TEMPO.CO, Probolinggo - Pemerintah Kabupaten Probolinggo berpesan pembangunan jembatan kaca di Seruni Point, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, benar-benar berkualitas dan terjamin keamanannya. Jembatan obyek wisata alam penguji adrenalin itu—yang belakangan menjadi tren di banyak negara—akan berlokasi di Desa Ngadisari di wilayah Kabupaten itu.
Usai rapat koordinasi Senin, 18 Oktober 2021, baik pemda maupun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan telah menyelesaikan problem rencana pembangunan jembatan kaca itu. Tahapan pengerjaan pun telah ditetapkan, termasuk sumber pendanaannya. Mereka tinggal menunggu Surat Perintah Mulai Kerja turun untuk pelaksana pembangunan, begitu seluruh perizinan pembebasan lahan rampung.
Berharap keberadaannya nanti membawa dampak positif untuk perekonomian masyarakat Probolinggo, berikut ini rencana induk pembangunan canopy bridge atau jembatan kaca Seruni Point tersebut,
1. Pembangunan disertai area-area strategis yakni terminal wisata yang terdiri dari tempat parkir, bangunan multifungsi, amphitheater dan gerbang jembatan kaca. Akan dibangun pula area shuttle terdiri dari finish point yaitu kafe, juga area penjemputan yang memanjakan para pengunjung jembatan kaca sambil menikmati pemandangan perbukitan dan Gunung Bromo.
2. Jembatan Kaca Seruni Point didesain sebagai jembatan tipe suspended-cable dengan panjang bentang 120 meter dan kedalaman jurang kurang lebih 80 meter. Ukuran lantai jembatan memiliki lebar 1,8 dan 3,0 meter. Untuk fondasinya dari tiang bor dan sumuran dengan material yang digunakan adalah kaca dengan pengaman berlapis SGP.
3.Struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).
4.Dalam pengujian lantai kaca terhadap beban rencana 3 mm dengan tegangan 12 MPa belum terdapat kerusakan pada kaca. Uji hancur kaca 1st break mencapai 6,29 ton defleksi 20,8 mm (bagian pertama). Untuk bagian kaca kedua berkemampuan menahan 3,98 ton defleksi 35,9 mm.
5. Dari hasil uji pula, lantai jembatan kaca bisa menjadi serpihan tetapi tidak lepas dari interlayer-nya. Setelah kedua lapisan kaca pecah, lapisan interlayer SGP masih mampu menahan beban.
Baca juga:
Sesuaatu yang Aneh Mengirim Gelombang Radio dari arah Jantung Galaksi