Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sepuluh Tahun Lagi, Pemodelan LAPAN: Jakarta Tenggelam 5,4 Meter

image-gnews
NASA menyoroti Jakarta karena pemompaan air tanah secara luas yang menyebabkan tenggelam, atau surut, dengan kecepatan tinggi. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen kota sekarang berada di bawah permukaan laut. Foto : NASA
NASA menyoroti Jakarta karena pemompaan air tanah secara luas yang menyebabkan tenggelam, atau surut, dengan kecepatan tinggi. Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen kota sekarang berada di bawah permukaan laut. Foto : NASA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kelompok Penelitian Perubahan Iklim dan Sumber Daya Air, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membuat pemodelan Jakarta Tenggelam. Berdasarkan hasil analisis penelitian, tenggelamnya suatu pulau kecil atau lokasi tertentu dipengaruhi oleh faktor perubahan iklim, astronomi, geologi, dan manusia.

“Kami jelaskan ketenggelaman Jakarta seperti apa,” kata anggota tim dari LAPAN, Lilik Slamet, yang dihubungi Senin, 16 Agustus 2021.

Dalam laporan tim terdiri dari 12 peneliti itu, Jakarta diperkirakan akan mengalami rendaman setinggi 5,41164 meter pada 2031, atau sepuluh tahun ke depan. Luas area yang terendam berdasarkan hasil pemodelan, yaitu 13.942,53 hektare dari total luas wilayah Jakarta 66 ribu hektare. Penyebabnya, perubahan muka laut, faktor pasang surut, dan penurunan tanah.

Adapun pada 2041, ketinggian genangan terus naik menjadi 6,64584 meter. Hasil overlay dengan data ketinggian tanah, luasan genangannya saat itu bertambah lagi menjadi 17.837,12 Ha.

“Kasus dimana Jakarta tenggelam wacananya akibat perubahan iklim,” kata Lilik. Faktor perubahan iklim seperti ditandai oleh gletser atau bongkahan tebal es di kutub utara yang mencair akan menambah volume air laut dan genangan air laut. 

Kenaikan muka laut, menurut kajian tim LAPAN, diketahui tidak seragam di seluruh dunia, melainkan berbeda antar lokasi. Dari data hasil observasi maupun model penelitian lain, permukaan laut rata-rata secara global telah meningkat 21-24 sentimeter sejak 1880. Sepertiga kenaikannya terjadi pada 2,5 dekade terakhir.

Pada periode 1993-2020 kenaikan rata-rata muka laut 3,42 milimeter per tahun, sementara di Samudera Indonesia menunjukkan peningkatan sebesar 3,11 mm/tahun. Selain itu, menurut Lilik, ada potensi penurunan tanah di Jakarta akibat dari eksplorasi air tanah, dan beban dari gedung, perkantoran, perumahan.

Sementara dari aspek geologis, lahan atau tanah Jakarta terbentuk dari endapan sedimen hasil aliran 13 sungai yang bermuara ke pantai Teluk Jakarta. “Sifatnya urai dan tidak merata sedimentasinya,” kata dia.

Tambahan lain faktor astronomi seperti yang terjadi secara berkala. Bulan purnama bisa membuat pasang laut tinggi hingga menyebabkan rob walau tidak hujan. Kemudian ada siklus 18,6 tahunan dari pergeseran orbit bulan terhadap bumi yang secara alami juga akan mempengaruhi ketinggian pasang-surut laut di bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Diperkirakan pada 2023-2034 itu adalah tahun dimana terjadi puncak siklus pergeseran orbit bulan,” ujar Lilik.

Perkiraan distribusi daerah terendam (biru) di Jakarta pada 2031 dan 2041. LAPAN.

Faktor astronomi lain yang terkait pemanasan global adalah matahari pada siklus 11, 22, dan 44 tahun. Akibatnya intensitas radiasi matahari akan relatif tinggi dan berdampak pada suhu di bumi. Setiap tahun juga posisi bumi pada Januari jaraknya lebih dekat dengan matahari dibandingkan biasanya, dan pada 5 Juli menjadi yang terjauh.

Keterangan LAPAN itu ikut menanggapi pernyataan dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pidatonya awal Agustus lalu yang menyebut Jakarta akan tenggelam 10 tahun lagi akibat kenaikan muka laut. Sebelum LAPAN, ahli kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hamzah Latief menanggapinya dengan mengatakan, ada beberapa parameter yang menekan wilayah pesisir Indonesia.

Banjir rob di dermaga pelabuhan kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Jumat, 1 Januari 2021. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini cuaca akan berpotensi hujan disertai angin kencang dan kilat atau petir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Tekanan itu dari sisi geologi dan hidrometeorologi, seperti tsunami, gempa, longsor, likuifaksi, sedimentasi, penurunan tanah, abrasi, pasang surut air laut, gelombang ekstrem. ”Parameter laut dengan atmosfer berperan penting dalam kajian wilayah pesisir,” ujar pakar tsunami itu.

Ketinggian rata-rata muka air laut Indonesia yang sekitar 6 milimeter per tahun menurutnya, tidak terlalu mengkhawatirkan mengancam Jakarta tenggelam jika dibandingkan dengan parameter oseanografi sesaat. Misalnya saat terjadi La Nina, suhu naik di Pasifik Barat dan terjadi kenaikan muka laut 10-15 sentimeter, serta curah hujan lebih besar.

Baca juga:
Lima Tahun Satelit LAPAN-A3 Mengamati Bumi, Simak Data yang Dikumpulkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

8 menit lalu

Aksi solidaritas mahasiswa ITB untuk Palestina, Kamis malam, 30 November 2023 di kampus. Dok KM-ITB
Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP


Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

11 jam lalu

Umat Muslim melaksanakan salat berjamaah saat menggelar aksi dan berbuka puasa bersama di depan kediaman Donald Trump di Trump Tower, New York, 1 Juni 2017. Aksi itu digelar sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Presiden Donald Trump yang xenofobia, seperti larangan perayaan Ramadan di AS.REUTERS/Lucas Jackson
Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.


Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

14 jam lalu

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi,  7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.


BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

20 jam lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah


BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

21 jam lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.


BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

22 jam lalu

Tim gabungan mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Awota, Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024. (BPBD Kabupaten Wajo)
BNPB: Banjir Wajo Renggut Satu Warga

Lebih dari 3.800 unit rumah terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.


5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

23 jam lalu

Koalisi dari organisasi masyarakat sipil dari Greenpeace Indonesia, Enter Nusantara, dan Market Forces menggelar aksi bersepeda di Car Free Day Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksi ini mereka meminta agar perbankan berhenti berinvestasi terhadap energi kotor dan beralih ke energi terbarukan. Dok: Istimewa
5 Manfaat Energi Terbarukan yang Harus Dilestarikan

Energi terbarukan perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang karena memiliki beberapa manfaat. Simak 5 manfaat energi terbarukan.


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.


India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan ibu negara Jill Biden menghadiri acara tahunan Easter Egg Roll di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, AS, 1 April 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein
India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.