat. 

Berdasarkan Getaran/Gelombang

-   Gelombang primer (longitudinal): getaran yang merambat dengan kecepatan 7-14 kilometer per detik.

-   Gelombang sekunder (transversal): getaran yang merambat seperti gelombang primer dengan kecepatan sekitar 4-7 kilometer per detik. 

Pilihan Editor: Hal yang Perlu Dilakukan Jika Terjadi Gempa Megathrust

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

7 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Guncang Sarmi Papua dengan Skala IV-V MMI

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif


Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

7 jam lalu

Gempa berlokasi di laut pada jarak 33 kilometer barat daya Kabupaten Bayah, Banten, pada kedalaman 22 kilometer. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,2 di Laut Guncang Banten dan Jawa Barat

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif dasar laut.


Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

5 hari lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dan sekitarnya pada hari Kamis, 12 September 2024 pukul 10.25.13 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust).


Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

5 hari lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust


Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

5 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

Berikut 10 tips atau sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa megathrust. Pahami potensi risiko dan persiapkan diri dengan baik


Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

7 hari lalu

Gempa mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB. (BMKG)
Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

Gempa terbaru mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB.


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

13 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.


Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

14 hari lalu

Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)
Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

Simulasi gempa maksimal dari Segmen Megathrust Jawa Barat menghasilkan prediksi tsunami sampai 20 meter di pesisir. Bangunan roboh bisa sampai Jakarta


3 Cara Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust, Siapkan Tas Siaga Bencana

14 hari lalu

Segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017. Kredit: Istimewa
3 Cara Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust, Siapkan Tas Siaga Bencana

BMKG mengatakan akan ada potensi gempa megathrust yang menyebabkan tsunami. Berikut ini beberapa kiat dalam menghadapi ancaman gempa megathrust.


Sebagian Bogor Digoyang Gempa Lemah dari Sesar Lokal

15 hari lalu

Peta gempa BMKG. Cuplikan Inatews.bmkg.go.id
Sebagian Bogor Digoyang Gempa Lemah dari Sesar Lokal

Gempa tektonik menggoyang daerah Bogor pada Ahad, 1 September 2024. BMKG mencatat gempa bumi bermagnitudo 2,7 itu akibat aktivitas sesar lokal.