Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arkeolog Temukan Bekas Segel Diduga Bukti Awal Nabi Zulkifli

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Arkeolog menemukan bekas segel diduga bukti awal Nabi Zulkifli (Isaiah atau Yesaya) berusia 2.700 tahun. Kredit: Ouria Tadmor/copyright Eilat Mazar
Arkeolog menemukan bekas segel diduga bukti awal Nabi Zulkifli (Isaiah atau Yesaya) berusia 2.700 tahun. Kredit: Ouria Tadmor/copyright Eilat Mazar
Iklan

TEMPO.CO, Yerusalem - Sekitar 2.700 tahun yang lalu, seseorang menekan sebuah segel yang menyebutkan nama Nabi Isaiah atau Yesaya (Nabi Zulkifli menurut Islam) pada sepotong tanah liat yang lembut, yang mengeras seiring berjalannya waktu, kata para arkeolog yang menemukan bekas segel itu di Yerusalem, sebagaimana dikutip Live Science, Kamis 22 Februari 2018.

Baca: Arkeolog: Banyak Situs Bawah Laut di Indonesia Belum Terungkap

Jika segel itu untuk Nabi Isaiah, maka itu akan menjadi bukti arkeologis pertama dari Nabi Bani Israil itu, yang memiliki sebuah buku dalam Alkitab Ibrani yang dinamai menurut namanya.

Isaiah, menurut Alkitab Ibrani, mendorong Hizkia, raja Yehuda, untuk berperang melawan tentara Asyur yang mengepung Yerusalem pada tahun 701 SM. Yesaya menasihati Hizkia untuk mengabaikan Asyur yang menawarkan untuk menyerah, dan mengatakan bahwa Tuhan akan mencegah Yerusalem ditangkap.

Menurut Alkitab Ibrani, "malaikat penguasa" menghancurkan tentara Asyur, sementara catatan Asyur kuno mengklaim bahwa tentara pergi setelah Hizkia setuju untuk memberikan penghormatan yang besar.

Arkeolog menemukan bekas segel itu saat penggalian pada tahun 2009 di Ophel, sebuah wilayah di Yerusalem Timur yang terletak di antara situs arkeologi "Kota Daud" dan Bukit Kuil (sebuah situs yang juga dikenal sebagai al-aram al-Šarf).

Mereka menemukan bekas segel Raja Hizkia sekitar 10 kaki (3 meter) dari bekas segel Isaiah, kata para arkeolog, yang dipimpin oleh Eilat Mazar, seorang profesor arkeologi di Hebrew University of Jerusalem's Institute of Archaeology.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun nama Isaiah dapat dilihat dari bekas segel, arkeolog tidak tahu apakah itu mengacu pada Nabi Zulkifli (Isaiah) atau orang lain dengan nama itu yang hidup 2.700 tahun yang lalu.

"Kami tampaknya telah menemukan bekas segel, yang mungkin berasal dari Nabi Isaiah, dalam penggalian arkeologi ilmiah," kata Mazar dalam sebuah pernyataan.

Baca: Arkeolog Temukan Harta Karun di Dasar Sungai di Cina

Jika bekas segel itu bisa dikenali dengan Nabi Isaiah, itu "akan menjadi referensi arkeologi dan referensi ekstra-alkitabiah paling awal yang pernah ditemukan tentang Nabi Isaiah," kata Robert Cargill, seorang arkeolog dan profesor studi klasik dan agama di Universitas Iowa, yang juga editor Biblical Archaeology Review, yang akan mempublikasikan penelitian ini.

LIVE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

31 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

32 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

33 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

35 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

36 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

53 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi