Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Survei 15 Ribu Anak, Peneliti Kemendikbud Minta Buka Sekolah Ditunda

Reporter

Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) mengerjakan soal dalam Ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun pelajaran 2020/2021 dari aplikasi pada ponsel di rumahnya, di Duren Sawit, Jakarta Timur, 3 Desember 2020. Meskipun masih harus menerapkan sistem pembelajaran daring guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, namun Penilaian Akhir Semester (PAS) tetap berlangsung. TEMPO/FARDI BESTARI
Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) mengerjakan soal dalam Ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) tahun pelajaran 2020/2021 dari aplikasi pada ponsel di rumahnya, di Duren Sawit, Jakarta Timur, 3 Desember 2020. Meskipun masih harus menerapkan sistem pembelajaran daring guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, namun Penilaian Akhir Semester (PAS) tetap berlangsung. TEMPO/FARDI BESTARI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei menunjukkan mayoritas psikologis siswa normal selama proses belajar dari rumah karena pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil itu, pelaksanaan pendidikan tatap muka di sekolah sebenarnya dapat ditunda sampai wabah Covid-19 terkendali, ketimbang membukanya kembali per awal semester genap 2020/2021 pada Januari depan.

“Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil survei daring yang dilakukan dalam penelitian ini menggambarkan kualitas psikologis siswa normal selama BDR (belajar dari rumah)," kata Ais Irmawati dari Pusat Penelitian Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam paparan secara daring di Jakarta, Selasa 8 Desember 2020.

Baca juga:
Nadiem Izinkan Sekolah Dibuka Lagi, IDAI: Pendidikan Jarak Jauh Lebih Aman

Selain Ais, terlibat dalam penelitian tersebut adalah Sri Fajar Martono, Asri Joko Surono, dan Noviyanti. Mereka melibatkan 15.911 siswa SD hingga SMA di 12 provinsi sebagai responden. Penelitian tersebut dilakukan dengan fasilitas survei daring dengan artian responden yang dapat mengisi kuisioner hanyalah mereka yang mempunyai akses internet baik di rumah dan sekolah.

Di antara responden itu, 73,26 persen tidak mempunyai Kartu Indonesia Pintar yang menunjukkan bahwa mayoritas responden termasuk berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke atas. Mereka, sebanyak 75 persen, melakukan belajar dari rumah, 22 persen campuran dengan tatap muka, dan tiga persen sisanya menggunakan tatap muka sepenuhnya.

Sebanyak 52 persen responden menyebutkan merasa tidak didampingi dalam proses belajar yang dijalaninya itu. Sisanya, 20 persen didampingi ibu, dan 15 persen didampingi anggota keluarga lainnya, dan 13 persen yang didampingi ayah, ibu, dan campuran ayah dan ibu serta kerabat lainnya.

Meski kondisi kejiwaannya dianggap normal, bukan berarti anak-anak itu tak menemukan kendala dalam metode belajar dari rumah itu. Hambatan yang terungkap adalah kurang konsentrasi, kurang komunikasi dengan guru, rasa bosan, kendala jaringan atau kuota internet, dan komunikasi dengan teman.

Survei juga mengungkap bahwa selama belajar dari rumah atau pendidikan jarak jauh, guru merasakan kendala jaringan atau kuota internet. Mereka juga sulit mengamati perkembangan siswa, sulit berkomunikasi dengan orang tua, kemampuan TIK, dan kurang komunikasi.

Baca juga:
Covid-19 di Sekolah: 3 Guru Meninggal di Kudus, 15 Siswa Positif di Jepara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sedang pada orang tua, kendalanya adalah sulit memahami pelajaran anak, kelelahan, kendala jaringan kuota atau jaringan internet, komunikasi dengan guru, dan kurang konsentrasi."

Dari hasil penelitian tersebut, Ais menjelaskan bahwa segera membuka sekolah pada Januari mendatang bukan keputusan yang tepat--sekalipun Mendikbud Nadiem Makarim telah memutuskan akan mengizinkannya jika pemda, sekolah dan orang tua murid menginginkannya. Ais dkk berharap peristiwa sebuah SMK di Semarang, Jawa Tengah, di mana ratusan siswanya positif Covid-19 tidak terulang.

Pembukaan sekolah, dituturkannya, perlu mempertimbangkan wawasan mengenai prosedur pembelajaran tatap muka, pendataan warga sekolah, pencegahan dan penanganan Covid-19, serta kondisi kerentanan guru dan siswa. "Sehingga kesiapan sarana kesehatan dan kebersihan, serta kebiasaan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun,” kata dia.

Sejumlah rekomendasi dari hasil penelitian tersebut yakni bila pelaksanaan belajar dari rumah akan diperpanjang, hendaknya pemerintah dapat mengurai hambatan yang dihadapi semua pihak. Mulai dari dinas pendidikan berkoordinasi dengan penyedia sarana-prasarana pembelajaran baik secara daring maupun luring.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan juga hendaknya menyelenggarakan pelatihan pembelajaran secara daring yang interaktif. Sedang sekolah dapat memberi peningkatan kapasitas kepada orang tua sebagai proses pembelajaran di sekolah.

"Sekolah juga perlu membantu orang tua untuk memberikan pendampingan psikologis kepada peserta didik selama belajar di rumah maupun nanti ketika pembelajaran tatap muka sudah dimulai."

