Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Terbang, Helikopter SB-1 Defiant Tembus Kecepatan 200 Knot

Reporter

image-gnews
Helikopter SB 1 Defiant. wikipedia
Helikopter SB 1 Defiant. wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - SB-1 Defiant, satu di antara kandidat pengganti Helikopter Black Hawk dan Apache Amerika Serikat mencapai rekor kecepatan terbang 205 knot atau 238 mil per jam. Helikopter jenis baru produksi Sikorsky-Boeing ini menggunakan konfigurasi baling-baling yang tidak biasa untuk bisa membawa personel ke medan perang jauh lebih cepat daripada yang bisa dilakukan generasi helikopter transport tempur saat ini.

Uji terbang yang membukukan kecepatan itu dijalani SB-1 Defiant di Pusat Uji Pengembangan Penerbangan Sikorsky di West Palm Beach, Florida, Amerika Serikat, pada 9 Juni 2020. Dalam uji itu pilot dari Sikorsky Bill Fell dan pilot uji dari Boeing Ed Henderscheid memaksa SB-1 hingga 205 knot.

Kecepatan itu melampaui kemampuan helikopter UH-60 Black Hawk, helikopter transport tempur kelas medium yang saat ini digunakan militer Amerika Serikat. Dengan desain daya angkut setara—empat awak dan hingga 12 penumpang--kecepatan terbang maksimal Black Hawk disebut tak pernah melebihi 194 knot.

“Kami memahami kalau kecepatan dan kemampuan manuver di ketinggian rendah sangat penting terhadap kemampuan bertahan secara keseluruhan dalam sebuah lingkungan future vertical lift,” kata Jay Macklin, direktur pengembangan bisnis future vertical lift di Sikorsky kepada wartawan pada 16 Juni 2020.

Defiant adalah satu dari dua kandidat akhir yang berkompetisi dalam program Future Long Range Assault Aircraft (FLRAA) milik militer Amerika Serikat. Kandidat lainnya adalah sebuah tiltrotor Bell V-280 Valor. Nantinya FLRAA akan menentukan satu plaform pesawat ukuran medium terpilih yang akan menggantikan barisan UH-60M Black Hawk juga helikopter serang AH-64E Apache.

Amerika telah menggunakan Black Hawk dan Apache sejak awal 1980-an. Setelah 40 tahun, Amerika berusaha mencari gantinya. Per 2019 lalu, Amerika tercatat memiliki 2.279 helikopter Black Hawk dan 744 Apache. Itu membuat program FLRAA yang akan digulirkan 2022 itu bakal seharga produksi sekitar 3.000 pesawat baru antara 2030 dan 2050.

Helikopter UH-60 Black Hawk membawa penasehat AS dan peserta pelatihan Afganistan saat berangkat dari lapangan udara Kandahar, Afghanistan, 19 Maret 2018. AS berencana untuk memasok total 159 Black Hawks ke Afghanistan di tahun-tahun berikutnya. AP

Dua spesifikasi utama yang disertakan dalam program FLRAA, yakni kecepatan yang lebih tinggi dan daya jelajah melampaui dari yang ada saat ini. Keduanya bisa diterjemahkan kepada kemampuan helikopter transport dan serang untuk lebih cepat dan terbang lebih jauh dalam sebuah medan perang, merespons cepat terhadap ancaman dan perkembangan situasi yang baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikorsky-Boeing dan Bell merespons program tersebut dengan menawarkan desain yang benar-benar baru. Keduanya tak lagi menggunakan konfigurasi baling-baling utama dan ekor seperti yang umum ada pada helikopter saat ini.

Helikopter Apachee Amerika Serikat ikut ambil bagian dalam latihan Noble Jump 2017 di Cincu, Romania, 14 Juni 2017. Sebanyak 4.000 lebih pasukan dari delapan negara NATO terlibat dalam latihan itu. Inquam Photos/Octav Ganea via REUTERS

Sikorsky-Boeing, misalnya, membuat SB-1 menggunakan sepasang baling-baling utama yang berputar saling berlawanan (co-axial). Sistem ini dilengkapi oleh baling-baling yang memberi daya dorong pada ekor.

Sedang desain yang ditawarkan Bell adalah sebuah tiltrotor mirip V-22 Osprey. Dalam desainnya, helikopter ini mampu merotasi sayap dan baling-balingnya lurus ke atas untuk kebutuhan tinggal landas maupun mendarat secara vertikal, dan mengubahnya menghadap ke depan untuk terbang.

Menurut Defense News, SB-1 Defiant dalam uji terbangnya 9 Juni lalu menyentuh kecepatan 205 knot hanya separuh kekuatan baling-baling utamanya. Jika keduanya digunakan penuh diyakini helikopter bisa dibawa melesat 288 knot. “Kami akan bisa mencapai kecepatan itu dalam beberapa bulan ke depan,” kata Fell, sang pilot uji.

FERDINAND ANDRE | ZW

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

11 jam lalu

Delta Airlines. dallasnews
Insiden Mengerikan dalam Penerbangan, Banyak Penumpang Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Insiden tersebut terjadi setelah pesawat mengalami masalah tekanan kabin di tengah penerbangan.


Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

3 hari lalu

Astronot NASA Suni Williams (kiri) dan Butch Wilmore, yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan kapsul Starliner milik Boeing pada bulan Juni 2024, membahas misi mereka selama konferensi pers dari ISS pada tanggal 13 September 2024. Dok.NASA
Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.


NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

8 hari lalu

Kapsul Starliner milik Boeing turun melalui atmosfer Bumi pada 7 September 2024, menuju pendaratan yang mengakhiri misi Uji Terbang Awaknya. (Kredit gambar: NASA)
NASA Bicara Kapsul Starliner yang Kembali ke Bumi tanpa Awak, Belum Gagal?

Starliner telah kembali pada Sabtu dinihari, 7 September 2024. Simak perbandingan performa Boeing dan SpaceX dalam menjawab penugasan NASA sejauh ini.


10 Jet Pribadi Paling Mahal di Dunia dan Pemiliknya, Ada Pangeran Arab dan Artis Kim Kardashian

16 hari lalu

Para pebisnis dan kalangan kelas atas, memilih menggunakan jet pribadi ketika virus corona mewabah. Dok. PrivateFly
10 Jet Pribadi Paling Mahal di Dunia dan Pemiliknya, Ada Pangeran Arab dan Artis Kim Kardashian

Dari 22 ribu yang beroperasi saat ini, berikut daftar top 10 jet pribadi paling mahal di dunia dan pemiliknya. Dimulai dari Air Force One.


Helikopter Hilang di Rusia, Angkut 22 Orang Termasuk Wisatawan

17 hari lalu

Ilustrasi Helikopter Jatuh. shutterstock.com
Helikopter Hilang di Rusia, Angkut 22 Orang Termasuk Wisatawan

Kecelakaan helikopter terjadi di Rusia. Helikopter jatuh mengangkut wisatawan.


NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

21 hari lalu

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018.  24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA
NASA Putuskan Tinggalkan Awak Starliner-Boeing di ISS, Tunggu Dijemput Dragon-SpaceX

Didesain beroperasi otonom, Sunita dan Butch menjalani misi Starliner berawak pertama dalam program Boeing Crew Filght Test NASA ke ISS.


Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

23 hari lalu

Pesawat ruang angkasa Starship generasi berikutnya SpaceX lepas landas pada peluncuran ketiganya dari landasan peluncuran perusahaan Boca Chica dalam uji terbang tanpa awak, dekat Brownsville, Texas, AS 14 Maret 2024. Roket Starship SpaceX, yang dirancang untuk mengirim astronot ke bulan dan seterusnya, menyelesaikan hampir seluruh uji penerbangan melalui ruang angkasa. REUTERS/Cheney Orr
Dua Astronot NASA Terjebak di Luar Angkasa, Baru Dipulangkan ke Bumi Tahun Depan

Dua astronot NASA terjebak di luar angkasa. Misi semula hanya 8 hari berubah menjadi 8 bulan karena pesawat pengangkut rusak.


Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

27 hari lalu

Menlu Retno Marsudi. TEMPO/Nabilla Azzahra
Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

Indonesia dan Kamboja memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dengan membahas lima topik kerja sama.


Media Iran: Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Jatuh Karena Cuaca Buruk dan Kelebihan Beban

27 hari lalu

Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi lepas landas di dekat perbatasan Iran-Azerbaijan, 19 Mei 2024. Helikopter yang membawa Raisi kemudian jatuh. Ali Hamed Haghdoust/IRNA/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Media Iran: Helikopter Presiden Ebrahim Raisi Jatuh Karena Cuaca Buruk dan Kelebihan Beban

Kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi disebabkan oleh kondisi cuaca dan ketidakmampuan helikopter untuk menahan beban


Alami Masa Sulit, Boeing Tunjuk Veteran Industri Kedirgantaraan Kelly Ortberg Jadi CEO

33 hari lalu

Kelly Ortberg. Foto: Boeing
Alami Masa Sulit, Boeing Tunjuk Veteran Industri Kedirgantaraan Kelly Ortberg Jadi CEO

Kelly Ortberg mantan bos Rockwell Collins sebagai CEO Boeing untuk membenahi perusahaan raksasa pesawat terbang yang sedang mengalami kesulitan.