Baca juga:
Yogya Janji Tak Buka Sekolah Tanpa Izin Orang Tua Murid

Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim mengumumkan pada 20 November lalu mengizinkan sekolah dibuka kembali tanpa syarat zonasi pandemi. Termasuk dalam pertimbangannya adalah kekhawatiran akan dampak negatif penyelenggaraan pembelajaran atau pendidikan jarak jauh (PJJ) berkepanjangan yang bisa menjadi permanen jika dibiarkan. Mulai dari kemungkinan putus sekolah, keadaan psikologis siswa, potensi kehilangan pembelajaran pada satu generasi, sampai meningkatnya tindak kekerasan rumah tangga.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mentan: Pertanian jadi Penopang Ekonomi Nasional selama 3 Tahun Pandemi Covid-19

4 jam lalu

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Pertanian, Pangan, dan Perdesaan Korea Selatan Chung Hwang-keun di Jakarta, Selasa (16/5/2023). (ANTARA/Aji Cakti)
Mentan: Pertanian jadi Penopang Ekonomi Nasional selama 3 Tahun Pandemi Covid-19

Mentan mengimbau pemerintah daerah agar tidak hanya mengandalkan APBN maupun APBD dalam memajukan sektor pertanian.


Boris Johnson Tinggalkan Parlemen, Protes Pengusutan Pelanggaran Lockdown

8 jam lalu

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson setelah membuat pernyataan di Downing Street di London, Inggris, 7 Juli 2022. REUTERS/Phil Noble
Boris Johnson Tinggalkan Parlemen, Protes Pengusutan Pelanggaran Lockdown

Mantan PM Inggris Boris Johnson mundur dari parlemen sebagai protes keras terhadap penyelidikan pesta melanggar lockdown saat pandemi


Terima 340 Aduan Karyawan Belum Dapat THR, Disnakertransgi DKI: 200 Masih Dalam Proses

18 jam lalu

Ilustrasi uang THR. ANTARA
Terima 340 Aduan Karyawan Belum Dapat THR, Disnakertransgi DKI: 200 Masih Dalam Proses

Umumnya perusahaan yang belum membayar THR karyawannya beralasan terdampak pandemi Covid-19, hingga usaha telah tutup.


Kemendikbud Sebut Bakal Lindungi Hak Mahasiswa yang Terdampak Kampus Ditutup

1 hari lalu

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam. dikti.kemdikbud.go.id
Kemendikbud Sebut Bakal Lindungi Hak Mahasiswa yang Terdampak Kampus Ditutup

Kemendikbudristek tetap melindungi, mengadvokasi, dan memfasilitasi, mahasiswa yang terdampak kampus ditutup untuk pindah dan mendapatkan haknya.


Profil Patrick Walujo, yang Disebut Jadi CEO Baru GoTo

2 hari lalu

Patrick Walujo, CEO The Northstar Group saat menjadi pembicara dalam acara talkshow yang diselenggarakan oleh Tempo Media Group bekerja sama dengan PT Nojorono Tobacco International di Jakarta pada 25 Februari 2019.
Profil Patrick Walujo, yang Disebut Jadi CEO Baru GoTo

Patrick Walujo didapuk menjadi CEO terbaru GoTo dari hasil RUPST & RUPSLB, berikut profilnya.


Kemendikbud Tutup Kampus STMIK Tasikmalaya, Pengacara Siapkan Gugatan ke PTUN

2 hari lalu

STMIK Tasikmalaya. Google Street Viee
Kemendikbud Tutup Kampus STMIK Tasikmalaya, Pengacara Siapkan Gugatan ke PTUN

Tim advokat menyiapkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) menyusul ditutupnya kampus STMIK Tasikmalaya.


Sempat Vakum Akibat Pandemi, Event Internasional Bajafash di Batam Kembali Digelar

2 hari lalu

Penampilan salah satu group band jazz yang ada di Batam. TEMPO/ Yogi Eka Sahputra
Sempat Vakum Akibat Pandemi, Event Internasional Bajafash di Batam Kembali Digelar

Seperti Bajafash tahun-tahun sebelumnya, sejumlah musisi jazz akan mengguncang Batam pada pertengahan tahun itu.


Ribuan Mahasiswa Terdampak Kampus Ditutup, Ini yang Dilakukan Asosiasi PTS

3 hari lalu

Ilustrasi gelar sarjana palsu
Ribuan Mahasiswa Terdampak Kampus Ditutup, Ini yang Dilakukan Asosiasi PTS

Aptisi mengatakan akan membantu mahasiswa yang terdampak pencabutan izin 23 PTS oleh Kementerian Pendidikan.


23 Kampus Ditutup Kemendikbud, Asosiasi PTS Pertanyakan Mekanisme Penutupan

3 hari lalu

Ilustrasi gelar sarjana palsu
23 Kampus Ditutup Kemendikbud, Asosiasi PTS Pertanyakan Mekanisme Penutupan

Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia atau Aptisi, M.Budi Djatmiko mempertanyakan mekanisme pencabutan izin 23 perguruan tinggi swasta (PTS) belakangan ini oleh pemerintah. Dia mengaku Aptisi tidak dilibatkan dalam penutupan PTS. "Tidak (dilibatkan), kalau dulu kami suka diajak bicara," katanya, Selasa malam, 6 Juni 2023.


Gelar Tahun Kebudayaan, Qatar-Indonesia Kerja Sama Pendidikan dan Budaya

3 hari lalu

Delegasi Qatar bertemu dengan Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dalam rangka program Qatar-Indonesia 2023 Years of Culture pada Selasa, 6 Juni 2023. Dok.Istimewa
Gelar Tahun Kebudayaan, Qatar-Indonesia Kerja Sama Pendidikan dan Budaya

Pemimpin delegasi Qatar Menteri Hamad Bin Abdulaziz Al-Kawari bertemu dengan tiga menteri RI untuk Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia 2023.